1.6

15 9 0
                                    

"Bahagianya aku tuh simpel, di sapa sama streamer favorit aja udah senyum."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi mulai menunjukkan kehadirannya. Memanggil sang mentari untuk menggantikan tugas sang rembulan. Hujan pun kini sudah mereda. Genangan air tercipta karenanya. Aroma khas dari tanah yang basah mulai memenuhi udara. Embun demi embun mulai berjatuhan dari daunnya. Awan yang bewarna hitam dan abu, kini mulai menghilang dan akan digantikan dengan awan putih. Suasana kerajaan Aswarda kini sangatlah sunyi. Memberikan waktu untuk bumi beristirahat sejenak.

Suasana di markas pun juga sama. Disana para anggota sudah ada yang terbangun dari mimpi indahnya. Diantaranya masih berada di ruang tengah, sudah berada di dapur, mencari udara segar di halaman belakang dan menunggu giliran untuk mencuci wajah.

Sedangkan Aya, kini ia sedang membaca buku tentang sihir karena Binbin menyuruhnya untuk membaca buku tersebut sebelum ia memulai latihannya. Disaat Aya sedang membaca bukunya itu, suara ketukan pintu mengagetkannya dan dibarengi dengan sebuah suara seseorang. Saat pintu itu terbuka terlihatlah Binbin yang sudah keliatan segar dengan pakaiannya. "Hari ini kita mempelajari cara penggunaan sihir, tapi sebelum itu kau harus mengisi perutmu terlebih dahulu. Setelah mengisi perutmu itu pergilah ke halaman belakang dan temui kakak disana. Tapi santai aja jangan buru-buru." Lalu Binbin pergi dari kamar itu

Setelah mendengar itu, Aya langsung merapihkan buku-buku dan kasurnya. Setelah semuanya rapi, Aya keluar dari kamarnya lalu turun ke lantai bawah lalu menuju dapur. Setelah berada di dapur, Aya bertemu dengan Gina dan Dwi yang sedang berbincang tentang sesuatu. Ketika mereka melihat kedatangan Aya, mereka ka langsung mengajaknya duduk bersama untuk sarapan.

Suapan demi suapan sudah masuk ke dalam mulut Aya. Perut yang tadi kosong kini sudah mulai terisi. Setelah kunyahannya itu ditelannya, ia mengambil segelas susu lalu meminumnya untuk melegakan tenggorokannya. "Hari ini kamu latihan sama Binbin ya?" Tanya Dwi yang berada di sebelah. Aya yang mendengar itu langsung menjawabnya dengan anggukan.

###

Langkah demi langkah sudah Aya lakukan. Kini ia sudah berada di halaman belakang dari markas tersebut. Halaman yang hanya ada satu orang saja di sana. Dengan sebatang rokok yang ia apit diantara jarinya lalu diisapnya dengan tarikan nafasnya yg santai. Setelah ia melihat kedatangan Aya, ia langsung membuang rokok itu lalu menginjaknya. Setelah Aya berada di dekatnya ia mulai bertanya, "Apakah kamu siap untuk latihan hari ini?" yang dibalas oleh Aya dengan sebuah anggukan.

"Oke jadi... Apa saja yang telah kau pelajari dari Gina?" Tanya Binbin

Aya langsung menjawab bahwa, ia sudah mempelajari beberapa hal seperti apa itu mana dan tipe sihirnya ada apa saja. Setelah mendengar balasan seperti itu Binbin hanya mengangguk saja. "Jadi tinggal menggunakan sihirnya saja kan yang belum Gina ajarin?" yang dibalas dengan anggukan. Lalu Binbin menyuruh Aya untuk duduk bersila di tanah yang diikuti juga oleh Binbin.

"Jadi begini..." Ucap Binbin memulai latihannya

###

Sudah dua jam berlalu. Sang mentari mulai meninggikan posisinya. Membuat panasnya lebih terasa di kulit. Para pejalan kaki pun mulai mencari tempat untuk berteduh sekaligus mengisi perut karena waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Kedai demi kedai sudah terisi oleh pengunjung. Dan salah satu dari pengunjung itu adalah Ajil dan Nay. Setelah menjalankan patroli wajib, mereka langsung mencari tempat makan yg ada untuk mengisi perut mereka yg lapar.

Genesis Tempest (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang