00

8 1 0
                                    

Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun tengah bermain disebuah taman dekat rumah. Tangan putih dan mungilnya itu berusaha keras mendorong sebuah ayunan agar terbang lebih tinggi.

" yeebih tinggi Nala!" seru seorang bocah kecil diatas ayunan yang kian melambung tinggi.

" Nala capek, pengen mimik."

" yah... nala udah enggak mau main sama aku lagi ya?"

" mau, tapi nala mau mimik dulu ya?" Nala yang sudah letih sedikit berjalan menjauh mengambil botol minumnya.

Dari kejauhan Nala melihat paman berbadan besar tengah tergopoh-gopoh menggendong anak seumuran denganya. Gadis kecil itu terlihat memberontak ketika hendak dimasukkan kedalam mobil. Namun semenit kemudian anak itu berhasil keluar dari mobil dan tidak sengaja berlari kearah Nala.

Dengan rasa penasaran yang besar, Nala juga berlari kearah yang sama untuk menyamperinya.

" Tolong, Yas takut... Yas mau diculik... " Kira-kira seperti itu yang terdengar ditelinga Nala.

Nala menarik tangan gadis tanpa rasa takut, kemudian berlari sekencang mungkin dari paman berbadan besar yang juga ikut mengejar. Tak butuh lama untuk paman itu menangkap dua bocah kecil yang tidak ada apa-apa dibanding badannya.

" paman jahat jangan culik Nala!"  Nala memekik saat badannya juga ikut terangkat.

" Nala enggak punya ayah, nanti siapa yang selamatin Nala!"

Nala terus memberontak meski pada akhirnya dia ikut terbawa masuk kedalam mobil jeeb berwarna hitam.

Sampai akhirnya, mereka berhenti disebuah rumah yang terlihat tidak terawat. Dua lelaki besar nampak muncul begitu Nala dan gadis kecil itu keluar dari mobil.

Lelaki bertato itu mengangkat alis seolah bertanya siapa anak lelaki tersebut.
Kemudian salah seorang menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi, Nala yang tidak ada sangkut pautnya terpaksa ikut serta diculik.

Mereka dibawa kesebuah ruangan dengan minim cahaya selama hampir 8 jam, Nala mengamati gadis kecil itu penuh keringat membasahi kening.

" Yas takut gelap, hu hu hu."

Menyadari itu Nala berinisiatif memeluknya sambil berkata, " jangan takut ya? Nala disini, nanti kita kelual baleng-baleng."

" papi? mami? Yas kangen... "

" cup cup cup, pegang tangan Nala okey? kata ibu, kalo kangen ayah harus pegang tangan olang disamping kamu sambil pejamin mata. Telus, bayangin meleka ada disini."

Gadis kecil itu kemudian memejamkan mata dan menggengam erat jemari Nala persis yang dikatakan kepadanya. Dalam rengkuhan Nala, dia merasa hangat dan seolah aman. Dia tidak takut lagi.

Dengan kondisi yang kehausan kelaparan, mereka brusaha untuk terus tersadar. Kemudian Nala baru ingat, dia merogoh saku celananya mengambil sebungkus coklat meski sudah tidak utuh lagi.

" makan. Lapel kan?"

" kamu endak makan?" tanyanya.

" udah kenyang, kamu aja yang makan."

Sepersekian detik coklat itu habis tak tersisa, meski tidak cukup untuk mengisi perut kosong setidaknya ada sesuatu yang masuk kesana.

Detik demi detik, jam demi jam berlaku. Mereka terkurung disana tanpa bisa melakukan apa-apa sebab ruangan itu terkunci dari luar.

Nala menggigit bibir keringnya menahan rasa haus dan lapar. Dia terlihat pucat dan menggigil semenjak beberapa jam yang lalu.

" kamu sakit?" tanyanya pada Nala yang hanya dibalas dengan gelengan kepala.

" Yas periksa ya? kamu deman Nala." gadis itu terlihat panik dan menangis setelah mengecek jidat Nala dengan telapak tangan.

" boleh minta peluk endak? badan Nala dingin. "Nala berusaha meminta meski sangat lirih.

" boleh." kemudian tubuh mereka menyatu dengan suara tangis tersedu-sedu. Mata bulat dengan bulu mata lentik menatap wajah Nala dengan sendu. " jangan tingalin Yas, Nala. Yas takut sendirian."

" Kalau Nala kuat dan tetap disini, Yas janji bakal nikahin Nala. Yas mau sama-sama terus." Nala mengedip dua kali dan senyum terukir dibibirnya setelah mendengar itu.

Bruakkk.... Pintu terbuka meski harus hancur berkeping-keping.

" YASMINE! "

" Papi... "

" janji ya? Yasmine. " meski tak terucap semoga Yasmine mendengarnya dan serius dengan ucapannya itu.













ASMARA NALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang