#2 'Magil'

90 13 2
                                    

Happy reading guys ʕ⁠ ⁠ꈍ⁠ᴥ⁠ꈍ⁠ʔ
Start of #0.1#

Sudah 30 menit berlalu fajar juga sudah muncul Mako bangun di sambut oleh sang mami dan adik nya ada juga beberapa anggota lain seperti kakek , Elya dan juga Key yang menemani Mako . Mereka semua senang akhirnya Mako terbangun dari pingsannya .

" Mako ? , akhirnya bangun juga minum dulu sayang " ucap Caine

" Mami , Agil gimana ? " Lirih Mako

" Dia baik baik aja kan ? Udah selesai operasinya ? " Ucap Mako

" Udah selesai operasi nya " lirih Caine sambil menyeka air matanya

" Mako mau liat Agil dulu "

" Mako nanti aja ya tunggu Mako agak baikan dulu " kata key

" Gak Mako mau pastiin Agil dulu " ucapnya beranjak dari ranjang nya .Key ingin berbicara lagi tapi langsung di hentikan oleh Caine .

" Mako kuat jalan ? " Kata Caine

" Kuat mi " ucap Mako . Dia berdiri sambil dibantu oleh key dan juga Mia

Mako berjalan pelan di ikuti oleh beberapa anggota keluarganya , dirinya tak sabar melihat Agil kembali dia sangat sangat khawatir dengan keadaan nya sekarang .

Perlahan lahan ia berjalan dituntun oleh yang lainnya menuju tempat dimana Agil berada kini dia sudah ada di lorong panjang berwarna putih . Ia sadar ini bukan lorong rawat inap yang ia ketahui entah ruangan apa yang sedang ia tuju sekarang

" Mami kita mau ketemu Agil kan ? Kenapa malah kesini ? " Tanya Mako

" Iya sayang kita mau ketemu sama Agil " kata Caine

Beberapa saat kemudian dia melihat semua anggota keluarganya berada di depan sebuah ruangan rawat inap yang dia sendiri tak tau ada ruangan seperti ini disini .

" Mi aku mau nanya satu hal boleh kan ? " Ucap Mako

" Boleh Mako , kenapa ? " Jawab Caine

" Kenapa kalian semua pakai baju hitam ? Mau ada agenda ? " Tanya Mako

Caine tak bisa menahan air matanya akhirnya sang kepala keluarga lah yang menjelaskan kepada anaknya

" Mako " ucap Rion

Tak ada jawaban dari Mako

" Agil ada didalam Mako mau liat Agil ? " Tanya Rion

Mako mengangguk lalu dia berjalan masuk ke ruangan yang ada di depannya diikuti oleh Caine , Rion , dan juga Menhan . Baru saja Mako membuka pintu yang ada hati Mako serasa berhenti ada rasa sakit dan merinding yang menjalar di tubuh Mako .

Dirinya baru saja melihat pemandangan yang sangat sangat tak ia harapkan sebuah gundukan di atas ranjang dan ditutupi oleh selimut putih khas rumah sakit dengan nama AGIL DE LAW di ranjang rumah sakit tersebut . Dan disaat itu juga pikiran takut Mako mulai berdatangan lagi.

Dirinya berjalan selangkah demi langkah hingga kini ia berada di samping ranjang Mako mengangkat tangannya hendak membuka selimut yang menutupi tubuh orang yang ia harapkan masih hidup sekarang. Sekarang di hadapan Mako sudah ada pujaan hatinya terbaring tak bernyawa Mako mengeluarkan air matanya bukan ini yang ia harapkan setelah bangun dari pingsan .

" Kak Agil " Lirih Mako sambil mengusap wajah tampan Agil

" Bangun kak operasinya udah selesai " ucap Mako dengan nada gemetar ia dapat merasakan tangan Agil yang sudah dingin tak ada kehangatan lagi disana

" Kakak tadi minta dibangunin kan ? Ayo bangun kak Mako udah effort bangunin kak Agil loh "

" Mako biarin Agil istirahat ya memang udah takdir nya " ucap Menhan

" Bapak ngomong apa sih kak Agil cuma tidur , dia tadi bilang ke Mako buat bangunin kalo udah selesai operasi nya " ucap Mako ke Menhan

Caine hanya diam di tak bisa menanggapi ucapan dari Mako dia tau betapa hancurnya hatinya saat tau orang yang paling ia cintai harus pergi

" Papi bilang ke kak Agil kalo gak bangun gak bakal papi restui nanti " ucap Mako ke pada Rion

" Mako udah ya Agil gak mau ngeliat kamu kayak gini " ucap Rion

" Papi kenapa ngomong gitu juga sih , mami mami biang ke kak Agil kalo dia gak bangun dia gak bisa makan masakkan mai lagi " kata Mako ke Caine

" Mako udah ya Agil gak mau tau kayak gini ikhlas ya " lirih Caine

" Mami kenapa ngomong gitu kak Agil cuma tidur . Mia Mia mana dek - " Ucap Mako sambil berlari keluar ruangan dan menghampiri adeknya

" Dek Agil cuma tidur kan iya kan ? " Lirih nya

" Kak , kak Agil udah gak ada " jawab Mia

" Mia kok bilang gitu sih , ji , Gin lu tau kan Agil cuma tidur " ucap Mako

" Dia udah gak ada ko dia udah pergi " jawab Riji

Mako menggelengkan kepalanya dirinya masih tak percaya dengan ini semua

" Key , El , Enon ini gak beneran kan ? Iyakan Krow , Jak , Chi ?" Kata Mako

Mereka semua hanya menggelengkan kepalanya

Mako kembali memasuki ruangan Agil di kembali menatap wajah kekasihnya

" Kak Agil bohong ke Mako ya , Mako gak suka kalo ada yang bohong tau kak Agil tau itu kan tapi kenapa kak Agil malah ngelakuin itu . Aku mau marah ke kak Agil juga gak bisa orangnya udah gak ada disini masa aku marah ke orang yang udah gak bernyawa " ucapnya

Pemakaman Agil sudah terjalin Agil di makamkan di samping mendiang ibunya Mako tak henti hentinya menangis dirinya tak kuasa akan kepergian sang kekasih . Keadaaan pemakaman sekarang sudah sapi tinggal dirinya sendiri jika ditanya kemana yang lain mereka semua sudah pulang ke rumah karena Mako bilang dia ingin berdua dulu dengan Agil .

" Kak , Mako gak nyangka bisa kayak gini coba aja waktu itu Mako gak bolehin kakak pergi pasti kak Agil masih ada di sebelah Mako sekarang " lirih Mako

" Tapi takdir gak mau hal itu terjadi , tuhan lebih sayang sama kakak . Aku pengen banget marah ke tuhan tapi apa daya gak guna juga , tapi aku mau bilang makasih ke tuhan bisa ngenalin kak Agil ke aku . Makasih ya kak aku bakalan Dateng setiap hari buat nemenin kak Agil , kalo gitu Mako izin pulang dulu ya kak I always love you, Agil "

Thank you for the read (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
end of #0.1#

I apologize if there are any typos (⁠ᗒ⁠ᗩ⁠ᗕ⁠)

I'm Here BabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang