2.

111 13 0
                                    


🐻🌻

Di sisi lain, hidup kedua pasangan kekasih.

Lee jeno, ia sangat peka terhadap tingkah laku seseorang, meskipun ia terlahir menjadi anak kedua, tapi Lee jeno sangat dewasa bahkan dari saat ia kanak-kanak Lee jeno sudah bisa membiasakan kegiatannya dirumah sendiri tanpa ikut serta orang tua.

Karena dari kanak-kanak hingga sekarang umur 24 tahun Lee jeno sudah banyak di ajarkan untuk mandiri, selama ini ia hanya hidup berdua dengan seorang pengasuh utusan dari orang tuanya dan hidup dirumah yang berbeda, tapi meskipun begitu Lee jeno  mendapatkan hak aset rumah untuk ia sendiri atas nama Lee jeno.

Lee jeno berbeda dengan Mark lee, Mark lebih disayang orang tua mereka, bahkan Lee jeno sempat iri dengan kasih sayang orang tuanya yang seolah hanya diberikan untuk kakak nya itu.

Tapi tidak dengan Mark, Mark justru sangat membenci orang tuanya. Karena Mark merasa selalu diatur oleh orang tuanya, bahkan bisa jadi sebagai kambing hitam di keluarga nya itu. Orang tua Mark memang sangat sayang dengan Mark, akan tetapi ada niat lebih dari semua itu.

"Mark, sampai kapan perusahaan papa akan seperti ini hah??? kurang apa papa selama ini untuk menghidupi kamu!! Papa sudah percayakan semuanya kepada kamu Mark Lee! jangan kecewakan papa!" sunyi di dalam ruangan rumah bernuansa aesthetic Abu-abu dengan corak putih terkesan sangat kaya dan mahal.

Lee jeno yang baru saja pulang kerumah   harus di sambut dengan ocehan sang Papa yang sangat jarang ia jumpa.

"Aku pulang" ucap jeno tepat sang Papa menyelesaikan ucapannya dihadapan Mark yang disitu hanya menunduk. Mark menoleh saat suara adiknya terdengar dari belakang.

"Ngapain? mau uang? Papa sedang kritis ekonomi, dan kamu pulang mau minta uang? Bisa bantu Papa apa kamu?" teriak Lee johnson membuat telinga Jeno pengang, dan membuat tangan it mengepal erat.

"Gue pulang bukan buat uang Anjing!!" teriak Jeno lebih keras dari Johnson, membuat Johnson tersulut emosi dan menghampiri Jeno.

"Sama orang tua kurang ajar banget--

Plakk

Panas! apa yang dirasakan Jeno jelas-jelas Panas dan Sakit. Seorang Papa yang selama ini tidak pernah mendidik nya sekalipun nyentuh tidak pernah sama sekali, bisa-bisanya sekarang ia menamparnya.

Mark yang melihat itu pun langsung tercengang, jujur Mark sangat sakit hati jika adiknya diperlakukan kasar seperti itu, ia melangkah menghampiri Johnson dan menariknya untuk pergi dari sana.

"Pergi! jangan pernah kembali kerumah ini!" teriak Johnson sebelum tepat meninggalkan ruangan itu. Jeno tanpa basa-basi langsung meninggalkan tempat itu. Membawa lukanya pergi jauh, Johnson telat mengusir nya, tetapi Jeno tidak begitu mempermasalahkan karena Jeno sudah biasa hidup sendiri.

Padahal niat awal Jeno datang kesana ingin memberi tahu bahwa Jeno telah berhasil mendirikan Perusahaan meskipun kecil tapi Jeno mampu dengan jeripayah nya sendiri. Namun apa yang ia dapat? Makian dari orang tuanya yang bahkan selama ini ia kesana tidak pernah meminta sepeser pun uang, tapi Bunda nya  yang terus memaksa memberi uang itu untuk jeno.

🐻🌻

"Halo mark! akhirnya kamu angkat telepon aku" ucap haechan waktu mark mengangkat telepon nya yang ke 27 kali.

Lukaku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang