prolog

2.4K 41 1
                                    

Fyuh

Entah sudah berapa kali ana menghela nafas nya kasar, pandangan nya terlihat kosong karena sedang pokus pada apa yang sedang di pikir kan nya

Transmigrasi?

Novel?

Yang bener aja?!

Apa ini cuma mimpi ya?

Tapi saat tangan ana terulur untuk mencubit pipi nya, itu terasa sakit.

Ana kembali mempokus kan pandangan nya pada cermin yang ada di ruangan itu.

Itu wajah nya!

Hanya saja, dalam versi glowing nya.

Di dunia nya dulu, ana berkulit kuning Langsat, sementara yang ini putih dan sangat terawat.

Berbeda dengan tubuh nya yang mempunyai bulu tipis di lengan dan juga pori pori halus di wajah nya.

Ana bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju meja yang di duga adalah meja belajar.

Mengambil bukun dan juga pulpen lalu menulis kan peristiwa yang masih dia ingat.

My girls

Mari kita jelas kan.

Nama gadis itu adalah Ayana realine atau kerap di panggil ana. Dia berasal dari dunia nyata dan berkeluarga lengkap, hanya saja dia bukan dari kalangan orang kaya.

Ana heran, dia hanya tidur

Tidak tertabrak truk atau apalah itu.

Tapi kok...

Dia bisa bertransmigrasi?

Apa tubuh nya koma di dunia nyata?

Apa dia akan langsung di makam kan?

Ana ingat , Novel terakhir yang dia baca berjudul my girls

Menceritakan tentang seorang ketua geng motor yang bernama Steven Mahesa Gerrard  yang jatuh cinta pandangan pertama pada Mira Maesaroh

Kenapa nama nya Maesaroh? Tentu saja karena Mira berasal dari kampung dan mendapatkan beasiswa di kota.

Alasan yang cukup klise .

Mira pernah menolong nya saat dia pingsan di tengah jalan.

Dari sana lah benih benih cinta muncul.

Tentu nya cerita tak lengkap tanpa ada nya seorang antagonis . Antagonis nya adalah Selin Amayra Kylie  Teman sedari kecil Steven yang tentu nya bertetanggaan.

Selin cemburu saat steven dekat dengan gadis lain yang kucel, dia terus membuka gadis kucel itu hingga steven semakin benci pada nya.

Memikirkan kejadian kejadian yang ada di novel membuat kepala ana pusing, gadis cantik itu menutup bukunya dan mulai mencari identitas milik tubuh baru nya sekarang.

Ana melihat sebuah hp gigit di atas sofa, gadis cantik itu mengambil nya dan membuka nya.

Ternyata oh ternyata, hp itu terbuka saat memindai wajahnya.

Ana bernafas lega karena tak perlu memikirkan cara membuka nya.

Tangan nya bergerak lincah , dari apk obrolan ke apk lainnya, seperti Instagram dan tiktok.

Kini ana dapat menyimpulkan, bahwa dia berpindah tubuh pada figuran yang bernama

Gracia Selviana atau kerap di panggil cia. Berusia 17, kelas 3 SMA, dan putri ke dua dari pasangan bernama David Wijaya dan Mayang SriWulandari.

Sementara kakak nya bernama  Zaydan Al-Ghifari yang Berusia 19 tahun , kuliah sambil mondok.

Ana cukup puas mendapatkan beberapa informasi dari ponsel itu, namun kening nya berkerut saat melihat kontak dengan nama 'Boy'.

Tapi, tak ada percakapan sama sekali, jadi, siapa dia?

Ana tak mau ambil pusing, gadis cantik itu mengendikkan bahunya dan berjalan ke kamar mandi untuk segera bersiap pergi ke sekolah.

.

Ana terlihat cantik dengan seragam ala ala Korea yang pas di badan nya. Hanya saja, pakaian itu terbilang pendek untuk nya yang sudah terbiasa memakai pakaian tertutup dan jilbab untuk pergi sekolah.

Ana mengacak ngacak lemari, namun tak menemukan seragan yang lebih tertutup dan juga jilbab.

Gadis cantik itu menghela nafas nya , lalu memakai almamater , dan memakai kaos kaki panjang yang menyentuh lutut, dengan begitu aurat nya tertutupi.

Namun ana bingung, apa yang harus dia gunakan untuk menutupi rambutnya?

Tapi...

Bukankah dia akan terlihat aneh jika langsung berhijab?

Ana memutuskan untuk menggerai rambutnya dan memakai riasan tipis di wajahnya yang memang sudah cantik.

.

"Ayo, nanti kita telat" ajak papa David setelah selesai makan. Ana tersenyum tipis sambil mengangguk. Gadis cantik itu menghampiri mama Mayang dan mencium tangan nya.

"Aku berangkat dulu mah, assalamualaikum" pamit nya sambil menghampiri sang papa dan melambaikan tangan nya.

Cup

Sejujur nya mama Mayang terkejut dengan putri nya yang mencium tangan nya dan mengucapkan salam. Biasa nya, gadis itu hanya akan tersenyum  sambil melambaikan tangan nya.

Namun mama Mayang tetap melambaikan tangan nya.

.

"Assalamualaikum papa"

"Waalaikumsalam, belajar yang baik anak papa"

Ana memain kan tangan nya gugup, dia menarik nafas nya sebelum turun dari dalam mobil. Sebenar nya ana sangat gugup saat pergi keluar dari dalam rumah tanpa mengenakan hijab.

Setiap mata nya melihat ke segala sisi, ingatan si pemilik tubuh perlahan masuk ke dalam kepala nya , sehingga dia tahu di mana letak kelas nya.

Lantai 2 di kelas IPS 1

Ana tak terlalu pintar, jadi dia lega saat pemilik tubuh tak mengambil jurusan IPA.

Sepanjang perjalanan, ana membalas setiap sapaan para murid dengan senyuman.

Bruk

Aduh

Ana tak memperhatikan jalan sehingga dia tak sengaja menabrak tembok hingga jatuh.

"Pantat gue makin deple aja nih" gerutu nya pelan sambil berdiri menepuk nepuk baju nya.

Saat mata nya mendongak , dia langsung terkejut di hadiahi tatapan tajam dari pria dengan paras yang aduhai rupawan.

Dia siapa? Kenapa menatap ana segitu nya?

"Sorry" ujar ana sambil menunduk pelan, lalu berjalan melanjut kan langkah nya kembali.

Eh?

Ana menoleh ke belakang dan melihat pergelangan tangan nya yang di tahan oleh tangan pria yang di tabrak nya.

Saat ana mencoba menarik tangan nya, tangan itu malah semakin mempererat cengkraman nya.

"Marah hm?"

Uh, suara nya berdamage banget

Ana mengerjab bingung sebelum mata nya terpaku pada nama tag di dada pria itu.

Rayyanza Maikel Aldebaran

Transmigrasi AnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang