(58.) Hari Berkabung

23.7K 3.2K 7.8K
                                    

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 1000+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN.


Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis🖤🖤🖤

TARGET ASLI--3 RIBU VOTE DAN 6 RIBU KOMEN.
TARGET CEPAT—2 RIBU VOTE DAN 2 RIBU KOMEN YA🩷

ABSENN DULUU, PAKEE VARIANN FAVORITTT KALIANN??! AD YG SUKA TIRAMISU KEK AKU?🥰🤩
•••••••••••

HALLOWW PASREMOYY 😻CIEEE TEMBUSS, INI KLO TEMBUSS LGI DI  BESOK HARI KITA UPDATEE LGI YAA🥳🥳
••••••••••••••••

"Bukankah hukum tabur tuai itu nyata? Jadi janganlah menangisi orang-orang bejat yang sudah tiada."
-Arazey Henessy Elthea-
•••••••••••

DORRRRRRRRRRRR!!!!

Suara tembakan yang begiti keras beberapa kali terdengar, bahkan inti Wolviper terkejut mendengarnya. Karena tembakan tersebut berada di antara barisan mereka.

"BOS, ADA YANG MATI!!!" teriak seseorang membuat seluruh anggota umum Wolviper menoleh secara spontan ke arah inti mereka. Sontak Vanoris tersenyum miring.

"AGASKAR?!"

Agaskar terpaku, tubuhnya seolah membeku ketika suara jeritan melengking memanggil namanya, keluar dari mulut seorang anak Wolviper.

Dalam sekejap, suara tembakan yang menggema memenuhi udara, mengarah langsung kepadanya. Hatinya berdetak kencang saat matanya turun menatap dadanya sendiri, memastikan apakah ia benar-benar menjadi sasaran mematikan itu.

Semua anak Wolviper menatap dalam kebisuan yang mencekam, mata mereka membesar, menyaksikan darah mengalir deras dari dada Agaskar.

Seolah waktu melambat, mereka mencoba memproses apa yang baru saja terjadi, rasa kaget yang luar biasa tergambar jelas di wajah mereka.

BRUKKKKKKKKKKKK!!

Agaskar segera berpaling, reflek tubuhnya bergerak tanpa sadar. Di hadapannya, tubuh seorang lelaki terkapar, tubuh yang jatuh demi melindunginya dari tembakan yang dilayangi oleh Vanoris.

 Di hadapannya, tubuh seorang lelaki terkapar, tubuh yang jatuh demi melindunginya dari tembakan yang dilayangi oleh Vanoris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AGASKAR 2 [[ AFTER MARRIED ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang