"Kalau kita udah cerai jaga anak-anakku dengan baik. Atau memang kamu tak mau rawat mereka biar aku yang jaga dan aku mau semua hartamu atas namaku," pinta Ayla tanpa rasa malu.
Ya, anggap saja itu bayaran karena dia sudah melahirkan anak untuk laki-laki di sampingnya. Lagian Auden akan kembali pada istrinya yang kaya tujuh turunan dan tanjakan itu jadi laki-laki ini tidak akan jatuh miskin.
"Kalau Emme lupa rumah dan semua harta yang ada semuanya atas nama Emme."
"Bagus! Aku memang layak mendapatkan semuanya," jawab Ayla menatap dengan perasaan mati rasa pada laki-laki di sampingnya.
Daripada terus-terusan tersiksa batin sekarang dia akan langsung mengutarakan apa yang dirasakan. Anggap saja Auden itu orang asing, jadi hubungan mereka sebatas take and give.
Tak ada lagi Ayla yang lemah, dia tidak akan memelas dan mengemis pada laki-laki ini, tapi menjadi pribadi yang berbeda.
Mata Ayla kembali menangkap bekal yang dia bawa berada di depannya. Jadi, sekarang Auden sedang mengantarkan dirinya untuk bertemu teman baru yang seperti dijanjikan.
Ayla tahu persis apa yang Auden mau. Laki-laki ini akan mengenalkan dirinya pada teman baru seorang lelaki seolah mereka impas karena dia juga mulai menjalin hubungan baik bersama istrinya. Rumit memang, tapi Ayla akan masuk dalam permainan yang sedang Auden mainkan sekarang.
Sebagai pertemuan pertama Ayla sudah membuatkan cookies special untuk teman barunya. Anak-anaknya masih bersama Delisha, Ayla memang masih merasa kacau jadi mengungsikan mereka memang jadi opsi terbaik.
"Semoga teman baru suka kuenya," gumam wanita itu.
"Dia akan suka, Emme," jawab Auden sambil tersenyum.
Ayla hanya menoleh sekilas, menganggap kehadiran Auden sekarang hanya debu.
"Oh bagus! Kalau dia suka aku akan buatkan terus dan mungkin membuatkan makanan yang enak setiap saat bertemu," sindir Ayla.
Sebenarnya dia sedang menyinggung bagaimana kehidupan Auden ketika kembali pada Sandra, tidak ada lagi masakan buatan tangan karena istri yang dibanggakan Delisha di mana-mana itu tidak bisa memasak dan mengurus rumah karena memang bukan itu passion Sandra.
Dia akan memilih memoles kukunya daripada cuci piring. Sandra akan lebih memanjakan tubuh ke salon daripada memotong bawang dan jadi bau masakan.
Tapi, semua wanita itu berharga bagaimana mereka memilih jalan hidup masing-masing.
"Semua masakan Emme enak. Semua orang pasti akan jatuh cinta dengan masakan Emme."
Ayla memalingkan wajahnya. Andai. Andai laki-laki ini melihat ke arahnya dia benar-benar akan merajakan Auden. Melakukan apa saja yang laki-laki ini inginkan. Sebenarnya selama ini sudah dia lakukan tapi kerja kerasnya sia-sia karena usaha selama ini yang dilakukan kalah dengan kekuatan cinta Auden Sandra.
Wanita itu tertawa miris mengejek dirinya yang begitu bodoh dan naif selama ini. Harusnya memang dia pergi jauh dari laki-laki ini bukannya terus bertahan menahan hati dengan alasan anak.
Sekarang matanya benar-benar terbuka lebar dan Ayla mati rasa dengan semua perlakuan Auden padanya. Dia tak lagi peduli pada laki-laki ini.
Ayla sedang mencari strategi untuk merampas semua harta Auden sebelum dia pergi jauh. Ya minimal tak lagi hidup miskin apalagi jika dia ingin membawa anak-anaknya.
"Emme sedang mikirin apa? Tidak boleh terus-terusan berpikiran yang tidak-tidak. Semuanya tidak benar, Emme," peringat Auden.
Ayla hanya melirik sambil mengangkat kepalanya menatap suaminya. Laki-laki itu mengambil tangannya dan mengecup berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU INGIN CERAI!
Romance"Aku hanya ingin cucu darimu dan takkan pernah sudi punya menantu hina sepertimu!" Hanya air mata yang menjawab semua hinaan yang diterimanya. Ayla tahu dia tidak pernah dinginkan siapa pun. Dirinya sadar hanya tempat pembuangan sperma suaminya. "...