#1🦋

502 41 2
                                    

Suara gemuruh terdengar dari gedung sekolah.

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa. Karena seorang gadis baru saja menyelesaikan pendidikannya.

Prok prok prok

Suara tepuk dari para siswa saat nama "Rose" keluar dari lisan MC.

Roseanne Park. Seorang gadis berusia 19 tahun yang hari ini melaksanakan kegiatan wisuda purnawiyata di kampusnya. Rose adalah gadis yang cantik, pintar, sopan, dan baik.

Saat berdiri di atas panggung Rose menunjukkan ekspresi yang tidak wajar. Hal itu membuat para siswa dan guru khawatir.

"Apa kau baik baik saja?"

Tanya MC kepada Rose.

"Saya baik baik saja. Saya hanya mencari orang tua saya."

Jawab Rose sembari memutar bola matanya ke sembarang arah kursi wali murid.

"Baiklah, wali dari ananda Rose di persilahkan maju ke depan!"

Seluruh siswa menengok ke kanan dan ke kiri.

"Rose, bukankah orang tuamu tau bahwa hari ini adalah hari yang penting?"

Tanya MC kepada Rose.

"Tentu saja. Seharusnya mereka sudah ada disini."

"Rose Rose Rose!"

Seorang dosen berlari ke arah Rose dengan wajah yang teramat takut.

"Ada apa bu? Apa semuanya baik baik saja?"

"Ini!"

Dosen itu memberikan handphone nya yang membuat Rose semakin bingung.

"Apa ini?"

Gumam Rose melihat nomor tidak dikenal menghubungi dosen nya.

"Halo? Siapa ini?"

Rose memulai pembicaraan.

"Hai sayang."

Deg.

Jantung Rose mulai bermasalah saat mendengar suara Deep Voice pria dari seberang telepon.

"Siapa yang kau panggil 'sayang'?!"

Rose mencoba menunjukkan reaksi berani.

"Pulanglah, atau kau tidak akan bertemu dengan orang tuamu lagi."

Dag dig dug

"APA?!"

"DASAR BRENGSEK! APA YANG KAU LAKUKAN PADA ORANG TUAKU?!"

Amarah Rose naik drastis saat kalimat itu terdengar oleh telinganya.

"Ssthhh... Santai sayang. Aku hanya menyekap mereka. Itu saja."

Jawab pria di seberang telepon membuat amarah Rose semakin memuncak.

"Sialan!"

Rose berlari ke luar gedung sekolah dengan seragam purnawiyata nya yang masih lengkap.

"Rose! Rose berhenti! Jangan kesana!"

Dosen mencoba menghentikan Rose. Tapi, percuma saja. Rose sudah melewati batas emosinya.

Di rumah Rose...

Brakkk!!!

Suara dobrakan terdengar di seluruh penjuru ruangan.

"Appa! Eomma!"

"Aghh brengsek!"

Rose berlarian dari ruangan ke ruangan. Mencari orang tuanya.

Pervert CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang