Part 3

133 23 1
                                    

Tak terasa sudah 1 bulan Jennie bersekolah di SMA yang sekarang ia tempati. Semakin hari kedekatan antara Jennie dan Sean semakin dekat, mereka sering menghabiskan waktu berdua, pokoknya dimana ada Jennie disitu ada Sean begitupun sebaliknya, bak pasangan yang tak terpisahkan, bahkan mereka selalu berangkat dan pulang bersama. Hal itu tentu menjadi perbincangan hangat di sekolah mereka, banyak dari mereka yang berspekulasi jika Jennie dan Sean berkencan.

"Kamu ngapain ngeliatin aku terus"

Sean tersenyum lebar, ia merebahkan kepalanya di atas meja dengan mata yang tetap tertuju pada Jennie.

Saat ini keduanya tengah berada di perpustakaan, yang akhir akhir ini memang menjadi tempat mereka berduan.

"Kamu cantik" Ucap Sean

Jennie tersenyum malu mendengan ucapan Sean itu "Apa siih Sean, daripada kamu liatin aku terus mending lanjutin belajarnya, besok kita ada ujian loh"

"Gak mau ah, aku mau liatin kamu aja" ucap sean

"Yaudah terserah kamu" Ucap Jennie melanjutkan belajarnya walaupun sebenarnya ia tidak bisa fokus karena Sean terus melihatnya seperti itu.

"Jennie" Panggi Sean

"Iya?"

"Kamu hari minggu sibuk gak? Jalan yuk"

"Maaf ya aku kayaknya gak bisa kemana mana dulu, aku harus bantuin eomma ku di kedai-nya, pegawai eomma baru aja resign dan eomma belum dapet penggantinya, jadi aku harus bantuin eomma sementara sampe eomma dapet pegawai yang baru" Jawab Jennie

Sean terdiam sejenak, ia masih menatap Jennie pada posisinya, "Yaudah kl gitu sabtu ke kedai eomma kamu yaa, aku mau ikut membantu"

"Kamu tidak perlu repot repot seperti itu"

"Tidak merepotkan, pokoknya aku akan tetap ke kedai eomma mu, aku ingin menjadi calon menantu yang baik dengan membantu calon mertuaku" Ucap Sean, Wajah Jennie memerah mendengar ucapan Sean itu

"Eoh apa AC diruangan ini kurang dingin? Wajahmu memerah"  Ucap Sean menggoda Jennie

"SEANNNNNN" pekik jennie sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

...

Di hari minggu terlihat Jennie yang tengah sibuk melayani pelanggan di kedai bakmie orang tua-nya, hari ini kedai cukup ramai. Saat tengah membersihkan meja, Jennie memberhentikan kegiatannya saat mendengar pintu terbuka dan seseorang memanggilnya dari arah pintu masuk. 

"Sean?" Ucap Jennie

"Haiii maaf yaa aku terlambat, aku kesiangan tadi grgr semalam Lim ngajak main game sampe jam 3 pagi hehehe" Ucap Sean sambil menggaruk garuk tengkuk-nya yang tidak gatal

"Tidak apa apa, lagipula aku sudah bilang, kamu tidak perlu repot repot membantu aku disini" Ucap Jennie ia kembali melanjutkan kegiatannya mengangkat piring kotor dan membawanya ke dapur

"Aku juga sudah bilang aku tidak repot. Jadi bos apa yang harus aku lakukan sekarang?" Ucap Sean sambil mengikuti Jennie

"Tidak ada Sean, sebaiknya kamu pulang saja atau kamu mau makan disini? Bakmie buatan eomma aku enak loh" Ucap Jennie

"Boleh juga" gumam Sean, ia sudah membayangkan semangkuk bakmie yang lezat, tapi dia kembali tersadar saat mengingat tujuannya kemari "Eh tapi kan aku kesini mau bantu kamu, ayolah Jen masa gak ada yang bisa aku bantu"

"Ada apa Jen" tanya seorang wanita paruh baya, yang menghampiri Jennie dan Sean

"Annyeonghaseyo eomma" Sapa Sean dengan sopan

"Eh ada nak Sean, kamu mau makan siang disini?" Tanya eomma kim. Ya eomma kim sudah mengenal Sean karena setiap menjemput atau mengantar Jennie sekolah Sean selalu berpamitan langsung padanya.

"Tidak eomma...Sean dengar dari Jennie pegawai eomma baru resign, jadi Sean kesini mau membantu eomma di kedai" jawab Sean

"Oh begitu...kalau gitu pas banget, nak Sean apa bisa bantu eomma belikan kulit pangsit di toko paman Jung disudut sana, stock kulit pangsit eomma habis"

"Bisa eomma bisa, dengan senang hati. Apa ada yang lain eomma selain kulit pangsit?" Ucap Sean bersemangat, sementara Jennie hanya menutup wajahnya dengan satu tangannya, melihat eomma-nya yang tak tau malu itu.

"Ah sekalian belikan minyak wijen 2 botol yang besar, terus kulit pangsitnya 10 pack aja"

"Baik eomma, kalau begitu sean pergi dulu" Ucap Sean bergegas pergi membeli barang yang diminta eomma kim.

"Loh padahal eomma belum memberikan uangnya, ah begini senangnya punya menantu loyal"

"Eomma...kenapa tidak meminta tolong padaku saja, aku kan jadi gak enak sama Sean" gerutu Jennie

"Kalau kamu pergi siapa yang membantu eomma disini, lagipula Sean sendiri yang menawarkan bantuannya. Sudahlah eomma ingin kembali ke dapur, itu ada pelanggan datang, layani dengan baik" Ucap eomma kim sambil mencubit pipi chubby anaknya.




30 menit kemudian Sean kembali dengan membawa barang pesanan eomma kim.

"Terima kasih nak Sean, maaf yaa merepotkan" Ucap eomma kim

"Sama sama eomma, ah tidak merepotkan kok eomma" Jawab sean

"Oh iya ini uangnya, kamu eomma belum kasih uangnya udah pergi aja" eomma kim menyerahkan beberapa lembar uang kepada Sean

"Hehehe Sean terlalu bersemangat eomma, eh tidak perlu eomma, eomma simpan saja uangnya. Cukup bayar Sean pake bakmie spesial buatan eomma" Sean berbisik diakhir kalimat.

"Baiklah eomma akan menyiapkan bakmi super spesial untukmu"

Sean keluar dari dapur dan menghampiri Jennie yang sedang membereskan meja bekas pelanggan

"Biar aku yang lanjutkan" ucap Sean mengambil alih kain lap dari tangan Jennie

"Tidak perlu, aku-" belum sempat Jennie menyelesaikan ucapan-nya, Sean langsung memotong ucapan Jennie

"Itu ada ada yang mau pesan" Sean menunjuk ke meja kasir, memang ada orang disitu yang tampaknya ingin memesan makanan

Jennie menghela nafasnya pelan "Baiklah" saat ingin melangkahkan kakinya, tiba tiba Sean menahan tangannya.

"Buat kamu" Ucap Sean sambil memberikan lollipop yang tadi ia beli "Jangan capek capek ya, aku gak mau kamu sampe sakit" Lanjutnya sambil mengelus kepala Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Buat kamu" Ucap Sean sambil memberikan lollipop yang tadi ia beli "Jangan capek capek ya, aku gak mau kamu sampe sakit" Lanjutnya sambil mengelus kepala Jennie.

Perlakuan manis Sean itu membuat jantung jennie berdegub tidak beraturan dan pipinya serasa memanas.

"M-makasih Sean" Ucap Jennie, ia segera mengambil lollipop-nya lalu bergegas berlalu dari hadapan Sean, ia takut jantungnya loncat dari rongga dada-nya jika berlama lama di dekat Sean.

I Really Love You (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang