1

24 4 0
                                    

Kak... Jangan...
-first

Perlahan lahan gawin melangkah maju, 1...2...3...

Kakak pergi dulu... Kamu jaga diri... Maafkan kakak... First
-gawin

Gawin menjatuhkan dirinya dari gedung itu, first hanya bisa diam terpaku. First mulai maju perlahan dan melihat ke bawah gedung itu. First melihat tubuh gawin yang sudah tidur terlentang dengan darah di mulutnya. First menutup mulutnya karena tak tahan lagi dengan apa yang dilihatnya.

Firthhh
-khao

Khao menarik tangan first, hinggal tubuh mungil khao tertindih badan besar first.

Hiks

Hiks

KENAPA KAU MENARIK TANGAN KU? HAHH? APA YANG KAU INGINKAN? TIDAK CUKUPKAH PENDERITAAN KU SELAMA INI?
-first

Kenapa firth marah pada khao, khao hanya tidak mau firth terluka
-khao

First berdiri dan lari menuju tangga, ia turun untuk melihat tubuh gawin di bawah. First memeluk tubuh gawin dengan erat. Sebelum akhirnya ambulan datang untuk membawa tubuh gawin.

Sekarang first duduk di sebuah kamar, itu adalah kamar gawin. Ia masih belum bisa mencerna kejadian barusan. Lalu khao masuk tanpa rasa bersalah.

Sebelumnya aku sudah bilang kan, ketuk pintu sebelum masuk
-first

Mendengar itu khao berhenti melangkah, mundur perlahan dan menutup pintu.

Tok

Tok

Tok

Khao membuka kembali pintu nya.

Boleh khao masuk firthh?
-khao

First hanya menganggukan kepalanya. Khao mulai mendekati first, lalu menatap wajah first yang terus menunduk.

Kamu nggak papa kan firth
-khao

Yaaa... Aku nggak papa... Emmm... Aku minta maaf karena memarahi mu tadi... Pikiran ku nggak berjalan dengan baik tadi...
-first

Bukan masalah besak kokk, aku tau kamu lagi sedih. Tapi sekarang kamu nggak perlu sedih karena ada aku di sini
-khao

Ucap khao dengan senyuman polosnya. First memeluk tubuh khao dengan erat, berkali-kali first mengujarkan kalimat kebencian tapi sekalipun khao tak pernah membenci first.

Saat mereka sedang berpelukan seorang membuka pintu dengan cara yang tidak sopan.

KHAOTUNGG THANAWAT, BERAPA KALI AYAH BILANG JANGAN MENCOBA DEKAT DENGAN ANAK JALANG INI.
-ayah khao

Ayah khao menarik tangan khao dengan paksa.

Ayahh, kenapa sihh ayah bilang firth itu anak jalang.
-khao

Bisa-bisanya masih nanya kenapa, dia berhubungan sex dengan ibu mu, papa mu dan gawin. Kamu masih tanya kenapa.
-ayah khao

Tapi saya melakukan itu atas kemauan beliau, itu bukan kemauan saya.
-first

Diam kau, Dan jauhi anak saya.
-ayah khao

Baik jika itu kemauan anda saya akan pergi dari sini, saya akan berhenti melakukan sex dengan orang yang anda cintai.
-first

Firthh, jangann
-khao

Khao melepas genggaman tangan ayahnya dan menarik tangan first. First tidak peduli lagi dengan khao ia menarik tangannya dengan paksa dan pergi dari rumah itu.

Firthhh
-khao

Khao mengejar first tapi ayahnya menarik tangannya.

Ayah lepas, lepassss
-khao

Khao terus berusaha melepaskan tangannya tapi tidak bisa. Ayah khao menyeret khao ke kamarnya.

Kamu jangan kemana-mana anteng di kamarmu, ayah akan mengurus jalang itu
-ayah khao

Pintu kamar khao di kunci, khao berusaha membuka tapi tak bisa. Dia hanya bisa merengek sekencang-kencangnya. Bagaimana tidak firthh adalah teman satu-satunya karena sekarang gawin sudah meninggal. Khao juga sebenarnya sedih atas kepergian gawin, tapi ia tetap berusaha tersenyum untuk . Menghibur first.

Di tengah tangis nya seseorang mengetuk pintu dan sebuah surat muncul di bawah pintu. Khao membuka surat itu dan itu adalah surat dari first.

  "Khao ini aku first, jangan khawatir aku akan menjemput mu tapi tidak sekarang. Lebih baik kau tinggal dengan ku, karena ayah mu sudah gila. Aku akan menjemput mu secepat mungkin. Tunggu aku. Dan turuti perintah ayah mu selagi aku belum menjemput. "

                                                                           -First🖤

Firthh...
-khao

Khothot NaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang