"Tuhan, terima kasih. Semuanya tidak seperti yang ku harapkan tetapi rasanya lebih baik."
Kata hatinya yang tenang saat tulang belakangnya bersentuhan dengan hijaunya rumput berembun.
Tatapnya kepada sang langit biru yang ditemani oleh bunga bakung berwarna putih.
Helai rambut halus menyentuh wajah seraya angin memeluknya hangat. Senyum abadinya tidak hilang.
Setumpuk bekas kotak harapan telah direlai satu demi satu, isinya terbang ke penjuru bumi hingga mereka bertanya harapan siapakah ini?
Dan semua akan menjawab, "harapan wanita itu."
--
Author:
Selamat datang pada cerita kedua ku, setelah sekian lama hiatus, aku memberanikan diri untuk menulis kembali. Aku harap tulisan kali ini dapat berkesan dan menetap di hati kamu ya <3