04 : evaluasi membawa pinalti

165 19 0
                                    

Beberapa Minggu kemudian.
.

" Oh ya mark, evaluasi bulanan sudah dekat.. kau berharap akan debut kali ini?"

Mark mengangguk cepat "tentu saja , aku Sangat ingin debut dan menjadi rapper seperti yang aku impikan sejak dulu."

Mark sudah jago bahasa Korea ngomong ngomong, jadinya dia tidak kesusahan lagi saat berbicara pada teman sekamarnya

" Semoga kau bisa debut dengan kami ya.. " sahut si pemuda China yang sedang membuat minuman dingin untuk nya sendiri

" Kau juga renjun, intinya kita semua yang ada di kamar ini" Jawab Jeno cepat

"ya.. kita sudah traning bertahun-tahun, masa tidak debut ?" sahut jisung kesal

Jaemin terkekeh mendengar ucapan dari si maknae "kau harus berdoa untuk bulan ini, semoga saja sajangnim benar benar memilih kita untuk debut di Minggu berikutnya.."

"Aku tiba tiba merindukan Haechan hyung.. " kata Chenle sambil memainkan tangannya

"Dia sibuk untuk turnamen nya , jadi jarang pulang juga" Jawab Jeno

"Benarkah? turnamen lagi? bagaimana dengan sekolahnya?" Kata renjun tak sabaran

"dia homeschooling mungkin, atau tidak sekolah?"

Jaemin tertawa kecil mendengar ucapan Jisung "mana Mungkin dia tak sekolah, ayahnya akan marah padanya!"

Semuanya mengangguk setuju atas ucapan jaemin, mana mungkin haechan tak sekolah? Sementara dia atlet dan ayahnya adalah idol serta bos agensi yang sangat terkenal mana mungkin anaknya hanya lulusan smp?

"Baiklah anak anak ! lanjut berlatih ! evaluasi di majukan jadi nanti malam , dan sajangnim hanya akan memilih 6 orang dari kalian yang akan debut di lima bulan kedepan, jadi tampilkan yang terbaik !"  Salah satu perempuan yang bertugas sebagai penjaga para anak anak trainee itu memberikan informasi nya.

.
.
.






"Akh !"

Haechan buru buru membuka topengnya dan membuangnya ke segala arah serta menjatuhkan diri nya ke lantai dengan keringat yang keluar membasahi tubuhnya.

dia benar benar tak fokus hari ini, apalagi berlatih dengan pelatihnya membuatnya stress, dia kalau dia suruh memilih dia akan memilih menjadi pelatih hyunjin yang bodoh daripada dia harus berlatih dengan pelatihnya yang keras kepala.

"Haechan! bagaimana ini ?! turnamen sudah Minggu depan dan kau malah seperti ini?! dasar bodoh dan tidak berbakat !"

Haechan masih diam menetralkan nafasnya, hyunjin , haruto , seungmin serta han Jisung hanya diam di pinggiran melihat pertengkaran mereka, hanya ada satu perempuan yang setingkat dengan haechan yaitu Kim yeri siapa lagi memangnya.

"Ssaem , biarkan haechan istirahat dulu, mari berlatih denganku saja" kata Yeri, dia sudah akan memakai topengnya dan menyambungkan kabel penyegat ke tubuhnya, namun Sang pelatih kembali bicara

"Yeri , anak ini kalau tidak di bicarakan seperti ini dia akan terus bodoh dalam hal apapun ! "

Haechan menunduk lagi, tak berani untuk sedikitpun berbicara karna dia juga salah , dia benar benar lelah dan butuh istirahat namun semuanya tak bisa.

"Ssaem, sudah , Haechan lelah dia hanya butuh istirahat, ayo anda juga istirahat.." kata Yeri penuh pembujukan

Akhirnya sang pelatih mengangguk, kemudian dia menatap Haechan lagi

"Awas saja kau langsung pulang setelah ini, berlatih mandiri dulu satu jam !"

Haechan mengangguk pelan "nee.. ssaem.. "

Yeri menatap semua adik tingkatnya dan memberikan sebuah kode yang mereka mengerti

Setelah pelatih mereka pergi dengan Yeri keluar dari gimnasium, hyunjin langsung menghampiri Haechan, dengan seungmin yang membawakan sebotol air minum , han Jisung yang membawakan handuk untuk Lap keringat dan haruto yang langsung memijat kaki seniornya yang nampak sangat lelah karena dia harus ekstra latihan.

Hyunjin menatap Haechan "kau sangat lelah ya? Pulang saja ya?"

Haechan menatap hyunjin dan menggeleng "aku harus berlatih mandiri hyunjin, aku tidak boleh bermalas-malasan.. jadwalku sudah dekat.."

"Tapi sunbae kesehatan mu juga penting saat ini" Jawab haruto

Semuanya mengangguk cepat pada ucapan haruto , walaupun jadwal Haechan sudah Minggu depan dia harus tetap sehat sampai waktu itu tiba kan?

"Tapi latihannya, apa yang di katakan ssaem tadi.. aku bodoh dalam semuanya, makannya aku harus belajar lagi " Kata haechan

Kemudian dia menatap jam dinding yang ada di sana "ini sudah tengah malam, kalian pulang saja , aku hanya berlatih sebentar dan akan pulang kok"

"Haechan.." Kata seungmin kesal karena ucapan mereka sama sekali tidak di dengarkan oleh haechan

"Kami akan menemani mu sampai selesai." final hyunjin

Semuanya mengangguk

Haechan hanya pasrah.
.
.
.

"Oh ayah? "

Chanyeol Menoleh dan tersenyum manis pada anaknya "kau banyak berlatih ya? tadi ayah menelfon pelatih mu dan dia bilang kau ada latihan tambahan untuk olimpiade mu selanjutnya di jepang.."

Haechan mengangguk cepat, sambil berjalan tertatih dia duduk di samping sang ayah dan melihat apa yang dia bawa

Dia sebenarnya sangat lelah dan langsung akan tidur tanpa mandi, tapi ada ayahnya tak mungkin dia bermalas-malasan kan?

"apa ini ?" Tanya haechan pada ayahnya dan menunjuk satu buku tebal di depannya

Chanyeol Menoleh lagi ke arah haechan dan melihat apa yang anaknya tunjuk itu, karna dia Juga sedang fokus pada satu proyek untuk debut boy grup barunya di lima bulan lagi.

" oh ini? hasil evaluasi bulanan, dan juga nama nama trainee yang akan debut tahun ini."

Haechan langsung tertarik dan mengambil buku itu kemudian berbicara

"Bukankah evaluasi bulanan di adakan setiap awal bulan? dan itu masih sekitar dua Minggu lagi ? tumben sekali di majukan?"

Chanyeol mengangguk "ya.. ayah mau saja sih, mau lebih cepat dan memikirkan konsep yang pas pada mereka, jadi tidak ada memakan waktu yang lama"

Saat haechan membuka lembaran berikutnya "oh Jeno, Jaemin, Renjun, Chenle dan Jisung debut ?!"

"Iya mereka teman mu debut, kau senang?" tanya sang ayah

Haechan mengangguk "yaa!! aku senang sekali ! akhirnya mereka debut!"

tapi dia membuka lembaran berikutnya, dia tak menemukan nama lagi

"Tunggu ayah? hanya lima orang?"

Chanyeol mengangguk lagi "ya, kenapa?"

"Mark tidak debut ? "

Chanyeol sedikit berfikir "Ohh Mark! si bule Canada itu kan? dia tidak.. masa training nya baru sebentar masa sudah debut ?"

"Tapi kenapa ayah? dia sudah cukup hebat,"

"kau sedih karena dia tidak debut ?" tanya sang ayah dan membuat dia mengangguk malu malu, jujur dia sedang memikirkan perasaan Mark sekarang

"tidak, ayah memang sudah putuskan hanya lima orang saja yang debut." jawab sang ayah cepat membuat Haechan merasa sakit hati

"Aku tidur dulu ya ayah, tubuhku lelah sekali.."

"Ya.. ayah menginap ya, ayah tidur di sofa kok!"

ya setarah ajaa haechan tak peduli, mau ayahnya tidur di sofa , tidur di lantai , bahkan di kolong jembatan pun haechan tak peduli.

Dia kemusuhan sama ayahnya pokonya!
.
.

Nah loh.

Fencing And Us  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang