Sesampainya di tempat kejadian, dey dan kedua orangtuanya di buat syok dengan keadaan mobil ara yang ringsek parah terutama di bagian kiri mobil. Lalu pandangan dey dan kedua orangtuanya beralih pada beberapa polisi yang tengah berdiri tepat di hadapan ara.
"Astaga ara anaku hiks hiks" ucap shania sambil menangis
"Maaf apa kalian orangtua dari korban?" Tanya salah satu pak polisi
"Betul saya orangtua korban" jawab rio dengan suara lemas nya
"Kenapa anak saya belum di bawa ke rumah sakit pak? Hiks.." tanya shania
"Maaf buk ini saya yang tadi di telfon, saya mohon maaf banget bu karena tadi saya fikir cuma anak ibu saja yang terluka, setelah 10 menit saya menelfon ambulan dan polisi saya baru sadar kalo ada 2 korban ketika saya mengecek keadaan mobil anak ibu" ucap pria tersebut
"Dan korban yang satu lagi mengalami luka yang lebih parah dari anak ibu, makanya saya langsung menelfon ambulan kembali" ucap pria itu
"Betul bu tadi bapak ini sudah menjelaskan semuanya kepada kami, dikarenakan korban kedua lebih membutuhkan bantuan dengan cepat makanya kami memutuskan untuk membawa korban ke dua tersebut ke rumah sakit" ucap pak polisi
"Terus kapan ambulan ke dua bakal datang pak? Bapak ga liat tangan anak saya seperti ini? Hiks hiks.." ucap shania
"Perkiraan kami sebentar lagi buk, ibu harap tenang dan bersabar ya" ucap pak polisi itu
"Hiks hiks ara kamu tahan ya sayang sebentar lagi ambulan dateng" ucap shania, sementara dey hanya bisa menangis serta rio yang tertunduk lesu melihat keadaan anaknya.
Tak lama ambulan ke dua pun datang, dengan sigap dan cepat petugas ambulan itu langsung membawa ara menuju rumah sakit terdekat yang tentu sudah ada marsha terlebih dahulu disana.
Selama perjalanan menuju rumah sakit shania serta dey terus menangis di dalam ambulan sementara rio berada di mobil miliknya sambil mengikuti ambulan yang tengah membawa putrinya.
"Ara kamu kenapa bisa gini sih hiks" ucap dey sambil menangis
"Bunda ara bakal baik baik aja kan bun? hiks" tanya dey sambil memeluk shania
"Kita berdoa aja ya sayang semoga ara sama marsha ga kenapa napa" ucap shania
"Iyaa bunda" ucap dey
"Pak bisa lebih cepat lagi ga pak" ucap shania
"Sabar ya bu kita juga bakal berusaha semaksimal mungkin" ucap sopir ambulan.
Syok dapat terjadi setelah kecelakaan mobil, dan bisa menjadi tanda cedera yang lebih serius daripada yang kita duga. Gejala syok dapat berbeda beda setiap orang dan pada setiap cedera, itu yang ara dan marsha rasakan sekarang.
Saat shania memeluk ara, shania merasa bahwa denyut jantung ara berdebar cepat, shania lalu melihat ke arah wajah ara, terlihat bahwa bibir ara yang harus nya berwarna merah sekarang berubah menjadi warna biru shania lalu bertanya pada salah satu petugas medis tersebut.
"Anak saya kenapa pak kok jantungnya berdebar kencang terus bibirnya berwarna biru pak?" Ucap shania yang semakin panik
Dengan sigap petugas medis tersebut langsung memasang selang oksigen kepada ara dan alat pendeteksi jantung atau dalam dunia ke dokteran bernama elektrokardiogram.
Setelah oksigen terpasang, grafik jantung pada layar pemantau perlahan berangsur normal. Petugas medis lalu menjelaskan bahwa ara mengalami syok hipovolemik salah satu jenis syok yang umum terjadi setelah kecelakaan mobil, itu terjadi karena tubuh kehilangan banyak cairan darah atau cairan yang terjadi akibat luka dalam di tubuh korban.
Shania dan dey yang sudah mendengarkan penjelasan dari petugas medis sebenarnya masih gelisah dengan keadaan ara.
Benar saja, setelah 5 menit selang oksigen terpasang, grafik jantung pada layar menunjukan bahwa denyut jantung ara semakin melemah serta kulit pada tubuh ara terasa dingin dan pucat.
"Pak anak saya gabakal kenapa napa kan pak? Kok anak saya mukanya makin pucat ya pak terus denyut jantung di layar semakin menurun yak pak?" ucap shania yang panik
"Anak ibu mengalami syok berat bu, tampaknya ada luka lain di tubuh anak ibu yang membuat anak ibu kekurangan pasokan oksigen meskipun selang oksigen sudah terpasang" ucap petugas medis, sementara shania dan dey yang mendengar nya semakin di buat menangis.
Beruntungnya mobil ambulan yang membawa ara telah sampai di rumah sakit, dengan sigap petugas medis mengluarkan ara dan membawanya langsung ke ugd untuk di lakukan operasi segera. shania yang sudah lemas akibat menangis daritadi langsung memeluk rio, rio menerima pelukan dari shania sambil mencium kening istrinya tersebut tak terasa air mata rio akhirnya keluar juga.
Jam sudah menujukan pukul 02:00 dini hari, lampu operasi yang tadinya berwarna merah kini telah mati yang menandakan bahwa operasi telah selesai dilaksanakan. Dokter lalu keluar untuk memberitahukan keadaan marsha dan juga ara.
"Apa kalian keluarga dari korban?" Tanya dokter
"Betul dok saya orang tua korban" ucap rio
"Baik, saya mau menjelaskan bahwa kedua anak bapak dan juga ibu mengalami syok berat akibat kecelakaan mobil tadi, yang pertama mengalami memar di dada sepertinya anak ibu yang pertama tidak memakai sabuk pengaman ketika kecelakaan terjadi, serta luka sobek pada kepala yang cukup besar sehingga kita langsung menjahit luka tersebut" ucap dokter
"Yang dokter sebut itu anak dari kerabat saya dok" ucap rio
"Owh begitu, nanti tolong sampaikan saja ya omongan saya tadi, beruntungnya dia segera dibawa ke rumah sakit, jadi 2 atau 3 hari lagi dia udah bisa sadar" ucap dokter
"Kalo anak saya ara gimana dok?" Tanya shania dengan nada lemasnya
"Untuk ara, dia mengalami patah tulang di tangan sebelah kiri akibatnya patahan tulang tersebut memecahkan pembuluh darah anak ibu, apakah mereka berdua mengalami kecelakaan yang parah?" Ucap dokter
"Soalnya selain patah tulang anak ibu mengalami benturan di kepala yang membuat tengkorak anak ibu mengalami retak sepanjang 2 cm" ucap dokter
"Kalo saya liat mobil anak saya tadi, kecelakaannya lumayan parah dok tapi posisi rusak parahnya berada di sebelah kiri tempat anak kerabat saya duduk, sementara sebelah kana mobil yang anak saya duduk dan menyetir aman aja dok dan airbag nya aktif" ucap rio
"Hmn kalo gitu anak ibu dan bapak bukan kecelakaan tapi ada yang nabrak, karena sangat tidak mungkin kalo anak ibu dan bapak mengalami luka cukup serius sementara safety car nya berfungsi dengan baik serta penjelasan bapak tadi kalo mobil bagian kana yang anak ibu dan bapak duduki dalam kondisi baik" ucap dokter
"Karena luka ini juga ada di bagian belakang kepala, dan yang bisa bikin luka di kepala itu ketika mobil anak ibu dan bapa berada di kecepatan 150 km/j dan sudah dipastika kondisi anak ibu dan bapak dalam kondisi mengenaskan" ucap dokter itu
Shani, dey, dan rio yang mendengar penjelasan dari dokter lalu bertanya tanya, siapakah yang menabrak putri serta adik kesayangannya?
Okee segitu dulu maaf ya baru up hehehe🙏🏻❤️
Jangan lupa vote ya kawand🫶🏻
See tou in next episode🥰🥰
YOU ARE READING
Arsha
Fantasy"kamu mungkin cinta terakhir dia, tapi dia bukan cinta terakhir kamu ara. kehidupan kamu masih panjang kamu harus bisa membuka hati kamu" ucap marsha "maaf sha hati ini akan selalu menjadi milik chika sampe aku menutup mata ini" ucap ara "kamu past...