Chanyeol melangkah cepat dengan kedua kaki panjangnya, sementara Kai tertinggal berusaha menyusul si jangkung.
Chanyeol mudah dibaca. Emosinya bagaikan buku yang terbuka membiarkan semua orang yang melihatnya tahu bagaimana suasana hatinya saat itu juga.
Keputusan Suho tentu saja tak disetujui Kai apalagi Chanyeol yang merasa Kai tak layak untuk perjalanan jauh. Kai hanyalah pemuda ringkih yang baru saja siuman, ia perlu beristirahat.
Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, orang seperti Kai ini menyusahkan dalam kata lain menjadi beban perjalanan.
Ciri-ciri wizard pada tubuh Kai tidak ada, sekilas pengamatan chanyeol. Kemungkinan besar Kai mirip dengannya, seorang demigod, meski Dewa saja belum ada yang mengklaim Kai. Bagaimana bisa Chanyeol membantu Kai mengolah kemampuannya suatu waktu mereka diserang?
Kalau kemungkinan Chanyeol benar, 2 demigod pasti sangat mengundang. Bukankah Chanyeol pernah bilang bahwa demigod itu wangi. Di luar sana tidak ada pelindung demigod layaknya di Idzgiven yang dilindung mantra pembias membuat siapapun yang tak berada dalam Idzgiven tak bisa melihat atau merasakan keberadaan penghuni Idzgiven.
Memikirkannya saja membuat Chanyeol kesal.
Namun, mau tak mau ia hanya bisa menuruti Suho. Membantu Kai mempersiapkan perjalanannya. Yang disinyalir sebagai petunjuk perjalanan mereka serta jawaban atas apa yang terjadi di Utara jika mimpi Kai benar.
Yang dimaksud adalah menyiapkan amunisi perjalanan, senjata misalnya. Wooyoung pasti sudah menyiapkan kebutuhan lain. Oleh karena itu, Chanyeol langsung pergi ke tempat penyimpanan senjata, senjata sungguhan.
Tanpa ragu Chanyeol mengambil sebuah pedang tipis lalu memberikannya pada Kai. Kai yang tidak siap langsung mundur tatkala ujung pedang tersebut mengarah ke matanya.
"Eits!"
"Cocok untuk amatir sepertimu. Ringan, tidak perlu kemampuan khusus untuk mengontrolnya, cukup gunakan sesuai instingmu. Kalau kau pernah bermain pedang-pedangan waktu kecil. Cara menggunakannya kurang lebih sama seperti itu," jelas Chanyeol dengan alis yang menukik masih terbawa kesal karena harus membawa- tidak- mengasuh pemuda ingusan macam Kai.
Pedang yang ringan. Kelewat ringan malahan, Kai mengayunkan pedang tersebut dengan pelan. Mengetes kenyamanan pedang amatir di tangannya, sementara Chanyeol mengisi anak panah hingga penuh tak lupa dengan panahan besar yang tersampir di punggungnya, bersanding dengan golok raksasa kebanggaannya.
Pedang, pisau lipat, serta pistol Chanyeol masukan dalam satu wadah kain pedang. Sementara pisau lipat ia sisipkan di kedua sepatunya.
Kai menduga pakaian yang Chanyeol siapkan memang berfungsi untuk menyimpan berbagai senjata tak kasat mata.
Chanyeol menyiapkan senjata yang sekiranya mudah dibawa -kecuali goloknya itu- hingga pandangan sang jenderal terpaku pada sabit di ujung ruangan. Kai yang sedari tadi diam, tak membantu Chanyeol sama sekali, ikut melihat ke arah pandang Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMIGOD [HunKai]
FanfictionMalapetaka apa yang menimpa kai hari ini? Ia yang kehilangan ingatannya tak menduga bisa terjebak dalam dunia mitologi dan bertemu makhluk aneh bak mitos belaka. Bunga tidurnya bahkan langsung menjadi kiblat perjalanan mematikan tak masuk akal bersa...