Chapter 1

64 1 0
                                    

«Ruang ekskul kesenian.»

"Ehhhh!? Beneran kamu dapet balasan dari doi di hari White Day!? Gila!!"

Lagi-lagi...

"GG banget! Kalau itu gue, mungkin dah nggak ada harapan, hiks!"

Suasana di ruangan ini panas membara.

"Berarti doi lu 'nembak' lu, 'kan!? Cie yang pacaran!"

Saat ini, Marine Aisteer (16) atau akrab dipanggil Ice, bosan menatap datar pembicaraan tentang cinta teman-teman klubnya.

Topik hari ini Yaya yang dapat gift dari Solar -playboy kelas buron- di hari White Day kemarin.

"Umm... D-Dia nggak 'nembak' aku waktu di taman kemarin. Dia cuma bilang, "Kuharap bisa berteman lama denganmu." gitu."

"Itu sih nggak ada arti apa-apa dong!?" kecewa Ying, si penggosip handal seantero Monsta High School yang suka heboh sendiri.

Yaya manggut malu-malu. "Gapapa, sih, yang penting aku dapet jepit rambut bunga sakura dari Solar. Itu aja udah cukup."

Ying menyeringai lebar saat Yaya menunjukkan jepit rambut yang dipakainya hari ini. "Hadiahnya bagus banget, awas lu nanti di kokop Solar. Sebagai BFF lu, hati-hati aja sih kalau kata gue."

"Kalau kamu diapa-apain sama si playboy itu, lapor ke aku. Biar aku genjreng kepalanya pakai gitar Sai." Shielda memasang wajah garang.

"Lho, 'kan kembaranmu satu geng sama si playboy itu." ucap Ying, mem-bombastic side eye Shielda.

Ice mulai mengendap-endap pergi di saat Ying dan Shielda mulai cekcok kesekian kalinya.

Saatnya kabur─

"Tunggu, ICE!"

Grep!

Ying menahan Ice dengan cepat. "Lu ini, nimbrung dong! Kalau kabur-kaburan terus kek gini, lu nggak bakal bisa punya pacar!"

"Ying sendiri belum punya pacar, 'kan?" sinis Ice.

Ying yang kesal membenarkan kacamatanya lalu menarik kerah Ice. "What!? Jangan samain gue kek lu, ya. Lu yang belom pernah jatuh cinta jangan sok iye, deh!"

Ying walau kasar begini, Ice tahu pasti gadis berkacamata itu mencemaskan dirinya.

Tapi...

Emangnya aku bakal mati apa gitu kalau nggak pacaran?

"AHAHAHAHA!"

Tawa keras dari luar mengagetkan Ice dari lamunannya.

Ekskul bola, ya...

Ice menatap datar kelompok terkenal di sekolah, TTM or Trio Trouble Maker. Pembuat onar langganan BK kecuali yang hijau itu.

Menurutnya, yang namanya cowok itu pada dasarnya selalu berisik, kekanak-kanakan dan kasar.

Dan bau...

Lagipula, jarang ada kesempatan untuk Ice bicara dengan mereka. Niat pun juga tidak ada.

Kalau seperti itu, mana mungkin Ice bisa jatuh cinta.

Krieet─!

Pintu ruangan di buka dan orang dengan blazer coklat tua masuk.

"Hei, tangannya jangan berhenti bergerak! Boleh saja ngobtol, tapi ini kegiatan klub seni untuk akhir tahun ini, lho! Selesaikan bersih-bersihnya semuanya hari ini, ya!"

...Pak Gempa.

Ice menoleh, mata aquamarine bersinar lebar menatap sang guru.

"Apa dari kalian ada yang senggang? Tolong bantu bapak bersihin ruang persiapan!" ujar Pak Gempa, menarik perhatian anggota klub.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Teacher! Can You Notice Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang