Prolog

12 2 0
                                    

"Gue suka sama lo."

Khaluna Tamela gadis yang tengah menguyah permen karet itu mendongkak, memperhatikan wajah orang yang baru saja menyatakan perasaan suka padanya. Keadaan kantin saat ini tengah bising, namun akibat perkataan orang didepan Khaluna barusan, semuanya mendadak diam dan menatap penuh ke arah mejanya.

"Lun, lo mau kan jadi pacar gue?" tanya cowok ber-name tag Dewangga Arjuna itu. Laki-laki yang dua tahun berturut-turut menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Petra.

Khaluna berdehem, semua yang ada disana seakan tengah menanti jawaban darinya. Sebelum membuka suara, gadis itu melirik Gema sahabatnya. "Menurut lo Gem, terima jangan?"

Gema yang merasa terpanggil menyunggingkan senyumnya. "Coba cari tau dulu, dia tipe lo bukan." sahutnya sembari memainkan ponsel.

Khaluna mengangguk setuju, lalu kembali melihat penuh ke arah Dewangga yang tengah ketar-ketir menanti jawabannya. "Lo suka gelud?"

Dewangga menggeleng cepat, citranya selama ini terkenal baik di sekolah. Apa gadis itu tidak pernah mendengarnya? "Gue seorang ketos Lun, tugas gue udah pasti ngasih conto yang baik ke anak-anak. Jadi mana mungkin gue suka ngelakuin hal gak baik kayak gitu." tegas Dewangga meyakinkan.

Khaluna bertepuk tangan takjub, Dewangga memang terkenal baik. Dan Khaluna tau itu, dia termasuk jajaran greenflag mungkin. "Keren, tapi sayang," Khaluna menjeda sebentar. "Tipe gue cowok yang kayak Astar! Lo tau kan Astar? Pentolan Petra," jelasnya tersenyum diakhir kalimat.

Dewangga hanya dapat membeku dengan mulut menganga, citra baiknya kalah telak oleh seorang Alastar Majendra si pentolan Petra, sang langganan BK. "Lun? Lo serius apa lagi becanda?"

Why???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang