This is What Winter Feels Like (Bluesy)

23 3 6
                                    

Tokoh Utama : Jevano dan Karina

Siapa sangka, Karina akan bertemu seseorang yang hampir saja menghancurkan hubungannya dengan Jevano di kala mereka masih kerja dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siapa sangka, Karina akan bertemu seseorang yang hampir saja menghancurkan hubungannya dengan Jevano di kala mereka masih kerja dulu. Seorang pria matang yang selalu mengejar-ngejarnya sampai sengaja membuatnya selalu kerja keluar kota, demi PDKT dengan dirinya. Pak Dewa, pria berumur 29 tahun yang juga merupakan manajer Karina di tempat kerja wanita itu dulu.

Pria itu tersenyum manis kepada Karina di saat mereka tidak sengaja bertemu di supermarket, di mall yang tidak jauh dari apartemen Karina dan Jevano tinggal. Lalu, dia berjalan mendekati Karina yang tengah mendorong troli belanjaannya.

"Halo Karina, apa kabar?" Sapanya sopan. Karina hanya bisa tersenyum tipis. Apalagi saat ini dia berbelanja bersama anaknya, yang mana malah membuat Pak Dewa semakin ingin mendekatinya. Ya, Pak Dewa sangat menyukai anak-anak dan sudah pasti dia akan senang dengan anak perempuan Karina. Sabila.

"Baik pak," balas Karina singkat. Dia sengaja tidak menanyakan kabar pria itu balik. Dia tidak ingin pria itu menganggap kalau dia mempunyai perasaan lebih, seperti dulu. Bukan Karina ingin mendua saat dulu. Namun, atasannya itu salah mengartikan kebaikan Karina saat itu.

Dewa tersenyum tipis. Dia tahu kalau Karina tengah membangun tembok kasat mata di antara mereka. Sayangnya, dia masih belum bisa merelakan wanita cantik itu menikah dengan kekasihnya. Jadi, masih ada perasaan ingin mendekati wanita cantik itu, walau dengan cara yang salah.

"Sendirian aja ke sini?" Tanya Dewa seraya melihat sekitar Karina. Dia berharap, suami wanita itu tidak berada di sekitar mereka.

Sialnya, Karina hanya berdua ke sini dengan anaknya. Jevano masih menuju sini dari kantor pria itu. Suaminya berjanji akan menjemput mereka ke mall ini, walau jarak mall ini tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka. Rencananya, mereka akan makan di luar setelah Karina belanja bulanan.

"Suami saya sebentar lagi datang, pak," jawab Karina sekenanya. Ya, dia berharap Jevano segera datang. Dia tidak ingin pria yang ada di hadapan dia dan anaknya, mengambil kesempatan untuk menemaninya. Dia tidak ingin kembali ke masa di mana Jevano marah besar kepadanya. Masa yang paling dia benci sebelum pernikahan mereka.

"Saya izin temani kamu sampai suami kamu datang, ya."

"Tidak usah pak," tolak Karina sopan. Wanita itu mendorong troli belanjaannya.

Tanpa Karina sadari, anak gadisnya yang baru berusia satu tahun lebih itu, menatap Dewa cukup lama. Gadis kecil itu terlihat penasaran dengan seorang pria yang tidak pernah dia temui sebelumnya. Pria itu tidak seperti papanya. Bukan juga seperti para om yang kadang suka datang bersama anak-anak mereka, yang menjadi teman main gadis itu.

Gadis itu menggulurkan tangannya. Berusaha menggapai tangan Dewa yang tidak jauh dari troli hingga akhirnya tangan mungilnya bisa menyentuh lengan Dewa. Tentu, itu malah mengalihkan perhatian Dewa dari Karina ke anaknya.

Tongkrongan AsyeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang