I'm not a crybaby
I'm the crybaby
A caterpillar that got stuck
Mr. Moth come quick with any luck
A long walk to a dark ha-ha-house
A roman candle heart keep us far apart
I'm cocktail party doing all right
Hate me baby, maybe I'm a piece of artOh my friends all lie and say
They only want the best wishes from me
Oh 3-2-1, we go live"Tiffany Blews" by Fall Out Boy.
• • •
"Ini... sedikit canggung."
"Yah. Kesimpulan yang bagus."
Mereka saling menatap di dalam lemari yang gelap; satu-satunya sumber cahaya mereka mengintip dari bawah pintu, di mana teman-teman mereka dapat terdengar di luar, terkikik. Draco melihat Hermione Granger gelisah dengan gaun straplessnya, menggeliat agar tidak ada yang tersingkap. Rambut ikal coklatnya tergerai longgar di bahunya, membungkus wajahnya dalam lingkaran rambut ikal yang lebat. Draco gelisah dengan dasinya, mengaitkan jari telunjuknya pada simpul dasi, melonggarkannya, lalu mengencangkannya sekali lagi.
Bagaimana mereka bisa berakhir di sini?
Mereka tidak memainkan permainan anak-anak. Itu lebih dari sekadar permainan kekanak-kanakan. Jadi, bagaimana mungkin Draco Malfoy mengijinkan teman-temannya untuk meyakinkannya memainkan permainan kekanak-kanakan seperti spin-the-firewhiskey-bottle?
Setelah dipikir-pikir, ia tahu persis bagaimana caranya. Karena teman-temannya adalah ular. Ular-ular di rerumputan, yang bisa menyerang kelemahan siapa saja.
Dan Draco Malfoy saat ini sedang menatap Hermione yang menatapnya dengan kerutan di alisnya.
"Baiklah, Malfoy. Kita sudah disini. Sekarang apa?"
"Sekarang apa?" Draco mengerutkan alisnya yang berbahaya. "Kau yakin kau ingin aku menjawabnya?" Ia melangkah maju, menghirup aroma lavender dan teh hijau. Draco mendengarkan nafas Hermione yang berhembus saat ia mencondongkan tubuhnya, sangat dekat --- sampai Draco bisa merasakan panas yang berdenyut di kulit Hermione. Draco lelah dengan permainan ini. Kepura-puraan. Enam bulan. Enam bulan sialan dan tidak ada sepatah kata pun.
Ia menyeret bibirnya ke bibir wanita itu, mengetes --- mengejek.
"Ini disebut seven minutes in heaven, kan?" Draco meletakkan jari-jari tangan kirinya di sekitar lekukan lengan Hermione, menelusuri bahunya, lekukan di lehernya, menyentuhkan ibu jarinya ke rahangnya. "Secara pribadi, aku pikir ini adalah neraka milikku sendiri, dibuat hanya untukku."
Hermione menghela napas panjang, menatap mata Draco. "Kenapa kau mengatakan hal seperti itu?"
Seringai Draco melebar. "Kurasa kau dan aku sama-sama tahu jawabannya." Tangan Draco yang bebas menyusuri sisi tubuhnya, beristirahat dengan lembut di pinggulnya.
• • •
4 jam yang lalu.
"Oh, ayolah, Zabini! Itu adalah Scotch yang mahal." Draco menggerutu kesal saat ia melihat temannya mengeluarkan sebotol Scotch Whisky tua milik Lucius Malfoy dari bar di ruang tamu Malfoy Manor. Dengan rasa tidak puas, Blaise membuka sumbat botol dan menuangkan enam gelas: satu untuk dirinya sendiri, Draco, Goyle, Pansy, Daphne, dan Theo. Ini seharusnya menjadi acara kumpul-kumpul kecil-kecilan saat orang tua Draco pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) The Closet Relativity Theory by MrBenzedrine89
FanfictionDraco Malfoy terkunci di dalam lemari bersama Hermione Granger di sebuah pesta. Namun, apakah hanya itu ceritanya? ---- A whole concept, plot and original story by MrBenzedrine89 on AO3 and all characters belong to J.K Rowling. Original version (co...