1. Kesibukan di Awal Tahun

151 13 6
                                    


Terdengar langkah cepat dari seorang pria dewasa menuju sebuah kamar di lantai dua di rumahnya. Hari ini ia terlambat bangun, bahkan ia hampir kehilangan waktu untuk shalat subuhnya.

Hah, bisa-bisanya ia terlambat di hari pertama adik-adiknya masuk sekolah di awal semester baru mereka. Salahkan ia karena semalam asyik berkutat dengan kertas-kertas sialan yang dua hari ini telah mengusik harinya.

Kamar pertama terbuka dengan kencang, namun hal itu sama sekali tak mengusik tidur adiknya di balik selimut tebal yang nyaman itu. Tangannya bergerak menarik selimut tebal itu lalu menggoyangkan dengan kencang tubuh kecil milik adik keduanya-

"Yoongi! Bangun!" teriak Seokjin.

Yang dibangunkan hanya berdehem lalu kembali tertidur dengan meringkukkan kedua tangannya cepat.

"Hei, bangun! Ini hari pertama kamu di kelas 1 SMA, loh! Abang gak tanggung jawab ya kalau kamu telat." ucap Seokjin yang kembali mengguncangkan tubuh Yoongi.

"Jam berapa?" tanya Yoongi di setengah kesadarannya.

"Ini sudah jam 6, Yoon. Kamu bahkan gak shalat subuh hari ini!" ucap Seokjin sukses membuat Yoongi terbangung dari tidurnya, berdiri dan berlari ke arah kamar mandi meninggalkan Seokjin yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan adiknya itu.

"Abang tunggu di bawah, ya!" ujar Seokjin sedikit berteriak.

Sekarang ia hanya membangunkan adik bungsunya. Bisa dipastikan adiknya itu akan merajuk karena ia telat membangunkannya di hari pertama sekolahnya di awal semester baru. Padahal Jungkook- sudah mengingatkan Seokjin untuk membangunkan pagi-pagi karena ia harus berangkat pagi agar bisa memilih tenpat duduk di kelasnya. Jungkook sudah kelas 3 SMP, tentu tempat duduk sangat berpengaruh bagi belajarnya.

Baru saja Seokjin ingin membuka pintu kamar Jungkook, teriakan Jungkook sudah berhasil memekikkan telinganya.

"Abang!! Adek kesiangan!"

Seokjin yang mendengarnya hanya bisa terkekeh di tempatnya, sudah dipastikan adiknya akan merajuk seharian dengannya.

"Maaf abang juga kesiangan, hehe." ujar Seokjin sembari membuka pintu kamar adiknya.

Jungkook terlihat berlari ke arah kamar mandi setelah mengambil handuk di dalam lemarinya.

"Pelan-pelan dek. Nanti jatuh!" pesan Seokjin yang melihat Jungkook berlari cepat ke arah kamar mandi.

"Ah abang, nyebelin!" jawab Jungkook setelah menutup pintu kamar mandinya.

"Maaf ya, abaang tunggu di bawah sambil nyiapin sarapan pagi." ujar Seokjin sedikit berteriak agar Jungkook dapat mendengarnya dari balik pintu.

***



Pukul 06.30 am, perlu waktu setengah jam hingga kedua adiknya siap dan kini sudah duduk di kursi makan. Seokjin menyajikan nasi goreng kesukaan kedua adiknya dan dua gelas susu serta secangkir kopi untuknya. Namun baru saja Jungkook ingin menyuapkan sesuap nasi ke dalam mulutnya, sebuah panggilan dari luar rumah menghentikannya.

"Kookie!"

Seokjin dan Yoongi kompak menatap adik bungsunya dengan kasihan. Mereka sudah mengerti arti panggilan itu. Itu adalah panggilan dari sahabat adiknya yang sudah siap mengajak Jungkook untuk berangkat sekolah.

"Huah! Ini salah abang! Adek jadi kesiangan, gak shalat subuh dan sekarang gak bisa sarapan." ucap Jungkook kesal.

"Berisik dek, tinggal makan aja." ujar Yoongi yang dihadiahi tatapan tajam dari Jungkook. Sedangkan Seokjin hanya bisa mengangkat dua jari tangan kanannya membentuk peace di dekat kepalanya. "Maaf ya dek, sebentar abang siapin bekal aja ya nasi gorengnya." tawar Seokjin memberikan solusi.

Tempat PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang