Hari ini adalah hari pertama untuk anak anak kelas 11 menginjakan kaki di kelas 12. Setelah lamanya mereka berlibur, hari ini mereka dipertemukan kembali dikelas yang berbeda. Satu persatu murid memasuki kelas masing masing, namun ada satu kelas yang terdengar sangat heboh, itu adalah kelas XII IPA 4.
Karna hari ini adalah hari pertama mereka memasuki kelas 12 dan telah dilakukannya rolling class, guru tersebut memberi perintah untuk satu persatu murid memperkenalkan diri masing masing.
Kelas tersebut sangat ramai suasananya ketika sekumpulan gadis berparas cantik maju kedepan kelas. Mereka bersorak tak sabaran menunggu salah satu darinya untuk berbicara, sehingga guru tersebut harus menenangkan seisi kelas.
"Anak anak, mohon suara nya dikondisikan. Jika kalian masih ribut mereka tidak akan segera memperkenalkan diri." Teriak guru itu membuat semua murid menjadi diam
"Oke, sekarang kalian silahkan." Ia mempersilahkan
Salah satu dari paling ujung melangkah kedepan, "Halo semuanya, perkenalkan nama gue Resha Ayerie. Kalian bisa panggil gue Resha atau Rie yaa. Semoga kita bisa berteman baik."
"Halo guys, gue Flowie Yashera. kalian bisa panggil gue Flowie! salam kenal semua."
"Yoo halo, ini serius pada ga kenal gua? okedah gua perkenalan yak. Gua Regiolla, panggil sesuai kemauan lu dah, bisa Regi atau Olla, asal jangan Giol Giol."
"Hai, Revana Adelle Natia, bisa dipanggil Reva."
"Aduhh Neng Repaa, kita udah kenal kalii, yakali ga kenal cewek secantik inii." Celetuk salah satu murid laki-laki.
"Baiklah, jadi sudah selesai perkenalannya? silahkan duduk." Mereka mengangguk lalu berjalan ke kursi masing masing
"Terakhir, itu 3 orang dipojok kanan silahkan berdiri dan perkenalkan diri didepan." Panggil Ibu Guru, "Baik buu."
"Halo semuanya, saya Gerilioniel Pamungkas, biasanya dipanggil nengok hehe." Candanya lalu mendapat pukulan dari Jeressie yang berada disebelahnya
"Yang bener, bego."
"Haha sorry, kalian bisa panggil ane Lion atau Oniel." Ia tersenyum
"Maafin temen gue yang agak jamet ya guys. Btw, kenalin gue Jeressie Maharika, panggil aja Ressie."
"Zeerano Garelio Abigail, Zeeran."
"Oke, sudah semua ya? silahkan kembali duduk."
Mereka bertiga kembali menduduki bangku masing masing yang berada di pojok kelas, beberapa dari murid kelas itu saling berbisik
"Eh itu Zeeran, yang gua ceritain waktu itu Rev." Bisik Flowie, Reva menoleh pada arah yang ditunjuk oleh Flowie.
"Hah? cerita apaan? Zeeran siapa lagi?" Tanyanya lupa.
"Dih, pikun lo. Itu loh si Zeeran anak nya Bu Ishan." Reva yang mendengar langsung mengangkat alisnya
"Bu Ishan? Pemilik sekolah ini kan ya? Oh itu anaknya toh." Ia ber oh ria
"Iya Rev itu dia, gimana menurut lo? Cakep gak?" Tanya Flowie
"Cakep sih, tapi muka nya judes gitu." Reva kembali berfokus pada guru didepan
"Iya sih." Setuju nya, lalu tidak ada lagi obrolan diantara mereka.
________________________"Zee, lu beneran gamau cari temen baru gitu? perasaan temen lu gapernah nambah dah, sedangkan kita kelas sebelah aja udah jadi temen." Ucap Lion seraya mengunyah bakso yang berada didalam mulut nya
"Gak tertarik." Balas Zee yang sedang memainkan sedotan es teh milik nya
"Ntar makin lama pasti tertarik kok Zee. Anak kelas pada asik asik tuh, pasti lu suka temenan sama mereka." Ujar Jeressie dan disetujui oleh Lion
"Terserah." Zee.
"Eh eh guys, ada cewek cewek cakep tadi tuh. Mau diajak kesini, gak?" Ressie.
"Gass lah, panggil." Setuju Lion.
Jeressie berteriak memanggil seraya mengangkat sebelah tangan nya, "Woi kalian yang diujung, lagi nyari tempat duduk kah? sini aja!" Ia menepuk kursi disebelah nya.
Mereka semua menoleh, mendapati teman baru yang mengajak untuk duduk bersama di meja yang sama. "Mau gak, coy?" Tanya Regi
"Ayo aja deh, gue laper cius." Jawab Flowie dan segera mereka pergi menghampiri Zeeran dengan antek-anteknya di meja pojok.
"Sini duduk bae, udah pesen, belum?" Ucap Ressie ketika mereka sudah duduk di kursi. "Udeh, aman, Res." Timpal Regi dan diberikan jempol oleh Ressie
Posisi duduk kali ini, Flowie duduk disebelah Lion, Ressie tepat disebelah Regi, dan Zeeran berada di antara dua gadis cantik, Revana dan Resha.
"Ehem, enak ya, ber-istri dua, Zeer?" Canda Lion dan dibalas tatapan sinis Zeeran, "Najis." Sarkas nya.
Revana yang duduk disamping Zeeran dan mendengarkan ucapan Lion pun ikut merinding karna mengerti maksud Lion, ia bergumam geli walau masih dapat didengar, "Ewh, merinding."
Sedangkan, Resha atau Rie itu, sudah senyum senyum sendiri mendengar candaan Lion. Entahlah mengapa. Kalau kata Regi sih, "Kayak stress dikit."
Ressie dan Regi yang agak lemot mencerna perkataan Lion pun akhir nya ngeh. Mereka menahan tawa sambil memandangi Lion. "Sialan Oniel, awoakwok."
"Oopsie." Lion membungkam mulut nya menggunakan telapak tangan.
"Keceplosan, Zeer, Cius." Ia membentuk dua jari nya membentuk Peace
"Shut the fuck up, Niel." Kesal Zeeran, Lion menggaruk kepala nya yang tak gatal, lalu suasana menjadi hening karna antek-antek Zeeran takut.
"Sha, lo kenapa senyum-senyum sendiri daritadi, buset?" Flowie tak ingin ada kecanggungan
"Lagi fallin in love biasa nya, tuh." Tebak Regi yang masih melahap bakso didepan nya dengan lapar.
"Apaan, deh. Engga ada, ya." Tidak setuju Resha, namun ekspresi nya berbanding terbalik dengan ucapan nya sendiri. Ia malah makin tersenyum malu-malu akibat tertangkap basah.
"Yaelah, Sha-Sha."
"Kamu suka sama orang ya meng? cie-cie." Kali ini, Revana yang berbicara. Iya, Revana ini emang cuek, tapi gak se-cuek Zeeran. Kalau sama tiga teman dekat nya, sifat cuek nya tentu akan hilang, apalagi, sama Resha.
"Engga ada yaaa, mengg." Ia memukul pundak Revana dari samping walau terhalangi oleh tubuh besar Zeeran. Ia terus bercanda dengan pergerakan yang berlebihan, dan terus-terusan mengenai Zeeran, tentunya. Akhir nya, karna risih dan kesal,
"Bisa diem gak sih lu? gua mau makan." Ia membentak Resha
Resha yang awal nya tengah bercanda dan tertawa dengan Revana, seketika terdiam mendengar itu, ia memang tak suka dibentak. Melihat Resha sudah terdiam, Zeeran akan melanjut kan makan nya, namun Revana membalas diri nya.
"Kok ngebentak temen gue sih bro?" Huh apalagi ini, Zeeran hanya ingin makan dengan tenang.
Zeeran hanya diam dan tak menjawab, ia tidak mau emosi sekarang.
"Jawab dong, punya mulut, kan?" Zeeran memandang mata Revana dengan tajam, "Kalo ga dibentak, temen lu gabakal bisa diem, ngerti?" Jawab Zeeran dingin
"Tapi gak harus ngebentak juga, kan, bro?"
"Terserah." Hancur sudah mood Zeeran, ia melepas kan tangan Revana yang bertaut pada kerah belakang seragam milik Zeeran. Ia pergi dengan kasar, kembali ke kelas tanpa mengucapkan sesuatu.
"Aduh, pak bos marah." Lion.
hi, kangen ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Accident - ZeeDel
RomanceCinta yang tak sengaja datang, ini adalah cerita perjuangan Zee untuk mendapatkan Reva si gadis straight.