Aku, laki-laki itu

8 0 0
                                    

Luka-luka itu membentuk liku-liku
Mengacak-acak guratan garis tangan
Mencabik-cabik hati, penuh sayatan dendam
Mengiris kelenjar mata, menitihkan air mata.

Aku, laki-laki itu
Telah menapaki jalan dengan kaki telanjang
Duri-duri tajam menancap hingga tulang
Melekat berjaman-jaman, tanpa mampu membuatnya lekang.

Kehadiranmu bagaikan obat penenang
Melambungkanku dihembus puja-puja
Mengharapkanku memenuhi do'a-do'a
Hingga, masa lalu meruntuhkan angan-angan.

Maaf, beribu-ribu maaf.
Jejak kakiku tidak kubuat-buat
Nafas langkahku tiada yang mampu meralat
Jika masih kau kasih aku dengan sayang
Genggamlah masa kini,
Dan mari, kita terjang Sirot al mustaqim sambil berdendang.

****

Karang ploso, Agustus 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luluh LantakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang