02 : Bukit dan kota

585 57 6
                                    

Di bukit yang tak terlalu tinggi, jevano tengah terduduk di tepi bukit, memandangi keindahan kota yang sangat jelas terlihat dari atas sana, ia tersenyum lalu melihat ke samping nya, terlihat seorang wanita cantik yang tengah duduk di sisinya yang juga ikut memandangi perkotaan, paras anggun milik kara itu tertutup oleh beberapa helai rambut karena tiupan angin kencang menerpa wajahnya, kara yang menyadari kalo sedari tadi dirinya di perhatikan lantas tersenyum.

Di bukit yang tak terlalu tinggi, jevano tengah terduduk di tepi bukit, memandangi keindahan kota yang sangat jelas terlihat dari atas sana, ia tersenyum lalu melihat ke samping nya, terlihat seorang wanita cantik yang tengah duduk di sisinya yang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pic poto: pinterest

"Kalo lagi sedih, lihat nya kedepan, bukan ke aku" sindir kara

"Karena obat kesedihan gue ada di lo"

"Tapi kenapa setiap kamu sedih, kamu selalu perginya ke bukit? Ada alasan di balik itu?" tanya kara penasaran

"Gak ada alasan si, karena bukit emang tempat yang pas buat kita mencurahkan isi hati, melihat keindahannya juga bisa mengurangi rasa sedih yang kita alami, dan jauh juga dari persekitaran" jawabannya

"Bener si, apa lagi ngeliatin perkotaan dari atas bukit kayak gini, rasanya tenang, damai juga"

"Apa lagi ke bukitnya di temani bidadari secantik karania anavelle adhisla" ujar jevano sembari tersenyum melihat kara

"Benar-benar buaya kampus" celetuk kara yang langsung di sambut suara tawa dari jevano

Dan mereka berdua menghabiskan waktu bersama sebelum pulang di atas bukit sepanjang senja itu.

✨✨✨✨✨

"BANG MARVIN! BANG HARZEL! MEMBER!!!"

Yang di ruang keluarga langsung terperanjat kaget saat mendengar suara menggelegar milik chandra dari arah ruang lukis. Marvin, harzel, naufal dan jikra yang tadi nya lagi asik bersantai langsung berlari masuk ke ruang lukis, di sana mereka bisa melihat wajah panik chandra, saat anak itu menggoyang-goyangkan tubuh rayan yang sudah terkapar tak sadarkan diri di atas lantai.

"Rayan kenapa dra?" tanya marvin yang langsung menghampiri rayan dan membaringkan tubuh rayan di atas sofa

"Gue juga gak tau bang, pas gue ke sini, gue ngeliat dia udah gak sadarkan diri" jawabnya

Jikra yang tadinya hanya diam tiba-tiba bersuara saat netra nya tak sengaja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, sebuah lukisan.

Jikra yang tadinya hanya diam tiba-tiba bersuara saat netra nya tak sengaja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, sebuah lukisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak Indigo The Season Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang