"Iya yah?" Tanya Megumi yang sedang menyuci piring bekas sarapan. Ia memberhentikan pekerjaannya dan melihat kearah ayahnya.
"Ada apa yah?"
"Kamu mau ini kan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(From pinterest)
"AYAH!? SERIUSAN!?"
"ASKYSISBKAHSHNSVJJ, MAKASIII💋"
"Iya.."
"Gumi.."
"Ha?" Megumi tidak melihat Toji. Ia sangat senang dan memeluk boneka itu dengan erat.
"Maaf.."
"Hah? Maaf kenapa yah?"
"Emang ayah ada salah apa?"
"Bukan begitu... Cuman.."
"Maaf ya gumi.. Mulai besok ayah ga akan bisa pulang ke rumah lagi.."
"A-ayah..? Maksudnya..?" Suara Megumi agak bergetar.
"Gumi... Maafin ayah.. Ayah itu punya hutang sama keluarga Zenin.. Yaitu Naoya Zenin.."
"Maafin ayah, ayah harus pergi dari rumah buat kerja di luar kota."
"Pekerjaannya lumayan berat. Ayah ga bisa bawa kamu ikut kesana."
"Naoya ngincar kamu sayang.. Dia itu menyukai mudah gumi.. Jadi ayah usahain untuk bekerja sendiri disana."
"Ditempat kerjanya yang sudah ditentukan Naoya.." Megumi mulai meneteskan air mata.
"Ayah! Tapi Gumi bisa jaga diri!"
"Gumi.. Dengerin ayah. Naoya itu punya puluhan bodyguard. Jika Naoya tau kamu ikut disana, bisa-bisa kamu akan langsung diculik secara singkat."
"Dan kamu tau. Setelah kamu diculik, semua hutangnya lunas, tapi. Kamu engga akan bisa balik lagi bertemu ayah sayang.."
"Kamu akan dinikahkan secara paksa Gumi.."
"Yah..! Ga mungkin.. Yah.." Megumi mulai meneteskan air mata begitu banyak. Akhirnya ia menangis.
"Tapi- Gumi gamau ditinggalin ayah..." Suara Megumi pecah.
"Ayah tau.. Ayah salah. Maafin ayah ya.."
"Percuma ayah bilang ke polisi jika kamu diculik.. Naoya itu orang paling kaya di kota itu. Dan banyak orang yang takut sama dia. Keluarga Zenin juga hampir dikira sebuah mafia. Karena kasus penculikan atau pembunuhan tidak pernah ada satupun buktinya."
