Malam hari ini suara tangisan bayi terdengar begitu kerasa memenuhi ruangan. Becky terbangun dari tidurnya lalu menenangkan Patricia yang sedang menangis keras.
"Ya tuhan! Dia demam tinggi." Becky adalah anak yang masih belum mengerti apapun tentang hal ini, ia menjadi sangat panik dan tidak tahu harus berbuat apa.
"Apa? Apa yang harus ku lakukan Sekarang? Astaga Mommy!!" Becky ikut menangis karena tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi seperti ini.
"Bibi Charm!" Gumamnya lalu cepat-cepat membawa Patricia ke kamar bibi.
Tok tok tok
"Bibi! Tolong buka pintunya."
Tak lama kemudian bibi Charm keluar, ia langsung mengambil alih Patricia dari gendongan Becky.
"Dia demam! Becky ambilkan air hangat kita akan kompres dia."
"Baik, bi."
Becky segara memanaskan air untuk kompres adiknya, sedangkan bibi Charm membuatkan susu formula lalu ia juga mengganti baju Patricia.
Setelah diberikan susu dan kepala nya di kompres akhirnya Patricia bisa tidur kembali, tapi ia tidak ingin lepas dari bibi Charm karna sudah nyaman dengan posisi ini.
"Kau silahkan tidur saja, Becky. Biar bibi saja yang mengurus Patricia. Kau besok harus sekolah juga kan?"
"Tapi bagaimana dengannya bi?"
"Biar aku yang mengurusnya, jangan khawatir. Bayi seperti ini memang akan sering mengalami demam. Itu sangat normal." Jelas bibi Charm.
"Baiklah kalau begitu."
Charm adalah adik dari Nyonya Armstrong. Dia adalah seorang wanita yang kurang beruntung karna kehilangan suaminya saat anak mereka masih berusia 4 tahun. Tidak hanya sampai situ saja, anaknya yang berusia 4 tahun menjadi korban tabrak lari di dekat parkiran mall.
Sejak kehilangan suami dan anaknya Charm sudah tidak bekerja lagi, karna tabungannya dan suami sangat cukup untuk membiayai hidupnya sampai tiada. Charm memutuskan untuk berlarut-larut dalam kenangan suami dan Anaknya.
Tapi takdir berkata lain, saat ia menerima telepon dari kerabat yang ada di inggris Tentang kecelakaan maut yang menimpa kakaknya dan suami. Ia segera terbang ke inggris saat itu juga.
Tuan Armstrong yang memang sudah tiada saat kecelakaan itu langsung di masukkan ke ruang jenazah, sedangkan Nyonya Armstrong masih punya waktu seolah tuhan mengizinkan dia untuk mengucapkan sesuatu sebelum kepergiannya.
"Jaga Becky dan Patricia untuk ku, Becky anak yang baik. Dia sangat mencintai adiknya. Hidup mu mungkin akan berubah dengan adanya mereka berdua di hidup mu. Tolong sayangi anak-anak ku dengan segenap hati mu. Harapan ku adalah Becky akan menjadi seorang yang pekerja keras jangan manjakan dia dengan harta yang kami punya. Berikan hak milik nya kalau dia sudah berhasil menjadi seseorang yang mandiri."
Air mata Charm kembali menetes kalau mengingat pesan terakhir dari sang kakak.
"Aku akan menjaga keduanya kak, Becky maupun Patricia akan menjadi anak yang pekerja keras dan tidak akan dimanjakan dengan harta yang kalian punya. Aku akan memberikan semua kalau Becky sudah menjadi wanita mandiri seperti permintaan mu." Batin Charm. Ia tahu bahwa memang harus sedikit keras untuk membuat Becky menjadi seorang wanita yang seperti di inginkan Mommy nya.
"Tidurlah, dan tumbuh menjadi wanita yang cantik."
CUP CUP
Charm mengecup pipinya mungil Patricia, setelah itu ia meletakan bayi itu di sampingnya. Setelah itu mereka Charm tertidur.
****
Becky berangkat sekolah pagi ini dengan hati yang lega, demam adiknya sudah turun dan Patricia juga akan pergi ke rumah sakit bersama bibi Charm. Jadi tidak ada alasan untuk tidak pergi ke sekolah.
"Siapa gadis kecil kemarin? Dia sangat baik mau membantu ku." Gumam Becky sambil berjalan menyusuri jalan sekolah.
"Permisi, apa kau kenal seorang gadis kecil yang rambutnya di gerai? Wajahnya lucu dan kemarin dia mengantar ku ke kelas ini." Tanya Becky pada temannya.
"Emm,, gadis itu? Dia berada di kelas 1 coba hampiri ke kelas nya. Jaraknya tidak jauh dari sini."
"Baiklah, terimakasih informasinya."
Becky berjalan menyusuri setiap kelas-kelas. Tak lama setelah itu akhirnya ia tiba di kelas tersebut.
"Itu anak asing kemarin. Ngapain dia ke sini?" Segerombolan anak nakal itu langsung menghampiri Becky.
"Anak asing! Ngapain kau ke sini?"
"Aku mau mencari gadis kecil kemarin apa dia belum datang?"
"Dia sudah pindah, ternyata kemarin adalah hari terakhir dia sekolah di sini." Jelas anak itu.
"Pindah? Tapi kenapa?"
"Hahahaha tentu saja karna dia slalu di bully. Dia pindah karna alasan itu."
Becky langsung membalikkan badannya. Ia kecewa mendengar pernyataan dari teman sekelas gadis yang kemarin.
"Bahkan aku lupa bertanya siapa nama nya! Aku sangat menyesal." Gumam Becky.
KAMU SEDANG MEMBACA
love route
FantasyBecky si gadis Futa yang harus menjalani kerasnya kehidupan. orang tuanya sudah meninggal sejak ia berusia 15 tahun, tidak hanya itu Becky mempunyai seorang adik perempuan yang harus ia jaga. mereka berdua tinggal dengan Bibi mereka yang memiliki si...