baby came home « O6.

101 20 19
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Selesai menengok restoran cabang baru nya, Jasmine tidak ada agenda lain, jadi ia memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya sebentar.

Sesampainya disana, Jasmine langsung di sambut hangat oleh keduanya.

"Bu Retta tumben banget main kesini, ga sibuk?"

Jasmine terkekeh mendengar Laras mengatakan itu, ia pun berhamburan ke pelukan sang ibu untuk melepas rindu karna sudah berminggu-minggu ia tak mengunjungi orang tuanya.

"Kenapa bunda ngide nama itu sih? Kenapa ga bu Jasmine aja?"

Orang tua Jasmine memang menyuruh anaknya agar di panggil sebagai Retta sebagai nama kerja nya. Namun Jasmine pun masih bingung dengan alasan mereka menyuruhnya begitu.

"Jasmine untuk nama pribadi kamu, jadi biarlah karyawan-karyawan mu manggil nama yang berbeda. Biar nama Jasmine cuma orang penting aja yang manggil."

"Bunda ini ada-ada aja."

Laras tersenyum tipis lalu menyuruh putri nya masuk ke dalam.

"Kamu ga ada rencana buat nikah nak? Umur kamu sudah 35 tahun loh. Mau jadi perawan tua?"

Ya, Laras dan Baim memanfaatkan Jasmine yang lupa ingatan untuk melupakan orang-orang di masa lalu nya, baik Jeffrey dan anak mereka berdua.

Perihal bekas jahitan di Vagina Jasmine, wanita itu sempat bertanya ketika sadar kenapa ada bekas jahitan disana. Namun sang bunda beralasan kalau Jasmine mengalami kecelakaan sebelum hilang ingatan, dan suatu benda tak sengaja mengenai area itu sehingga perlu untuk di jahit.

Agak tidak masuk akal, namun Jasmine tak ingin mengambil pusing.

Beralih topik tentang Jasmine, wanita itu hanya menghela nafas saat bunda nya membahas masalah pernikahan.

"Nanti aja lah Bun, aku lagi menikmati jadi owner."

Laras hanya bisa menurut kehendak anaknya, karna ia takut jika memaksa mengenalkan Jasmine dengan laki-laki, anaknya itu akan teringat kembali pada Jeffrey. Maka dari itu Laras memasrahkan semuanya pada Jasmine, biarlah wanita itu mencari pria yang menurutnya pantas.

Setelah berjam-jam berada di rumah orang tuanya, kini Jasmine sudah kembali di apart nya. Wanita langsung bersih-bersih badan, berganti dengan pakaian tidur yang nyaman, lalu membuka ponsel nya sebentar.

Ia melihat aplikasi WhatsApp untuk melihat jadwal nya besok, namun ia salah fokus dengan pesan dari Pak Jeff, pelanggan nya dari Indonesia.

pak Jeff Mahardika

Saya sedikit menyayangkan
sikap kurang profesional anda,
membatalkan jadwal secara tiba-tiba
tanpa mengabari saya dahulu. Tapi
terimakasih karna sudah mengirim Alison.

Jasmine menaikan alis nya bingung, ternyata client nya ini sedikit tidak sopan. Tanpa salam dan ucapan lainnya, tiba-tiba saja melontar protes dan mengatainya tidak profesional.

Jasmine menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan nya dengan perlahan. Ia tak boleh emosi demi kenyamanan pelanggan VVIP ini.

Anda

mohon maaf atas ketidaknyamanan nya pak,
saya tadi ada urusan mendadak yang tidak bisa
di batalkan. sebagai permintaan maaf saya, besok saya akan hadir di pesta dan memberikan
hadiah atas nama pribadi
dan The Summerhouse.
Read

Just read? Jasmine membanting kesal ponsel mahalnya, melupakan seberapa mahal nya ia membeli ponsel itu. Persetan dengan semua, ia kelewat kesal.

Jasmine sudah mencoba menahan amarah dan sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang di alami oleh client nya itu. Tapi apa? Cuma di baca? Ga ada etika. Semoga besok adalah hari terakhir dia bertemu dengan client seperti pak Jeff Mahardika ini.



Malam ini Jovan sudah menyiapkan segala hal yang ia kenakan di pesta besok, mulai dari baju yang ia pakai, dalaman, kaos kaki, sepatu, semuanya.

Kini pemuda itu bisa merebahkan dirinya di kasur berukuran sedang, sembari membalas pesan dari pujaan hati.

Karlove

aku suka banget sama gaun nya!
makasih ya sayang, love u

Anda

love u more sayang. baguslah kalau
kamu suka, pasti besok kamu cantik banget
pakai gaun itu. nanti kita serasi.

Karlove

aku jadi ga sabar deh!

Anda

aku juga ga sabar

Karlove

pasti ga sabar karna kejutannya ya?

Anda

bukan, tapi ga sabar buat ketemu kamu.

Karlove

ih apaan sih Jov!

Jovan senyum-senyum sendiri melihat pesan menggemaskan dari Karla, pacar nya.

Jeffrey melihat itu, baru saja keluar dari kamar mandi ia melihat putranya senyum-senyum sendiri dengan ponsel nya.

"Jojo tidur, besok kita harus check dekorasi nya."

"Iya pa bentar lagi." Jawab Jovan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Jeffrey pun geram melihat itu.

"Jovan."

Sontak Jovan mematikan ponsel, menaruhnya di nakas samping ranjang, lalu menyelimuti tubuhnya.

"Good night papa, sleep well."

Jeffrey menggeleng pelan melihat sikap Jovan, ia pun bergegas untuk merebahkan diri di ranjang nya lagi.

Jeffrey mengambil ponsel yang sempat ia tinggalkan karna panggilan alam yang tak dapat di tahan, Jeffrey terpaksa membaca pesan dari Retta pemilik restoran The Summerhouse tanpa membalas nya.

"Duh, mana udah kebaca lagi. Di jawab apa ya.." Gumam Jeffrey bingung. Namun pada akhirnya ia pun membalas seadanya.

Anda

Baik, terima kasih.




To be continued...


dikit dulu, lusa update lagi ✌🏻

Baby came homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang