kondangan

70 4 0
                                    

"hanskaa!!!" teriak seseorang disebrang rumah Dipta. Hanska jelas kaget, dirinya sedang termenung melihat ke jalan raya tiba-tiba diteriaki.

"huh? Saka? Chris? Kenapa kesini?" tanya Hanska dengan menoleh ke Saka dan Chris bergantian.

"janji ngga kaget???" Saka yang bertanya kembali dengan nada menggoda.

"udah lah ka, kasiin aja..." ucap Chris dengan merangkul pundak Saka.

"nih! Undangan nikah!" seru Saka dengan senyuman yang cerah, Hanska yang memang sedari awal bingung jadi tambah bingung.

"hah? Undangan? Siapa yang nikah?" tanya Hanska dengan menyrengitkan alis nya bingung.

"aku sama chris besok minggu nikah!! Ditunggu yah, babayy!!" lambaian tangan Saka semakin menjauh karena dia langsung berlari menuju mobil bersama dengan Chris yang setia mendampinginya.

"hah" dengan wajah yang masih plonga plongo Hanska pun berjalan masuk kedalam rumah nya dengan keadaan bingung. Dia bukan nya tidak senang, tapi hanya kaget karena kapan mereka menyiapkan segala hal? Dia saja tidak diajak merapikan souvenir. Yang pasti Hanska akan langsung menelfon Dipta untuk memberi tahukan berita penting seperti ini, karena teman nya yang lain pasti akan shock sebelum mc nya bercerita.

~~


"DIPTA!" teriak Hanska dengan semangat 45 mendatangi Dipta yang masih tepar karena pekerjaan nya yang kian hari selalu menambah, Dipta pun tersentak dan mengatur nafas sejenak karena sedetik setelah Hanska berteriak ia berlari dan melompat kedalam pelukan Dipta.

"kenapa??" tanya Dipta seraya mengelus-elus surai hitam Hanska.

"besok minggu chris sama saka nikah"

"hah?! Serius?!"

"iya ih! Gausah teriak telinga ku jadi nginginging"

"maaf.. Tapi serius? Kenapa tiba-tiba gini?"

"gatau, mungkin besok diceritain. Hoam.. Ngantuk.."

"tidurlah" ucap Dipta seraya menarik pinggang mungil itu untuk dekat kepadanya, saat ini Dipta memanfaatkan keadaan untuk menjadikan Hanska guling nya. (bayangin aja. Pasti kebayang kok)

"ugh.. Sesak..."

"nanti juga nyaman. Dah tidur"


~~


"dipta!"

"hah?! Apa?!"

"dipta mah...bentak-bentak"

Dipta yang melihat tingkah laku Hanska hanya bisa menghela nafas panjang dan menepuk rambut tebal yang sudah tertata rapi itu.

"yang teriak duluan kan kamu, kenapa jadi ku yang salah??"

"ehhehe, udah ayo berangkat nanti telat"

Dipta pun mengambil kunci mobil nya dan berjalan mengikuti Hanska yang jalan ala paskibra. Dipta hanya terkekeh seraya mengunci pintu rumah nya dan mereka pun memasuki mobil. Hanska seakan memiliki stok topik pun menanyakan hal-hal random ke Dipta yang sedang menyetir agar tak mengantuk, karena mereka lebih pilih untuk datang pagi karena tamu VVIP.

Sesampainya disana Hanska pun berlari masuk kedalam ruang rias pengantin dan memeluk Saka.

"huee!! Sakaa, kok lu udah nikah duluan sih???" rengek Hanska seraya mengguncng-guncangkan badan Saka.

"hanska... Maaf ya, tapi ini saka jangan digoyangin gitu kasian.." ucap Chris yang sepertinya berada dipihak Saka.

Saka yang merasakan ada pembelaan pun tersenyum ketika melihat Chris dan langsung menjulurkan lidah nya ketika menatap Hanska. Hanska pun beranjak keluar dengan alasan bosan dan ingin berkeliling, walaupun ia memang bosan karena belum ada yang datang selain mereka tapi ya sudahlah. Hanska pun keluar dari gedung dan melihat ada pekarangan bunga dan Dipta disana, wah.. Kombinasi antara jam hitam Dopta dan bunga mawar biru didepan nya seperti kombinasi sempurna.

"baa!" ucap Hanska dengan mendorong tubuh Dipta sehingga membuatnya sedikit oleng. Dipta menyambut kehadiran Hanska dengan senyuman dan genggaman tangan besar nya. Ia hanya bertanya-tanya akankah Hanska mau melakukan hal ini dengan nya? Mereka pun berkeliling dipekarangan bunga itu, tangan yang masih melekat satu sama lain digoyangkan kedepan dan belakang mengikuti tempo langkah mereka.

Gedung yang didatangi mereka memang cukup besar, alhasil saat mereka kembali kedalam sudah ada beberapa tamu dari keluarga besar pihak Saka dan Chris. Sejauh mata Hanska yang sedari tadi memicing guna mencari kedelapan teman nya itu, ia pun menemukan nya dan langsung menarik tangan Dipta agar mengikutinya. Dipta hanya bisa melongo karena ia sedang melihat situasi dan kondisi tempat itu tapi tangan nya secara tiba-tiba ditarik.

"hai gais!!" teriak Hanska dengan lambaian tangan.

"widihh, yang nikah siapa sih sebenernya??" ucap Jevin melihat cara berpakaian Hanska dan Dipta. Lawan bicara yang dituju hanya tersenyum dan menyimpan segala rencana untuk masa depan mereka. Acara pun dimulai dan Saka disitu terlihat sangat cantik dengan jas putih nya. Nuansa yang sangat hangat dan bahagia saat melihat Saka dan Chris mengucap janji mereka lalu berciuman.

Deraian air mata haru berada dimana mana, bahkan Hanska pun menangis sangking bahagianya, Dipta yang selalu berada disisi nya pun memeluk nya dan menyeka air mata Hanska dengan sapu tangan milik nya. Acara pernikahan itu terus berlanjut hingga waktu makan-makan, bagai kerajaan tempat itu menyediakan berbagai jenis makanan dengan wadah yang mewah.

"aih! Kau ini jangan ambil banyak²! Malu-maluin!" bentak Jevin pada Caesar yang menyomoti satu persatu lauk pauk yang disajikan dimeja itu.

"hei hei, kita ini VVIP bebas dong" balas Caesar yang tak mau kalah.

Omong-omong soal tamu VVIP, Fafian, Harris, Hanska, Dipta saat ini sedang berbincang dipojok gedung agar suara mereka bisa terdengar satu sama lain. Dengan makanan yang mereka bawa, mereka pun duduk disalah satu meja disitu dan lanjut berbincang.

Pernikahan yang cukup mengejutkan dan mendadak bagi para "anak nyasar" tapi mereka ikut berbahagia karena salah satu impian Chris akhirnya terwujudkan saat ini. Saluran energi bahagia berada disetiap sudut ruangan, tak terasa hari mulai gelap dan acara sudah mendekati penutupan. Para tamu mulai keluar dan pulang kerumah masing masing, begitu pula para 8 orang yang sedang bertukar salam karena mereka yakin tidak mungkin bisa bertemu sesering saat mereka benar-benar hanya teman satu sama lain.

Kini Hanska dan Dipta menggunakan setelan rumah dan terbaring diatas kasur untuk melepas penat mereka. Sesekali obrolan soal pernikahan terlintas dipikiran dan mulut mereka, pelukan hangat yang biasa mereka lakukan untuk menyalurkan rasa penat pun menjadi pelengkap untuk malam ini. Betapa bahagianya hari ini bagi mereka, maupun orang lain.

Mata yang tak kuasa menahan kantuk pun akhirnya terpejam dan pelukan mereka berdua semakin mengerat seakan takut kehilangan satu sama lain.























HAYO LOO DABEL AP

jujur aku bener² gatau nikahan selain kondangan depan rumah, jadi maaf kalo ada yang kurang sesuai kenyataan ga ges yachh.


SEE YOU AT THE NEXT CHAPTER!!

Soulmates (minsung🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang