#8🦋

185 10 0
                                    

"Appa? Appa apa kau menangis?"

"Apa ada yang salah? Katakan padaku!"

Ucap Rose ketika melihat air mata menetes di pipi ayahnya.

"Maafkan appa nak.. maafkan appa.."

"Kau harus menanggung kesalahan appa.."

"Maafkan appa nak.."

"Kau-

Rose memeluk appanya ditengah percakapan itu.

"Ah ani.. tidak, jangan minta maaf padaku appa.. Percayalah, walaupun Jungkook sangat tempramen tapi dia menjagaku dengan baik. Appa tidak perlu khawatir tentang diriku. Yang penting adalah appa menjaga diri di sana. Sering seringlah memberi kabar pada ku ya?"

Rose tersenyum sementara matanya ikut mengeluarkan air mata. Sementara Clare yang melihat momen itu merasakan sakit di benaknya. Air matanya pun ikut terjatuh.

Melihat itu Jungkook pun berjalan ke arah Clare dan menepuk pundak Clare.

Clare seketika terjatuh dan menyentuh kaki Jungkook.

"Hey hey? Apa yang kau lakukan?"

"Berdirilah."

Jungkook membantu Clare berdiri.

"Aku mohon.. jaga putriku dengan baik... Dia tidak bersalah, dia tidak pernah ikut campur dalam hal ini.."

"Aku mohon.. jangan sakiti dia.. jangan biarkan dia menangis.."

"Aku mohon.."

Clare menangis.

"Tenanglah. Aku pasti akan menjaganya, Aku pasti akan memenuhi kebutuhan nya, dan ini adalah janjiku padamu."

"Oh ayolah jangan menangis. Aku benci hal seperti ini."

Jungkook memutar bola matanya.

"Terimakasih."

Clare berjalan ke arah Mason.

"Ayo, kita harus berangkat."

Clare memeluk Rose sebagai salam terakhirnya.

Clare dan Mason memasuki kereta.

Kereta mulai berjalan meninggalkan stasiun. Rose menangis disana.

"Rose?"

Jungkook memanggil Rose dari arah belakang. Memberi isyarat bahwa sudah saatnya pulang ke rumah.

"Ah.."

Rose seketika berlari, memeluk Jungkook dan menangis di pelukannya.

"Hiks.. hiks.."

Rose menangis sejadi jadinya.

"Kau tidak terlihat seksi jika kau menangis."

"Jungkook ah! Bahkan kau masih mes*m disaat seperti ini?!"

Rose menghapus air matanya.

"I'm your Pervert CEO honey."

Jungkook merangkul Rose ke mobil.

Jungkook dan Rose pun pulang ke mansion.

Sesampainya di Mansion...

Jungkook dan Rose berjalan masuk. Jungkook meletakkan dagunya di pundak Rose sepanjang langkah nya.

"Apa yang kau lakukan?"

Bisik Rose.

Sementara di sisi lain...

Jin : "Hey lihat! Apa itu Jungkook?"

Hoseok : "Yang mana hyung?"

Suga : "Itu! Dasar bodoh!"

Hoseok : "Itu Kookie. Bukan Jungkook."

Jin : "Se mes*m apapun dia, dia tetap bayi."

Suga : "Aku yakin, Rose tidak akan pernah mengerti Jungkook."

Jin : "Jungkook itu punya persamaan dengan Namjoon."

Namjoon : "Iya aku tau, sama sama manusia, sama sama laki laki, punya dua mata, satu hidung, satu mulut, blah blah blah."

Suga : "Bukan begitu, dia dan kau sama sama merusak. Hanya saja kau merusak barang, dia merusak gadisnya."

Namjoon : "Hyung!!!"

Mereka berempat tertawa.

Rose side

"Jung hentikan. Aku malu!"

Bisik Rose.

"Tidakk mauuu!"

Jungkook cemberut.

"Terserah!"

Rose berlari meninggalkan Jungkook.

"Hey!"

Kejar kejaran kembali terjadi di antara mereka.

"Hap!!!"

"Ah!"

ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ

Sekali lagi Jungkook berhasil menangkap Rose.

"Sudah sudah! Aku mau mandi!"

Bentak Rose.

"Ikut!!!"

"Hey! Dasar mes*m! Tidak tidak!"

"Hey hey!"

Jungkook menggendong Rose ke kamar mandi.

"Tidak!!!"

Di kamar mandi...

"Kau sudah kalah saat melakukan tantangan dariku kemarin. Dan sesuai kesepakatan kita, kau akan menjadi bahan nafsuku sehari penuh."

Ucap Jungkook sambil menatap pay***** Rose.

"Jadi kau tidak akan ke kantor? Kau tidak akan makan atau minum?"

Rose balik menatap bagian intim Jungkook.

"Aku tidak perlu ke dapur untuk makan. Sudah ada donat dan susu disini."

"Aku juga tidak perlu. Sudah ada pisang, roti, dan ice cream juga disini."

🌚🌚🌚🌚🌚

Maksudnya apaan yak?? Pura pura gatau aja deh. :v

Dan... 1.. 2...


Pervert CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang