DSA 1

73 24 15
                                    

Enjoy your day, jangan lupa vote dan komen yaa guyss.

.
.
.
.
.
.

Dareenio Sky

Matahari baru menampakan dirinya dengan malu-malu. Memancarkan sinarnya kedalam ruang rawat inap melalui ventilasi udara. Ruangan tersebut sangat sunyi, bunyi jarum jam dan alat patient monitor beradu dengan tenang.

Seorang anak laki-laki terbaring lemah di hospital bed. Matanya yang sudah tertutup selama 2 hari akhirnya terbuka dengan perlahan. Tenggorokan nya terasa kering, namun tidak ada satu orang pun yang bisa menolongnya untuk minum. Ya, dia hanya berdoa supaya Tuhan mengirimkan seseorang untuk menolongnya. Dia Dareenio, anak panti asuhan yang tertabrak mobil. Anehnya, dirinya sangat ingat dia mengalami kecelakaan tapi kenapa tubuhnya tidak ada lecet sedikit pun? Hanya tangannya saja yang di infus.

Sedang asik berpikir, pintu kamar tersebut terbuka dan masuknya seorang pria berjas hitam. Berjalan kearah Nio yang sedang melihat nya aneh. Nio tidak kenal dengan pria ini, apa dia salah masuk? Pikir Nio.

"Kau sudah bangun tuan muda? Apa yang kau rasakan?" tanya pria itu, Adam asisten pribadi papa dari tubuh anak itu. Nio meliriknya dengan tatapan bingung, tuan muda? Apakah dirinya mendadak diangkat menjadi anak orang kaya? Lucu sekali panggilan nya.

"Tuan siapa ya? Nio ga kenal maaf" ucap Nio dengan pelan namun sangat jelas. Adam menaikan alisnya bingung, apakah tuan muda nya ini sedang bercanda atau memang? Ah dia ingat, kata dokter yang menangani anak ini, kemungkinan besar akan mengalami hilang ingatan. Karena racun yang di konsumsi adalah racun Organofosfat, racun yang dapat menyebabkan keracunan dan hilang ingatan.

Adam menghela nafasnya pelan "Saya Adam, asisten dari papa mu" jawabnya. Nio kaget, apa katanya? Papa? Bahkan dia saja tidak memiliki orangtua.

Tiba-tiba kepalanya terasa sakit, sakit yang sangat menyakitkan. Adam yang melihat itu segera memanggil dokter dengan menekan tombol yang berada di samping kasur anak itu. Nio yang tidak bisa menahan sakit dikepalanya akhirnya pingsan. Dan ingatan ingatan asing masuk ke kepala anak itu.

###

Dibawah alam sadarnya, Nio berjalan tanpa arah di Padang rumput yang luas. Tak lama ada seorang anak laki-laki yang menghampirinya. Anak laki-laki yang tampan dengan senyuman yang tulus itu mengajak Nio untuk duduk. Nio menurut saja, karena dia sedang bingung.

"Thanks lo udah mau masuk ketubuh gua Nio" ucapnya sambil menatap Nio dengan tersenyum. Alis Nio mengerut, maksudnya apa?

"Maksudnya? Aku ga ngerti, aku juga ga kenal sama kamu" Daren yang mendengar itu terkekeh pelan. Dia berpikir, bagaimana jadinya seorang anak yang polos dan baik hati ini yang akan menempati tubuh nya yang sangat bertolakbelakang? Tapi semoga saja dengan begini, keluarga nya akan berubah menjadi lebih baik lagi. Daren menatap kembali Nio dengan tersenyum.

"Jiwa lo yang terpilih buat ngisi tubuh gua di rumah sakit yang sekarang lo tempati. Gua udah cape sama semuanya, tapi Tuhan kayaknya belum mau nerima tubuh gua secepat ini makanya jiwa lo yang di pilih. Tubuh lo juga udah dikuburin Nio karena kecelakaan itu. Tuhan ngasih kesempatan buat lo ngerasain punya keluarga, yaa tapi keluarga nya masih bisa dibilang keluarga yang buruk sih...tapi gua yakin keluarga gua nantinya akan jadi keluarga yang harmonis kalo lo yang nempatin tubuh gua. Lo jadi diri lo sendiri aja, gausah ngikutin alur dari apa yang lo dapet. Oh iya, nama gua Darenio Sky Archibald dan sekarang itu adalah nama lo. Waktu gua udah ga banyak karena Mama udah nungguin. Ini pertemuan pertama dan terakhir kita Nio, semoga lo bahagia di kehidupan kedua lo ini." ucap Dareen dengan jelas sambil tersenyum mengelus kepala Nio dengan lembut. Setelah itu jiwa Dareen perlahan menghilang dan Nio pun ikut menghilang.

Kembali ke tubuh yang terbaring lemah itu, Nio membuka kembali matanya dan menangis terisak. Sungguh, kehidupan Dareen sangat menyedihkan, punya harta dan keluarga yang terpandang tidak menjamin kehidupan anak itu bahagia. Malah, hanya kesedihan dan kesepian yang ada, dibenci oleh keluarganya dan selalu diabaikan sejak kelahirannya. 17 tahun hidup di rumah yang katanya tempat pulang dan mendapat kebahagiaan, tapi tidak dengan Dareen. Nio paham karena sejak kecil pun dirinya tidak merasakan kasih sayang dari keluarganya.

Adam yang melihat Nio menangis segera mendekat, mengelus Surai anak itu. Dia sangat tahu bagaimana kehidupan tuan mudanya itu tapi dirinya tidak punya kekuatan untuk melawan atasannya. "Tuan muda jangan menangis lagi, kita akan pulang nanti malam. Apa tuan mau?" tanya Adam.

Nio atau Daren yang mendengar itu langsung mengangguk saja, sebab dirinya memang tidak suka dengan aroma rumah sakit. Perlahan tangisnya berhenti, "Nio haus, paman" ujarnya dengan lirih membuat Adam terhenyak, baru kali ini tuan mudanya itu berujar dengan lembut. Adam segera membantu Nio untuk duduk dan memberikannya minum.

"Kenapa papa dan abang ga datang jenguk Nio paman Adam?" tanya Nio dan Adam bingung menjawab dengan apa.
"Papa dan abangmu sedang sibuk mungkin, tuan tenang saja saya akan menjaga anda disini" jawab Adam dan Nio pun mengangguk saja.

Semoga saja dengan kejadian ini tuan Arsen bisa menjadi lebih baik lagi, ucap Adam dalam hati. Dirinya sangat tahu apa yang terjadi sampai-sampai Dareenio seperti ini. Yah, semoga aja pria kejam itu bisa luluh lagi.

#####

.
.
.
.
.
.

Cast :

Darenio Sky Archibald, 17 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darenio Sky Archibald, 17 tahun

Darenio Sky Archibald, 17 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dareenio, 16 tahun

DAREENIO SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang