LUCAS OBSESSION [On Going]

P R O L O G

SELAMAT MEMBACA♡

Lucas Eremias Klanvi

"Dalam Realitas, kita Berdua hanyalah dua orang yang sedang Berlari. Aku sibuk Mengejar mu, dan kau sibuk Menghindari ku. Tapi tenang, aku sama sekali tidak Lelah. Justru aku Menikmati Prosesnya."
- Lucas Eremias Klanvi

♡ ♡ ♡

Aurora Hanaya

"Pria itu memang Rupawan. dibalik Penampilan nya yang Kejam dan Bengis, ada sesuatu dimata Tajam dan Senyum Sinis nya. yang mengakibatkan Perempuan ingin Menjelajahi Hatinya lebih Dalam. lalu Rela Tersesat tanpa hendak Keluar lagi."
- Aurora Hanaya

***

"Aku bukan Boneka yang bisa kamu atur sesuka hatimu, Lucas! Aku..bukan Milikmu! aku ngga akan pernah memberikan mu cinta! Dan aku ngga sudi membalas Obsesi mu dengan perasaan Cinta ku. Sampai kapanpun ngga akan pernah. Ingat itu baik-baik!" Ucap Aurora dengan berseru kemarahan.

Ekpresi Lucas berubah, ia menatap Aurora dalam. Mata elang nya menggelap, membuat Aurora gemetar hebat. Pria minim ekspresi itu kemudian menampilkan Seringaian yang semakin membuat Aurora kehilangan daya.

"Aku nggak membutuhkan Cintamu sayang. Kamu hanya perlu berada disisi ku, sebagai Pemuasku." Lucas mengatakan itu seraya menatap lurus pada bola mata indah milik Aurora dan menatap nya dalam. "Pemuas Nafsuku dan juga Mainan ku yang menggemaskan."

Plak!

Tamparan keras itu mendarat sempurna di pipi Lucas, melesat tepat membuat pipinya memerah. Wajah tampan pria itu tertoleh kesamping, keadaan langsung hening beberapa saat, yang terdengar hanya seru nafas Aurora yang menderu kasar.

Lucas tersenyum tipis sebelum akhirnya mengusap pipinya, menatap Aurora dengan tajam dan membunuh. Menghabisi tanpa ampun sisa-sisa keberanian yang Aurora miliki.

"Akhhhh!" Menjerit kaget dan kesakitan gadis itu, saat Lucas menarik kedua tangannya dengan kasar dan menggenggam kuat jari-jari mungil Aurora menggunakan satu tangan Besarnya. Mencengkeram kuat seakan ingin menghancurkan jari-jari itu dalam satu kepalan tangan.

"Mau melawanku dengan Tangan Mungil mu ini, Hm?" Ucap Lucas semakin meremat kuat pergelangan tangan gadis itu.

Lucas Tertawa pelan, pandangan nya naik menatap penuh ejekan pada gadis remaja yang terus-menerus mengeluarkan air mata yang membuat wajah cantik nya Basah. Menatap gadis itu penuh permusuhan.

"Mimpi!" Ucapnya dengan suara rendah, mengejek dan begitu mengintimidasi.

"S-sa..kit," Rintihnya. Matanya memancarkan luka yang akan membuat siapapun iba.

Tak tega terlalu menyakiti Gadis Pujaannya, Lucas langsung melepaskan tangan kecil gadis itu dengan sedikit tidak manusiawi. Menghadiahi Aurora dengan rasa nyeri dan tanda kemerahan yang terlihat jelas di kedua pergelangan tangan dan Jari-jarinya.

la menunduk, mensejajarkan tinggi nya dengan Aurora. Di tariknya dagu gadis itu agar menatapnya, yang akhirnya kedua netra mereka kembali bertemu padu. "Kenapa kamu ngga Tau Diri sayang? Jangan lupa, jika bukan karena bantuan ku, Kakekmu yang Tua bangka itu pasti sudah Mati sekarang." Ucapnya Tenang tak terbaca. Menatap Tajam netra gadisnya yang sudah gemetar dan tak berdaya.

"Jadi Jangan membuatku marah, jika kamu nggak mau merasakan sakit lebih dari ini."

-To be continued-

♡♡♡

Sebelum kita lanjut ke Part selanjutnya, aku berharap kalian Berkenan menekan Vote dan juga berkomentar di setiap Bab nya..

Silahkan masukan cerita ini ke Library💋