Mengapa Harus Kita

1.7K 73 0
                                    

                                    _o0o_

                         ~Happy reading!











"Arash udah nggak ada Gre"

"Nggak Shan, Arash masih ada! Kamu apa-apaan sih!"

"Gre sadar sayang, Arash udah nggak ada" Ucap Shana lirih

"Nggak mungkin! Nggak! Anak aku pasti sembuh anak aku pasti bangun Shan!" Shana diam, tak tahu harus berkata bagaimana, tak tega melihat istrinya menangis & selalu berharap untuk anak tunggalnya itu sadar.

"Shan? Tolong jawab aku kalau Arash masih ada Shana.." Shana menggeleng ripuh, kemudian merengkuh tubuh lemah Gracia ke dekapannya, Gracia meraung- menangis & berharap ada mukjizat yang menghampiri anak tunggalnya.

"Tuhan, kuat kan kami.." Batin Shana

Flashback on!

"Abang Arash jangan lari-lari sayang!" Ujar Gracia melihat sang anak berlari dengan cepatnya

"Ndak ndaa!" Arash terus berlari menghampiri sang ayah

"Diddy!!" Ujar Arash dengan semangat melihat sang ayah dengan jarak dekat

"Halo Abang!" Shana lantas menggendong tubuh Arash ke dalam dekapannya lalu menghampiri sang istri juga

"Sayang, apa kabar?"

"Baik sekali sayang, terimakasih sudah mampir kesini" Ucap Shana, lalu mengecup kening Gracia

"Diddy no kiss nda!" Ujar Arash, dengan muka masamnya

"Iya iya, yuk ke masuk dalam dulu" Ucap Shana lalu mereka masuk ke dalam apartmen yang di tinggal Shana

"Diddy, i mau berenang please!" Ujarnya memohon kepada sang ayah

"Oh mau berenang? Yuk, ganti baju dulu yah tapi" Ucap Shana lalu Arash mengangguk semangat

"Nda! I mau berenang with Diddy"

"Oh ya? Nda boleh ikut nggak?" Ucap Gracia sambil mengganti baju sang anak

"Boleh Nda cantik"

"Memangnya Abang nggak capek? Baru sampai banget lho" ujar sang ibu

"Ndak Apa-apa bunda, i semangat karena mau berenang dengan Diddy"

"Udah siap kan? Yuk Abang" Shana datang lalu menggandeng Arash

"Bye Nda!" Ujar Arash lalu mengecup pipi sang ibu

"Bye Abang, Nda nyusul yah"

Skip!

"Jangan lari-lari Abang"

"Ndak diddy, i semangat mau berenang di sini"

"Iya, tapi jangan lari-lari nanti jatuh!"

"Ndak didy--Aaaaa.."

"Ya Tuhan, Arash!!"

Flashback off!

Pada saat ingin berenang, Arash tergelincir dikolam renang paling dalam. Saat ingin di gapai oleh Shana Arash terhempas jauh ke tengah kolam, Shana lamtas ikut terjun untuk menyelamatkan sang anak. Namun sayang, Arash sudah tak bernyawa saat berada di dekapannya.

******

Bandung, 16:50

Jantung sang buah hati resmi berhenti berdetak.

Amour | Greshan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang