5. Kebohongan Seokjin

61 15 6
                                    

-

Yoongi dan Jungkook akhirnya pulang setelah Raka bertanya dengan detail kejadian yang menimpa Jungkook. Meski terasa mengganjal di telinga Raka, ia pun hanya bisa menerimanya. Ia berjanji akan menyelidinya nanti.

*

"Bang, ini kita mau kemana?" tanya Yoongi ketika menyadari bahwa arah jalan pulang mereka tidak menuju ke rumah.

"Kita mampir beli makan di resto dulu ya." jawab Raka tanpa mengalihkan pandangannya dari kemudi.

"Gak usah Bang, nanti abang di rumah udah masak," ujar Jungkook yang merujuk pada Seokjin.

"Ah abang lupa, tadi abang sudah kirim pesan ke seokjin kok."

Ucapan Raka sontak membuat Yoongi segera mengecek ponselnya. Jika Seokjin saja sudah membalas pesan Raka, berarti Seokjin sudah melihat pesan dari Yoongi juga, kan?

Namun sayang sekali, ketika Yoongi meraih ponselnya justru ponselnya sudah mati karena habis baterai. Salahkan ia tidak membawa charger ponselnya tadi.

Mobil Raka tepat berhenti di depan resto langganan Raka, Yoongi dan Jungkook menjadi tak enak ketika Raka membeli banyak sekali makanan untuk mereka. Tetapi yang namanya Raka, tidak mau ditolak. Baginya itu tidak seberapa, bukan?

***

Sesampainya di rumah, Jungkook bergegas masuk dengan Yoongi yang memapahnya dari samping sedangkan Raka tengah sibuk membawa beberapa makanan yang tadi dibelinya.

"Assalamualaikum.."

"Abang? Adek pulang.." kali ini suaranya lebih keras, namun tetap saja tak ada tanda-tanda pintu akan terbuka dari dalam.

"Abang kemana ya?" tanya Jungkook khawatir.

Cklek!

Tangan Raka tiba-tiba membuka pintu dengan perlahan, "Hehe gak dikunci, dek. Udah masuk yuk, berat nih bawaan abang." ujar Raka menghancurkan kebingungan dari Yoongi maupun Jungkook.

Keduanya pun bergegas masuk, mencari atensi abangnya yang tak terlihat di mata keduanya. Seketika mereka terkejut mendapati Seokjin yang sedang terlelap di atas sofa ruang tamu. Tangan Yoongi hampir mendarat di punggung Seokjin, namun suara Raka segera menghalangi keinginan Yoongi yang ingin membangunkan Seokjin.

"Biarkan saja, Yoon." kata Raka lembut namun tegas. "Kalian shalat zuhur dulu. Waktu sudah hampir jam 2 loh"

"Tapi abang-"

"Nanti saja, sana shalat zuhur terus ganti baju dulu. Abang juga belum shalat nih. Kita barengan ya.."

Akhirnya keduanya mengangguk. Meski hal itu sontak membuat keduanya bingung. Siapa yang tidak bingung ketika mendapati sosok abangnya yang siang begini tidur? Padahal keduanya tahu, Seokjin itu jarang sekali tidur, apalagi untuk tidur siang kecuali ia sedang sakit.

Apa abang sedang sakit ya?

***

Usai menyelesaikan kewajiban mereka. Kini ketiganya berbagi tugas, Raka dan Yoongi menyiapkan makan siang sementara Jungkook yang bertugas membangunkan Seokjin.

Jungkook mendekati sofa dengan langkah hati-hati. Tanganya bergerak menyentuh dada abangnya untuk membangunkannya. Karena Jungkook tahu, Seokjin adalah orang yang sensitif dan mudah terbangun berbanding terbalik dengan ia dan Yoongi.

"Abang.." panggil Jungkook pelan.

Mata Seokjin terlihat mengerjap, ia terbangun dengan tatapan bingung, jelas terkejut karena ia tengah terlelap di sofa.

Tempat PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang