Part 01

1.2K 176 14
                                    

^_^ Happy Reading ^_^

.

.

.

Drrrttt

Drrrttt

Drrrttt

"Halo Ahreum-ah!"

"Kau dimana sekarang? Keadaan ibumu memburuk!"

"Aku di dalam bus, masih perjalanan ke rumah sakit."

"Cepatlah! Dokter ingin bertemu denganmu secepatnya!"

"Euhm."

Sambungan itu terputus. Perempuan yang baru saja menerima panggilan itu terlihat cemas. Namun, perjalanan masih sekitar lima menit lagi.

Sesekali terdengar hembusan nafas kasar. Lalu dengan gusar, kakinya bergerak.

Dia harus cepat sampai di rumah sakit. Batinnya.

Tatapannya kemudian jatuh pada tas kecil dipangkuannya.

"Bu! Kau harus bertahan. Aku akan membuatmu sembuh."

.

.

.

Sesosok perempuan berlarian di lorong lantai dua sebuah rumah sakit besar di Seoul.

Wajahnya masih menampakkan kecemasan. Sakit di bagian bawah tubuhnya, dia lupakan. Yang ada dipikirannya saat ini, ibunya.

Larinya perlahan melambat saat tiba di salah satu sudut lorong.

"Ahreum-ah!"

"Baekhyun-ah! Cepat kemari!"

Perempuan itu kembali berlari dan tergugu di ambang pintu sebuah ruangan rawat inap.

"Ny. Kim Seo Ji, meninggal dunia pukul 08.15!"

"Ibu!" lirih Baekhyun.

Tas yang dibawanya terjatuh ke lantai mendengar seorang perawat mengumumkan kematian dari perempuan yang di sebut ibu oleh Baekhyun.

Dokter beserta beberapa petugas lainnya menoleh ke Baekhyun.

Perempuan itu berjalan gontai mendekati ranjang tempat ibunya terbujur.

"Ibu!" lirihnya dengan lelehan air mata yang tidak mampu dia bendung lagi.

Suasana sedikit riuh saat Baekhyun menggoncang tubuh ibunya dan mulai meracau.

"Ibu! Ibu! Buka mata ibu. Aku janji akan membawa uang untuk operasi ibu. Lihat Bu! Lihat! Aku sudah membawanya. Ayo buka mata ibu! Ayo operasi seperti yang sudah disarankan dokter. Setelah itu kita jalan-jalan. Ibu ingin pulang ke Jeju 'kan? Ayo bu!"

"Baekhyun-ah!" Ahreum merangkul pundak Baekhyun dan menarik tubuh sahabatnya itu.

Baekhyun berontak dan kembali mengguncang tubuh ibunya.

Dia menangis meraung, suara tangisnya keras dan menyayat hati.

Ahreum dan tim dokter membiarkan Baekhyun meluapkan sedihnya.

Cukup lama dia tergugu dalam tangisnya.

.

.

.

Baekhyun duduk sembari melipat kedua kakinya hingga dada. Dia memakai hanbok hitam dan pita kecil berwarna putih dirambutnya.

Matanya sembab, tubuhnya lemas. Sesekali dia menatap foto ibunya yang terpajang dikanannya.

The First and The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang