01. pindah

76 9 0
                                    

HAPPY READING!

···

Saat ini pemuda pemilik surai hitam bercampur coklat, sedang memindahkan koper ke bagasi mobil
di bantu oleh pria paru baya yang menjadi ayahnya.

ia adalah Ajian Argava, pemuda usia 17 tahun dengan tinggi 170, kulit putih bersih kemerahan keturunan dari sang ibu.

koper dan lainnya sudah masuk semua ke dalam bagasi mobil, Jian ingin langsung masuk ke dalam mobil dan tidur, karna ya tentu saja saat ini bahkan matahari belum menampakkan diri.

matanya masih sangat berat, sudah sangat ingin kembali terlelap, karena sang ibu membangunkanya jam 2.30.

langit masih gelap di jam 4.00, untuk perjalanan ke kota yang tuju memakan waktu 9 jam menggunakan mobil, jadi perkiraan Jian akan sampai di jam 1 siang

"mama kamu mana?" tanya papah Jian kepadanya, yang kerap kali di panggil, Dion.

"masih ambil sepatu tuh di dalem, aku masuk dulu pah, ngantuk" setelah menjawab beranjak pergi meninggalkan Dion yang sedang menutup bagasi.

Jian asuk di tempat duduk belakang sendirian, dan merapihkan sedikit untuk ia tidur.

tanpa menunggu lama pemuda tersebut berlangsung pergi berjalan menuju mimpi.

Jian terbangun di jam 12 siang, mobilnya sedang berada di jalan tol belum sampai di tempat.

jian terduduk dari tidurnya bersandar pada sandaran lalu menoleh sebentar ke arah jendela mobil yang terbuka, ternyata ia masih berada di tol.

Jian memanggil ayu yang berada di kursi depan "mama.." panggilnya dengan suara serak.

Ayu yang merasa terpanggil menoleh ke arah tempat duduk belakang untuk melihat Jian, "Loh wes bangun, mari ki teko kok sabar nggeh, mau maem a adek?"

Jian menggeleng "aku mau jajan ada engga?"

"sek tak ambilno" jawab ayu, lalu membuka tas jajanan yang berada di depan.

"gelem keripik?"

tanya nya sambil menatap ke arah Jian sebentar.

"terserah aja"

Ayu lalu memberikan beberapa makanan ringan ke pada Jian.

Jian menerima jajanan yang ia minta dari ayu, memakannya sambil menonton iPad milik ayu, sembari menunggu untuk sampai di tempat tujuan.

Setelah satu jam lebih menunggu akhirnya sampai ke gang yang di mana nenek nya tinggal.

Mobil Dion di parkirkan di depan rumah bergerbang hitam.

gerbang itu langsung terbuka, nampak seorang wanita tua tersenyum sangat lebar di sana.

mereka bertiga lalu turun dari mobil, Ayu lebih dulu menghampiri, dia bersalam salam melepas rindu dengan ibunya yang sudah lama tak berjumpa secara langsung.

Jian dan Dion mengikuti ke tempat ayu pergi.

"buk.. kadospundi kabare?" tanya Dion sambil mencium tangan mertuanya Lalu memeluk sebentar.

MAS GILANG [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang