05. Tangisan member

254 49 11
                                    

Rayan berhenti tepat di sebuah taman bermain di ikuti oleh harzel beserta member, mereka saling melihat satu sama lain, merasa bingung kenapa rayan mala membawa mereka ke taman bermain, kemudian rayan tersadar dan dengan cepat bahunya di tahan oleh jevano agar ia tidak jatuh.

"Makasih" ucap rayan yang di balas anggukan kepala dari jevano

"Taman? Kenapa kita di taman?" tanya rayan bingung

"Sosok itu yang udah bawak kita ke sini, kayak nya taman ini tempatnya, deh" jawab harzel membuat mereka semua mengangguk paham

Saat mereka ingin memasuki taman tersebut, tiba-tiba, langkah kaki mereka terhenti saat mendengar suara seseorang yang memanggil mereka.

"Berhenti"

Mereka pun membalikkan tubuhnya ke arah belakang, di sana mereka melihat ada seorang kakek kakek yang berjalan ke arah mereka.

"Anak anak ini mau kemana?" tanya sang kakek

"Maaf, kek, kita semua mau ke sana" jawab marvin sopan sembari menunjuk ke arah taman

"Bahaya, mending kalian semua pulang"

"Bahaya? Bahaya kenapa, kek?" tanya naufal 

"Konon katanya, taman itu dulu adalah taman buat pesugihan. Menggunakan 1000 nyawa manusia untuk di jadikan tumbal, setiap kali ada orang yang bermain di taman itu lebih dari 3 jam, dia tidak akan pernah kembali lagi" jawab sang kakek "sudah banyak menjadi korban nya" lanjutnya

"Pesugihan? Pesugihan apa?" tanya harzel

"Kakek juga kurang tau, yang jelas tempat itu berbahaya, mending anak anak ini cepetan pergi sebelum jadi tumbal selanjutnya" jelas sang kakek membuat mereka semua terdiam

Tetapi tidak dengan jevano yang mala terdiam sembari menatap lekat sang kakek, saat melihat gerak gerik aneh dari kakek itu.

"Tapi, kek. Kita ke sini cuma mau penelitian doang, kita dari pihak kampus di tugas kan untuk meneliti bangunan ini. Jadi, kita boleh minta izin sama kakek untuk masuk ke sana?" tanya jikra membuat semua member menoleh kearah nya

"Kalian ini sangat keras kepala. Yasudah, saya izin kan, tapi kalian harus ingat, jangan sampai lebih dari 3 jam di dalam sana, kalau tidak mau celaka" balas sang kakek

"Baik, kek" ujar member

Setelah kepergian sang kakek, jikra mala di todong oleh member untuk di mintai penjelasan.

"Kenapa ngomong kalo lagi ada penelitian?" tanya rayan

"Biar kita semua bisa dapat izin buat masuk ke sana" jawab jikra "kalo kita bilang yang sebenarnya sama kakek itu, gue yakin kita gak bakal di izinin, makanya gue puter otak, cari alasan biar bisa dapat izin" lanjutnya

"Tumben otak lo berfungsi" ujar chandra mala mendapat tatapan bombastis side eye dari jikra

"Gini gini gue juga pintar ya" dengus jikra membuat mereka semua tertawa

"Lo kenapa? dari tadi gue perhatiin diem doang" ujar harzel pada jevano

"Ada yang aneh sama kakek itu" kata jevano

"Aneh? Aneh kenapa?" tanya naufal

"Entah la, tapi gue ngerasa kayak ada yang lagi dia sembunyikan" balas jevano

"Gue juga ngerasa begitu" timpal rayan

"Yaudah, mending sekarang kita masuk ke taman, lama-lama di sini merinding juga" ujar marvin yang di jawabi anggukan kepala dari member

Mereka kembali melanjutkan perjalanannya menuju taman bermain. Baru saja memasuki taman bermain, Chandra mala di buat kaget saat mendengar suara lirihan seseorang dari dalam sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak Indigo The Season Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang