PROLOG

9 3 0
                                    

Setiap hari minggu Diru kecil selalu pergi ke sungai bersama teman-temannya untuk berenang. Namun hal yang tak diinginkan pun terjadi.

"Diru!" Teriak seorang wanita memanggilnya.

"Ada apa bik?" Tanya Diru menaruh curiga.

"Rumahmu kebakaran!!" Teriak wanita itu denga wajah suram.

Diru bergegas naik kedaratan sembari meraih baju yang tergantung di ranting pohon. Dengan kondisi badan yang masih basah kuyup diiringi perasaan cemas, Diru terus berlari dengan kencang.

Setibanya Diru di depan rumahnya.

"Bapak sama mamak dimana uwak?" Tanya Diru pada pamanya.

"Udah nggak ada Diru," jelasnya sembari menepuk bahu Diru.

Diru tertunduk sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, kemudian Diru tersedu-sedu hingga tangannya gemetar. Pamanya memeluk erat untuk menenangkan hatinya.

"Kamu ikut tinggal bareng uwak, ya Diru," ujarnya sembari mencium kepala Diru.

Diru menurunkan tangannya dari wajah.

"Nggak wak, Diru nggak mau ngerepotin uwak," ujarnya sembari mendorong perlahan tubuh pamanya.

"Diru cuma mau minta tolong urusin pemakaman Bapak sama Mamak," ujar Diru sembari mengusap air matanya.

"Itu soal mudah, tapi Diru ikut uwak ya?" Tanya pamanya untuk memastikan.

"Keputusan Diru udah bulat wak," jawab Diru sembari tertunduk.

"Yasudah kalau gitu, tapi nanti kamu tinggal di panti asuhan punya teman uwak, ya," ujar pamanya sembari menepuk bahu Diru untuk meyakinkan.

"Iya, uwak," jawab Diru dengan tatapan sedih.

Sejak saat itu Diru tumbuh besar di panti asuhan Darma ibu.

Bersambung.

THE KING OF DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang