Lapak markhyuck, kalo ga suka sama ceritanya mending skip aja ya
Cinlok di sebuah desa, tempat persembunyian Radji dari orang tua dan bodyguard orang tuanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Radji dan Lilian sedang berada di sawah melihat pemandangan sawah di sore hari "indah ya pemandangan di desa" ujar Radji membuka topik obrolan
"Emang indah tau Ji, apalagi kalo di sekitar pegunungan" "emang rame Li, di pegunungan?" "Di sekitaran pegunungan juga ada beberapa rumah Ji" "Masa si Li, ga takut gitu" "Takut apa si Ji, padahal lebih seru di sekitaran pegunungan bisa liat pemandangan dari atas"
Radji hanya mengangguk mengerti "nanti deh aku ajak ke sekitaran pegunungan, biar kamu bisa liat pemandangan dari atas"
"Kamu teh mau sampai kapan kabur kaya gini" "Ga tau juga Li, uang juga tinggal tiga ratus" "Sebaiknya kamu teh pulang bicarakan baik baik sama orang tua kamu jangan kabur kaya gini" "Percuma aja Li" "Kenapa percuma" "Mereka egois Li, semua yang dia mau harus di turutin"
Lilian mengangguk pelan menatap keindahan sawah di sore hari, Radji menatap wajah Lilian "cantik" itu yang Radji lontarkan di dalam hatinya saat melihat wajah Lilian
"Bi Dila itu ibu kamu?" Tanya Radji tiba tiba "bukan, dia tetangga aku dari aku bayi, bisa di bilang dia sahabat ibuku" Radji mengangguk mengerti "Orang tua kamu kemana" "Orang tua aku pisah, bapak selingkuh sama ibunya Bilkis waktu emak ngelahirin aku, aku juga ga tau gimana rupa bapak"
"Emak juga dulu sempat minta buat adzanin aku tapi ibunya Bilkis ga ngebolehin mereka juga kepergok warga dan di usir dari kampung ini"
"Terus ibu kamu kemana?" Tanya Radji penasaran "dulu emak izin kerja ke kota tapi pas sampai di kota di tabrak tapi pelakunya kabur" Radji menganggukkan kepalanya mengerti
"Terus kenapa Bilkis benci banget sama kamu" tanya Radji, seharusnya yang benci itu Lilian bukan Bilkis, yang merebut ayahnya adalah ibu Bilkis lantas atas dasar apa Bilkis membenci Lilian
***
Di malam hari Radji dan Lilian sedang duduk di belakang rumahnya menatap keindahan bulan dan bintang
"Cantik ya kaya kamu" ujar Radji tiba tiba membuat Lilian terkejut dengan apa yang Radji lontarkan "e-itu anu bintangnya cantik kaya bulan"
Lilian tersenyum mendengar Radji yang gugup "iya cantik banget walaupun agak ketutup awan" Radji mengangguk setuju dengan pendapat Lilian
"Ji, kenapa si ga mau di jodohin" "Aku ga suka sama dia Li, dia jahat Li" "Emang kamu tau dia jahat dari siapa, emangnya kamu pernah liat gitu dia ngelakuin hal jahat" "Engga si Li tapi dia mantan teman Aku Li" Lilian mengangguk kan kepalanya pelan namun berulang
"Andre itu pacar Kamu" ujar Radji tiba tiba, Lilian tertawa mendengar ucapan Radji "dia pacar Jeva ya ampun"
"Semua cowok yang kemarin itu pacar mereka Li" "Iya Ji, mereka semua pacaran" "Pacar Kamu siapa Li" Lilian menyeringai mendengar ucapan Radji
"Siapa yang mau sama orang kaya Aku Ji, aku ga punya orang tua Aku hidup sebatang kara"
"Banyak ko Li yang mau sama Kamu, banyak tulus sama Kamu Li" ujar Radji meyakinkan Lilian "terutama aku Li aku mau ko sama kamu dari pada harus sama Ria" batin Radji
Lilian hanya diam menatap bintang yang bersinar di langit ia ragu jika ada yang mencintainya karena ia pernah di khianati
Udah berapa lama ya ga up, lagi kena writer block soalnya hehe, jangan lupa vote komen okey segini dulu bye bye bye.