Prolog

65 3 0
                                    

27 November 2xxx

"Aduh, gelangku hilang! Bunda! Papa! Aaaa gelangku!!!"

Suara cempreng anak perempuan yang menjerit panik, membuat fokus orang-orang terbelah. Anak laki-laki yang bertopi Dino sedang duduk di salah satu kursi dengan beberapa jamaah lain yang merasa terganggu, menengok ke arah anak perempuan yang tubuh nya mungil mengenakan rok tutu merah jambu.

Penampilan si anak perempuan yang tampak nyentrik dan Heboh, dengan cepat menyita perhatian. Anak laki-laki itu adalah Boboiboy, dia meneliti anak itu dengan heran dan bertanya-tanya, mengapa ada yang Pergi ke rumah ibadah memakai jepitan di setiap sisi rambut? Belum lagi sepatu kaca yang di kenakan memunculkan lampu warna-warni ketika di injak. Tanpa sadar, ia tersenyum samar..Dia kemudian mengalihkan perhatian ke lantai, diam-diam ikut membantu si anak perempuan yang mencari gelang nya.

Ketemu

Tangan Boboiboy cepat-cepat mengambil gelang yang tersembunyi di balik kursi kayu, kemudian segera ia memberikan nya kepada perempuan kecil rewel yang duduk tepat di sebelah nya.

"Ini gelang kamu?."

"Wow!" mata anak perempuan itu tampak berbinar. "Terimakasih, pahlawan! Muka kamu mirip tomat." Ucapnya sambil meneliti wajah Boboiboy

'aneh' pikir Boboiboy sambil berusaha menyembunyikan luka di wajahnya dengan tangan kanannya.

"Eh, aku punya plaster buat kamu!" Anak perempuan itu lalu mengerakkan kepala nya ke kiri dan ke kanan, lalu berkata dengan ekspresif "ADAKAH LUKA DI MUKA MU? ADA-ADA-ADA!"

Dia mengikuti nada bicara tokoh kartun berambut pendek yang berteman dengan monyet. Lagi-lagi kelakuan perempuan kecil itu membuat kening Boboiboy mengkerut.

Anak perempuan itu mengambil plaster dari dalam tas kecilnya. "Nih, lihat, deh, kayak ubur-ubur! Lucu, kan? Kamu pakai, ya. Jangan kamu makan pake Oreo!"

Meski ragu-ragu, akhirnya Boboiboy mengambil plaster dari tangan si anak perempuan. Matanya kemudian membulat saat melihat motif kartun dengan latar belakang di plaster itu.

"Sampai jumpa lagi, cowok tomat!!!"

"Sampai jumpa lagi...~"

Tanpa sadar, Boboiboy kembali tersenyum, setidaknya. Hari ini wajahnya tidak lagi murung seperti sebelum dia berangkat ke sini. Walaupun kejadian di rumah masih terngiang-ngiang di kepalanya.

"Saya sudah bilang berkali-kali, jangan libatkan saya dengan urusan papa mu!" Tangan Irena menampar wajah anak tunggalnya hingga meninggalkan garis merah yang melintang di pipi kanan Boboiboy

"Saya nggak pernah sudi menjadi walimu, Boboiboy! Kamu cuma hama yang menganggu kehidupan saya! Semua impian saya rusak karena kamu dan kelakuan papa kamu!"

383 kata~~~

perfect yellow like you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang