2: de Mannenmode

10.5K 460 18
                                    

Axion

Setelah mematikan alarm di jam setengah 9 ini, aku bangkit dari kasur putih ku lalu sedikit meregangkan badan-badan ku yang kaku karena habis tidur. Aku sengaja menyalakan alarm jam setengah 9 karena aku harus mempersiapkan keperluan yang aku butuhkan sebelum aku ke kantor pukul setengah 10 nanti. Setelah membuka jendela, aku bersandar sebentar di samping jendela untuk mengambil oksigen sebentar. Puas mengambil oksigen, aku melangkahkan kaki ku menuju kamar mandi.

Selesai mandi, aku mengikat baju handuk ku lalu memilih sarapan terlebih dahulu karena sudah lama sekali aku tidak sarapan. Karena aku malas membuat sarapan yang aneh-aneh, aku hanya membuat sandwich dan teh hangat untuk menikmati sarapan pagi ini.

Sambil menyeduh teh ku, aku membuka MacBook ku lalu menekan G-Mail untuk melihat e-mail yang mungkin masuk ke akun pribadi ku. Saat membukanya, ternyata hanya beberapa e-mail seperti permohonan peminjaman baju, tawaran-tawaran kerja sama dan juga mengenai fashion show fall sebentar lagi. Karena tidak ada e-mail yang terlalu penting dan sekretaris ku bisa membalasnya dengan sendiri, aku menutup saja MacBook ku. Setelah menyelesaikan sarapan ku, aku membawa piring dan gelas kotor ini ke mesin pencuci piring, lalu menuju lemari pakaian ku karena ini sudah pukul 9 lebih.

Setelah ku anggap diri ku sudah rapi dan keperluan ku sudah lengkap semua, aku keluar dari kamar Apartment ku, lalu menutupnya dan bergegas menuju lift untuk menuju ke parkiran bawah. Sesampainya di lobby, aku bergegas menuju mobil ku karena takutnya aku akan terlambat.

...

Sebelum pukul setengah 10, mobil ku sudah berhenti di parkiran kantor ku. Aku mulai melangkahkan kaki ku masuk ke kantor ku sambil menyapa beberapa pegawai yang sudah ada di kantor.

"Samanta, masuk ke ruangan ku." perintah ku melalui telefon ruangan ini.

Aku mulai menyalakan MacBook ku lalu membuka galeri untuk melihat beberapa konsep catwalk yang akan aku gunakan.

Tok tok tok

"Masuk."

"Selamat pagi, Kiryu-san." sapa Samanta.

"Siapkan keperluan hari ini."

"Baik."

...

Setelah semua keperluan selesai, di tambah para model sudah berada di ruang tata rias, aku melangkahkan kaki ku menuju tempat itu.

Satu hal yang membuat ku menjadi membeku di pintu tata rias adalah saat model yang menarik perhatian ku itu dalam keadaan shirtless. Wait! Aku bukannya begini kalau melihat model shirtless, entah kenapa tubuhnya benar-benar seperti beda dari yang lain.

"Kiryu-san, kau kenapa?" tanya Bella.

"Ah, tidak apa-apa." jawab ku dengan nada sedikit gugup. Karena aku sedikit lelah, aku hanya bisa mengawasi para penata rias ku yang sedang merias wajah dan rambut para model. Selesai semuanya, para model sudah bersiap untuk mencoba beberapa karya ku di catwalk yang ada di studio ku.

"Aku ingin kalian mendengarkan terlebih dahulu background music yang akan aku gunakan. Aku harap kalian bisa dengan cepat menemukan ritme yang pas saat kalian berjalan nanti."

Setelah menunggu beberapa menit agar para model bisa menemukan ritme dari musik yang akan aku gunakan, para model sudah bersiap di belakang catwalk.

"Mulai!" perintah ku yang langsung di kerjakan oleh penata musik andalan ku.

Selama mereka berjalan, aku cukup menyukainya. Aku sengaja menyuruh Kischi (model yang sedikit menarik perhatian ku) untuk menjadi yang paling belakang agar aku bisa melihatnya dengan seksama.

Model x Designer [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang