Moona masuk ke ruangan Iofi, disana terlihat ada Iofi yang sedang tidur dengan perban yang ada di wajahnya. Moona berjalan mendekati kasur Iofi lalu berdiri diam disana.
Iofi terbangun dan tersenyum, begitupun dengan Moona, ia melemparkan senyumannya kepada Iofi.
"Udah bangun sayang?"
Iofi duduk dikasurnya menghadap Moona.
"Maaf kalo gua gagal jagain lu" ucap Moona.
"Kamu ga salah kok, jangan minta maaf." Iofi tersenyum lalu terdiam. Keduanya terdiam sampai akhirnya Iofi berbicara lagi.
"Moon sini deh"
Moona berjalan mendekati Iofi, sangat dekat. Moona kebingungan namun Iofi hanya tersenyum.
"Kenapa sih??" ucap Moona.
Iofi menaruh kepalanya di pundak Moona, Moona terkejut lalu seketika wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Moona berusaha menyembunyikan wajah nya yang merah itu dari Iofi.
"Makan dulu ya?"
"Gamau"
"Mau sembuh gak?"
"Aku ga sakit! aku cuma terluka beberapa doang!!"
"Yaudah lu mau makan apa? gua beliin"
"Eskrim!"
"Ga boleh lu lagi sakit!"
"Yaudah ga usah!" Iofi memutar balik tubuhnya membelakangi Moona.
"Padahal aku gak lagi sakit! kamu aja yg alay"
"Oh atau kamu gamau beliin takut uang kamu habis ya?! Jadi cewe pelit banget sihh!" Lanjutnya.
Moona hanya menghela nafasnya lalu membeli apa yang diinginkan oleh pacarnya itu.
Skip disekolah
Moona sedang melihat loker nya, lalu tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang.
"Hai!"
Moona memutar balik tubuhnya lalu tersenyum.
"Lu main fisik gua main otak"
Gadis tersebut melepas pelukannya.
"Maksud lo apa?" Ucap gadis itu.
"Gua gasuka sama orang yang pura pura gatau apa apa." Moona menatap gadis itu dengan tatapan dinginnya itu.
"Maksud lu apa nyakitin pacar gua?!" Wajah Moona mulai menunjukkan amarahnya.
"Oh jadi karena perempuan murahan itu." Ucap gadis itu dengan senyuman yang tidak ada rasa bersalahnya itu. Moona mulai greget dan menggertakan giginya.
"Jaga omongan lu sialan!"
"Hmm? Lo dibayar berapa sama Iofi??" Gadis itu mengedipkan sebelah matanya.
"Lo pikir gua bakal takut sama lo sayang?" Lanjut gadis itu.
Moona mengeluarkan handphone nya dari kantung bajunya.
"Minggir lu!"
Gadis itu berjalan mundur dengan bingung.
"Syakira Putri, perempuan 17 tahun"
Moona terdiam sejenak, lalu tersenyum.
"Simpanan 10 om om ya?" Ucap Moona dengan senyuman meledek di wajahnya, sementara gadis tersebut membelalakkan matanya.
"Kebelet kaya apa gimana?" Lanjut Moona.
"ITU GA BENAR!!"
"Lu juga bunuh orang tua lu kan? Karna tidak miliki uang buat hidup, lu jual diri." Moona tersenyum sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Bermaksud Menyakitimu (IoMoon)
Подростковая литератураKisah percintaan gadis SMA bernama Airani Iofifteen dan Moona Hoshinova bagaimana ceritanya? baca aja