jealous: J & W ver.

117 9 0
                                    

--

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

Jerome Navarro-mahasiswa kedokteran yang semua orang tahu Jero itu adalah cowok paling ganteng se-Universitas Kwangya. Senyumnya manis, ramah, baik hati pula. Tidak usah dipertanyakan berapa banyak cewek-cewek yang suka sama Jerome, tapi dari banyaknya cewek yang suka sama Jerome, cowok itu sama sekali tidak tertarik karena sudah memiliki kekasih sejak kuliah semester 3.

Winata Lavina namanya. Se-angkatan dan se-fakultas juga sama Jerome. Awal mereka dekat karena mereka sama-sama mengikuti organisasi di fakultas, lalu bertemu dalam satu kelompok yang sama sebagai tim medis yang akan turun lapangan. Bermula dari sering membantu, antar-jemput sampai di-cie-ciein, berujunglah jadian.

Hingga saat mereka menginjak semester 7 saat ini, Winata sudah sangat mengenal sifat baik dan buruknya Jerome. Termasuk juga seberapa toxic seorang Jerome Navarro itu.

Winata tahu, Jerome sangat menyayangi-nya. Terkadang tidak terhitung berapa kali cowok itu bisa mengatakan 'I love you' dalam satu hari padanya. Namun, ada juga di waktu-waktu tertentu, Winata rasa Jerome tidak menyayangi-nya. Cowok itu kadang tanpa berpikir panjang bisa memaki dan membentaknya hanya karena kesalahan kecil.

Contohnya seperti sekarang ini.

"Kamu tuh kayak gak punya baju lain aja?! Perlu aku beliin baju biar kamu gak pake baju kayak cewek gak bener gini?!"

Winata berusaha menambah kesabarannya. Menurutnya baju yang dia pakai masih termasuk biasa saja. Memang dia memakai croptop, tapi bahkan tidak sampai membuat perutnya terbuka sempurna. Rok yang dia pakai juga tidak terlalu pendek. Menurut Winata outfit ini terlihat lucu, tapi bagi Jerome dirinya malah terlihat seperti cewek tidak benar.

"Kenapa diem?!"

"Jero.. kenapa harus marah-marah?" Winata berucap lembut sambil tangannya mengambil tangan Jerome untuk dielus pelan.

"Gimana gak mau marah? Lihat baju kamu, aku ajak kamu jalan-jalan bukan supaya kamu bisa pamer badan, Wina!"

Winata berusaha tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan rasa sesak yang tiba-tiba menyerang. "Iya, maaf. Kan kita juga masih didepan rumah aku, aku turun lagi buat ganti baju, ya?"

"Gak usah!" Jerome melepaskan tangannya dari tangan Winata. "Kita gak jadi jalan. Aku mau jalan sendiri, aku gak suka jalan sama cewek yang suka pake baju gak bener kayak gini."

"Jero? Kok ngomongnya gitu?" mata Winata mulai berkaca-kaca. "Aku udah effort dandan buat kamu,"

Jerome berdecih. "Dandan kayak cewek nakal maksud kamu?"

Oneshot Collection | aedreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang