" Assalamualaikum semua hari ni kita adakan kem jati diri fasa 1 bagi murid murid yang terpilih , kita jemput penceramah kita harini cik Aqashah "
Perlahan-lahan lelaki tu berjalan masuk ke dalam dewan tempat program itu dianjurkan
" Saya Aqashah , korang semua boleh panggil saya abang aqash "
Terbeliak mata masing masing melihat ketampanan penceramah yang akan memimpin mereka pada hari ni , Aqashah Arhatta
" Jadi , korang semua datang sini untuk apa ? "
Tegas suara Aqashah bertanya tapi tak ada jawapan
" TAK DENGAR , SAYA TANYA APA YANG KORANG BUAT DEKAT SINI HARINI "
" Kem jati diri Abang aqash ! "
Jawap pelajar pelajar yang ada di situPelbagai aktiviti dijalankan selama 3 jam , akhirnya sampailah ke penghujung program
" Korang semua ingat apa yang saya cakap ? "
" AMBIL YANG JERNIH BUANG YANG KERUH " deras suara Haura menjawab pertanyaan Aqashah
" Siapa yang jawab tadi ? akak tudung hitam bangun "
Cepat cepat Haura berdiri mengikut arahan yang diberikan
" Bagus , saya suka ini yang dinamakan contoh , bagus bagus apa nama awak ? "
" Haura "
" Haura ~~~ , alahai pelahan suara tadi bukan main tegas , dah duduk "
Penghujung program , pelajar pelajar disajikan dengan makanan termasuklah semua guru guru dan penceramah yang hadir
Tak ke dewan makan , terus Haura pecut lari nak balik ke rumah tiba tiba beg yang digalas Haura putus
Terus Haura kutip barang barang dan cepat cepat bangun , tak tengok depan terus Haura jalan tiba tiba terlanggar Aqashah
" Haura kan ? "
" Ya "
" Jalan tengok depan Haura , jatuh susah , ni dah balik belum ? Tak makan dulu ? "
" Nak balik dah , saya taknak makan "
" Kenapa pula ? Saya nak ke kantin tak nak ikut ? kenapa malu ? saya tengok awak tak ada kawan kalau nak makan duduk dengan saya , saya tak ada teman borak "
Aduhh kenapalah abang Aqash ni tanya macamtu pulak sekarang ni , malu lah Aku apa pula orang cakap Bila Aku duduk dengan dia
" Tak perlu malu , jom ikut saya "
Tak tunggu respon dari Haura terus Aqashah tarik beg yang digalas Haura sampai ke kantin" Duduk situ , saya ambil makanan "
Tak selesa pula Haura rasa sekarang , banyak mata memerhati mesti ramai yang tengah mengata dia sekarang ni , apa dugaan yang timpa dia lagi kalini
" Makanlah , jangan tengok aje nasi tu tak kenyang pun , saya tau awak tengok orang lain , tak perlu risau saya dekat sini sebagai pemimpin program saya bukan nak mengorat awak Haura "
" Hmm " panjang hembusan nafas Haura , banyak mata memandang , ya lah Haura bukannya banyak kawan lagipun ramai yang tak sukakan dia sebab kecantikan yang dia miliki
Selesai makan , terus tergesa gesa Haura bangun tapi ditarik oleh Aqashah
" Haura , duduk dulu "
" Tak ada siapa dah dekat sini , saya tau awak ada masalah jadi cerita pada saya , jangan risau saya tak akan cerita pada sesiapa "
" Saya tak ada masalah "
" Jangan tipu saya , dari mata awak saya nampak "
" Saya tak ada kawan , saya tak ada tempat untuk luah masalah , semua orang benci dan pandang hina pada saya , saya tak ada rumah untuk berteduh , ibu dengan baba saya meninggal waktu saya umur 10 hari hidup saya kosong , banyak derita tapi saya bertahan sampai sekarang sebab Allah , Allah masih bagi saya hidup "
" Haura , jangan tahan air mata , cerita pada saya luahkan semua saya dengar Haura "
" Saya sedih , orang dekat sekolah bully saya , orang dekat rumah benci saya Bila saya Tanya kenapa jawapan diorang sama " sebab rupa " saya saya tak minta semua ni "
Ya Allah beratnya ujian seorang Haura Ardina , kehilang ibu dan ayah waktu usia 10 hari , kena bully , kena hina macam macam yang dia hadap
" Saya dapat kekayaan , saya dapat harta tapi saya tak dapat kasih sayang , saya tak pernah dapat kasih seorang ibu dan ayah apatah lagi dengar suara , gambar pun saya tak pernah tengok . Yang ada hanyalah Batu nisan "
Teresak esak suara gadis itu sambil bercerita , Aqashah turut bersimpati dengan cerita Haura
" Jangan jatuh Haura , tetap bangun tetap kuat jangan ingat awak jatuh sampai bila bila awak lemah , ingat apa saya cakap , ' ambik yang jernih buang yang keruh "
" Ambik number saya , apa apa contact saya kalau nak bercerita call saya terus , saya sudi dengar "
Haura Ardina . Kini merasa ada yang peduli dengan nyawa dia , ada yang peduli dengan hidup dia , ada ambik ambil kesah kisah hidup dia
" Awak balik naik apa ? bus ? "
" Grab "
" Simpan aje duit tu , saya hantar "
" Tak perlu abang Aqash , lagipun saya taknaklah orang kata bukan bukan pasal bang Aqash "
" Kalau macam tu tak apa lah , saya balik dulu , strong Haura !! "
Dengan senyuman dia semangatkan gadis itu agar tetap kuat
YOU ARE READING
ESTRELLAS MR AQASHAH
Roman d'amour" Kau hadir sebagai ratna, afsunmu buatku terpana bagaimanalah aku tidak berangta, dengan kehadiran emas tempawan di depan mata " - Aqashah Arhatta AQASHAH ARHATTA & HAURA ARDINA