Ganteng? Joss, pinter? Joss, populer? Joss, dingin? Joss, sopan? Joss, kaya? Opkros joss. Apa sih yang kurang dari seorang Reizen Akano, Seorang pekerja kantoran yang masih berumur 23 tahun.
Dari pengelihatan orang-orang, Kano tuh definisi dari kata sampoerna, bukan merk rokok. Maksudku sempurna, seperti keterangan di atas, apa sih yang kurang dari Kano?
Ku tanya, apakah kalian yakin Kano gak punya kekurangan? Apakah sifatnya beneran dingin dan cool seperti yang ada pada tagar?
(Apa bedanya dingin sama cool coba? Beda bahasa.)
Tentu saja Tidak! Sifat karir doang itu, aslinya mah kalo di depan author konyol dan banyak ngomong kasarnya. Kenapa bukan di depan keluarga? Ya... karena di depan keluarga pun si mas Kano ini jaim, meski kadang juga rada-rada kalo kumat.
Tanpa basa basi lagi, let's go to the story! (Iya, dari tadi itu cuma deskripsinya.)
"Rei, kayaknya dokumen yang ini harus di revisi deh?" Ujar seorang gadis dari sebelah kanan Kano, bikin Kano yang lagi ngetik berhenti terus natep cewek itu dengan biasa aja, datar enggak, dingin juga engga. Si gadis nyodorin sebuah dokumen yang di ambil sama Kano dengan baik.
"Iyakah? Maaf ya, dan makasih udah kasih tau saya." Kano ngeliatin isi dokumen itu satu-satu setelah ngasih senyum tipis tanda terima kasih ke cewek itu terus Kano lanjut ngetik. Mencoba gak peduliin si cewek yang kayaknya salting abis ngomong sama cowok Ganteng yang sering di omongin alias populer.
(Author gak ngasih si cewek nama, gpnting.)
Lagi fokus-fokusnya ngetik, ngerjain tugas, Kano dibikin kaget sama hpnya yang berdering. Segera Kano jawab teleponan itu.
"Kenapa Chi? Mas masih kerja.." Kano ngomong dengan nada lembut selembut sutra (bukan merk kn*dm.) Bikin yang denger jadi meleleh, apalagi gadis yang tadi ngomong sama Kano, dia kebetulan meja kerjanya di samping Kano.
"Hmm, iya.. Mas gak pulang malem kok." Kano senyum tipis meski tau orang yang nelepon dia gak bisa liat senyuman itu.
"Iya, nanti bawa oleh-oleh. Buat yang lain juga kok." Kano terkekeh kecil pas denger ada protesan beberapa orang disana yang minta dibawain oleh-oleh juga.
Setelah sambungan itu ditutup sama pihak sebelah, Kano geleng-geleng kepala.
'Ada-ada aja para anomali ini.' Kano hela napas terus lanjutin kerjaannya.
Mari kita skip ke waktu dimana mas Kano pulang
"Chia udah, Jean, Rasya, Haru, Kai, Zio..." Kano bergumam sambil ngecekin tas belanja yang isinya oleh-oleh yang dia bawa. Tanpa sadar ada truck-kun yang melaju kencang lalu menabrak Kano, belanjaannya mental entah kemana.
'Anying, di beli pake duit loh itu.' Batin kano pas liat belanjaannya terbang(?) Entah kemana.
Orang-orang yang ngeliat kejadian itu tentu aja ada yang berteriak ada juga yang berkerumun di keliling Kano, tenang, ada yang nelepon ambulan kok.
'Meski gak guna' batin Kano sambil natep tajem author meski gatau dimana author berada.
Kano hela napas.. untuk yang terakhir kali di dunia ini.
'Maaf gak bisa ngasih oleh-oleh.' Itu yang ada dipikiran Kano sebelum nutup matanya.
~☆~
Kano buka mata, dia liat sekeliling. Bukan ruangan putih berbau obat kok, tapi sebuah taman yang indah dan beberapa hewan mistis(?) kayak unicorn, pegasus, slime, juga beberapa hewan normal kayak kelinci atau rusa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL - TRANSMIGRASI
FantasyAku, sebagai pembaca banyak cerita BL bergenre transmigrasi (emang transmigrasi itu sebuah genre?) Merasa kurang puas dengan beberapa alur cerita yang hampir sama :( Dan disinilah aku, mencoba membuat cerita BL transmigrasi yang sesuai dengan keing...