Chapter 03 : Toko Buku

43 7 0
                                    

Welcome & Happy Reading

Hari minggu hari bahagia untuk seluruh umat manusia, namun saat hari sudah menjelang sore, semangat libur berganti menjadi 5L (lemah, letih, lesu, loyo, letoy.) untuk sebagian? Atau mungkin seluruh umat manusia? Tidak ada yang tahu akan hal itu.

Pagi ini agak mendung tapi tidak ada tanda-tanda hujan akan turun. Sakura sudah bersiap dengan pakaian santai nya setelah mandi. Dia keluar untuk membeli beberapa kebutuhan dapur, karna bahan-bahan dapur sudah habis.

"Tinggal sendiri memang ngerepotin, Mama sih jalan-jalan tiap hari, jadinya ga punya rumah asli kan!"

Bisa dibilang rumah Mamanya Sakura itu ada disetiap kota dan negri. Itu semua juga karna gabutan Mama dia yang setiap minggu jalan-jalan tanpa henti, bahkan Sakura yang sudah lelah ikut terus berinisiatif untuk tetap tinggal di kota yang terakhir kali di kunjungi dia dan Mama nya. Yaitu kota yang sedang Sakura pijak sekarang, namanya kota Bleach, kota dengan banyak rumah berbentuk seperti apartemen dan juga warna yang berbeda beda, sungguh unik.

"Sakura~ apa yang kau lakukan di hari yang akan turun hujan ini?"

Seseorang mendatangi Sakura lalu mengelus surai dwiwarna itu.

"Aku ingin ke simpang depan, mau belanja beberapa bahan dapur." Balas Sakura.

Pemuda disebelah nya mengangguk lalu berlari masuk ke rumah nya kembali. Sakura bingung dan ingin melanjutkan perjalanan nya. Namun, pemuda tadi tiba-tiba keluar lagi dengan topi hitam andalan dan menghampiri Sakura.

"Aku juga mau ikut! Ayo, ada beberapa sayur dan buah yang ingin ku beli."

"Kau tak perlu memakai topi itu, Kak Ume. Padahal hari nggak panas,"

"Tidak apa, aku suka memakai nya."

Mereka pun beranjak dari sana. Sepanjang jalan kedua nya saling bertukar cerita dan melempar candaan hingga tanpa sadar sudah sampai ke tempat tujuan.

"Aku ke ujung sana ya, kalau sudah selesai tunggu saja di luar." Ucap Ume, lelaki yang bersama Sakura.

"Oke," balas Sakura seadanya.

Sakura berjalan di bagian tempat buahan berada, ia melihat satu persatu buah segar disana dan mulai memilih yang kira nya menarik selera dia.

"Kiwi enak nih, beli deh," Sakura mengambil beberapa buah itu dan mulai menimbang nya.

Saat sudah mencapai berat timbang yang dia inginkan, ia pun berhenti menaruh kiwi tadi ke timbangan. Buah tersebut di serahkan pada pekerja untuk segera di kantungi.

Sementara itu Sakura terus menyisir sekitar situ untuk buah lainnya. Banyak sekali buah yang ingin ia ambil, namun, takut akan membusuk di pendingin karna tidak ia konsumsi. Terkadang Sakura akan lupa dengan sesuatu yang dia beli dan berakhir dibuang sia-sia, seperti buah alpukat yang ia beli beberapa bulan lalu, tak di konsumsi karna lupa, dan ya. Berakhir di buang. Sangat sayang sekali.

"Sepertinya aku akan membuat jus buah melon nanti," dia mengambil satu buah melon dan membawa nya pada pekerja yang siap membungkus setiap buah yang Sakura timbang.

Selesai dengan buah, Sakura berjalan ke tempat semua sayur segar. Disana tidak seperti di tempat buah tadi, Sakura sama sekali tidak berpikir panjang dan langsung mengambil beberapa sayur yang akan ia masak untuk makan siang serta malam nanti. Tak lupa juga dengan perbumbuan dan sedikit cemilan serta minuman soda untuk menemani malam nya.

Sakura membawa keranjang berisi belanjaan nya. Sebelum ke kasir ia pergi ke tempat penimbangan buah tadi, barulah ia ke kasir untuk membayar semua belanjaan.

Saat belanjaan nya sedang di scan oleh kasir. Sakura berbalik untuk melihat apakah Umemiya masih berada didalam  atau tidak. Dan jawaban nya masih, pemuda tersebut berada di barisan paling ujung, tepat nya di tempat semua seafood berada.

"Total semuanya 476.675 dek,"

Sakura mengeluarkan dompet nya dan memberikan uang seratus tujuh lembar.

"Ambil saja kembalian nya, terimakasih." Dia keluar dengan dua kantung besar isi belanjaan.

Melihat Umemiya belum keluar, akhir nya Sakura duduk di kursi yang sudah tersedia depan supermarket tersebut. Dan sial nya Sakura tidak membawa ponsel, ia pikir akan belanja lalu pulang, akan tetapi tak terduga Umemiya ikut juga dan membuatnya tak bisa meninggalkan pemuda pecinta tomat tersebut.

Sakura memandang sekitaran dengan begitu intens. Dia baru sadar kalau di simpang empat ini ada toko buku tak terlalu besar dan tak terlalu kecil tepat berada di samping jalan menuju perumahan nya.

 Dia baru sadar kalau di simpang empat ini ada toko buku tak terlalu besar dan tak terlalu kecil tepat berada di samping jalan menuju perumahan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak menarik sehingga Sakura merasa terpanggil untuk memasuki toko buku tersebut.

Sakura berbalik menatap dalam toko dari kaca, terlihat Umemiya masih memilih beberapa barang, dan itu kesempatan Sakura untuk mengunjungi toko buku yang membuat dia sangat tertarik.

Ia pun beranjak dari tempat dan berjalan cepat menuju toko buku itu. Jika kalian menanyakan belanjaan Sakura tadi, jawabannya dia tinggalkan di depan supermarket beserta sebuah note untuk Umemiya ketika pria tersebut sudah selesai dengan urusan belanja nya.

Sakura menarik kenop pintu dan mendorong nya. Suara bell terdengar kala pintu itu terbuka lebar olehnya. Dia sempat mendongak melihat bell kecil terpasang di atas pintu.

Sakura langsung masuk dan mengamati sekitar rak-rak buku disana. Interiror yang cukup unik, sangat berbeda dari toko buku biasa nya. Didalam nya sangat bertema vintage dengan rak yang sengaja menempel dinding hingga ada space untuk ruang tengah yang di isi dengan meja serta kursi seperti berada di cafe pada umum nya. Ternyata didalam toko buku juga ada caferina.

"Bukannya ini toko buku? Kenapa bisa ada caferina didalam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukannya ini toko buku? Kenapa bisa ada caferina didalam nya ..., dan juga, kenapa tempat ini menjadi sangat luas saat di masuki,"

"Sangat berbeda saat di pandang dari luar."

"Selamat datang di — Sakura?"

Sakura berbalik dan terkejut mendapati pemuda yang sangat ia kenali berada tepat di hadapan nya.

"Kamu!?"

To Be Continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sudden Shower [TogaSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang