4. mas jeno

4.7K 152 0
                                    

Mohon bijak memilih bacaan.

Anak tetangga.
Dont report

"Ya ampun jeno, anak mamah."

Tiffany segera membawa tubuh jangkung jeno kedalam pelukannya. Sudah lama mereka nggak ketemu. Terakhir kali itu saat ulang tahun jeno beberapa bulan yang lalu.

Tiffany sangat merindukan jeno. Walau mereka bisa bertemu di saat mereka mau tapi rasanya tetap saja tiffany merindukan anak tunggalnya itu.

Jeno nggak pernah pulang sejak dia memilih kuliah di New York. Jeno hanya kembali kenegara asalnya tapi memilih tinggal di ibu kota untuk merintis usaha.

"Mamah kangen banget sama kamu."

Jeno cuma bisa ketawa saat pipinya di unyel sama tiffany tapi kemudian keningnya berkerut karena tidak mendapati ayahnya.

"Ayah mana mah?."

"Oh ayah kamu."

Tiffany memperhatikan rumah di samping kediaman mereka.

"Tadi si katanya mau kerumah nana. Paling lagi ngobrol sama siwon."

Ah jeno kembali teringat pada bocah yang dua belas tahun lalu sempat dia lecehkan. Meski nama itu nggak hilang dari ingatan jeno tapi beberapa memori masalalu dia dan nana sedikit terlupakan.

"Kamu mau nyusul ayah kamu?. Sekalian nyapa tante yoona sama nana."

Jeno menggeleng lalu kembali memegang kopernya.

"Nggak deh mah. Nanti aja sekarang jeno masih cape."

Tiffany mengangguk paham, perjalanan jeno dari ibu kota memang agak jauh. Jadi tiffany nggak mau memaksa jeno buat mampir terlebih dahulu kerumah nana.

Lagiankan jeno punya waktu dua minggu di sini.

Jadi tiffany ngebiarin jeno buat kekamar. Meski lama nggak di gunain kamar itu tetap rutin tiffany bersihin.

Kan dia nggak tau kapan jeno pulang. Bisa aja mendadak seperti sekarang ini. Tiba tiba datang aja tanpa mengabari ayah dan mamahnya.

"Tumben kamu mau pulang. Biasanya aja gamau walau di paksa sama mamah kamu."

Donghae berujar sebelum memasukan makanan kedalam mulutnya. Mereka lagi makan malam saat ini.

Jeno cuma menggerakan bahunya malas karena nggak mau ngejawab ucapan ayahnya.

"Gimana kantor kamu?."

Jeno menghela nafas sebentar lalu menelan makanan yang ada di mulutnya. Dia mengambil gelas yang sudah mamahnya isi lalu meminumnya.

"Kacau."

Jeno kembali memghela nafas.

"Ayah nggak usah khawatir. Haechan bakal ngurus semuanya."

"Jangan terlalu ngebebanin haechan." Kata tiffany. Tangannya dengan cekatan membereskan bekas makan mereka.

"Dia kerja sama kamu itu buat belajar jeno. Bukan buat menanggung masalah besar yang perusahaan kamu alami."

"Dia di gajih mah. Jeno juga nggak maksain haechan kok. Jadi mamah tenang aja."

Mamah jeno cuma geleng geleng kepala. Dia melanjutkan kegiatannya membersihkan bekas makan mereka. Taffany langsung mencuci semuanya lalu kembali kemeja makan dengan dua gelas kopi hangat yang dia buat untuk suami dan anaknya.

Tiffany tersenyum kecil menatap jeno. Ahh anaknya yang dulu suka merengek padanya kini udah dewasa. Sudah sukses juga. Sekarang jeno nggak pernah lagi nyari tiffany kalau butuh bantuan, sebenernya tiffany sangat bangga pada jeno tapi dia tetap saja seorang ibu yang merindukan anaknya yang suka merengek.

Kak Jeno [ nomin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang