54

725 58 5
                                    

Warning:Sexual scenes dirty words🔞

______________________________________

















"Ugh."

Seung-hyun mengerang saat lidah Jae-young menggelitik dadanya dan mencengkeram seprai dengan erat. Tidak ada satu bagian pun dari tubuhnya yang tidak terasa aneh.

Rasanya geli sampai membuat frustrasi. Saat Seung-hyun mencoba mendorong Jae-young, Jae-young sedikit memutar kepalanya sambil menggigit puting Seung-hyun.

"Ah!"

"Ah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Haa. Kenapa?”

Seung-hyun menatap Jae-young sambil terengah-engah. Kenapa? Apakah dia bertanya karena dia tidak tahu sekarang?

“Cukup dengan dada…”

“Kamu tidak menyukainya?”

“Rasanya aneh. Dan tidak perlu menyentuhnya… Ah!”

Jae-young mengangkat tangannya dan memencet puting Seung-hyun yang sedikit bengkak, seolah tidak suka. Seung-hyun kembali mengerang saat disentuh di bagian sensitif itu.

“Tubuhmu menyukainya meskipun kata-katamu tidak. Berbohong begitu kamu membuka mulutmu.”

“Itu bukan kebohongan… Ini, ah!”

Jauh dari melepaskan dada Seung-hyun, Jae-young malah menyiksanya lebih keras lagi. Meski ia berkata tidak suka dengan mulutnya, pinggangnya sedikit gemetar dan napasnya menjadi kasar setiap kali titik lemah di dadanya disentuh, itu tidak bohong.

“Aheuk. Berhenti. Masukkan saja. Aku benci ini.”

Seung-hyun, yang tidak tahan dengan sensasi geli itu, mengulurkan tangannya ke Jae-young, berpikir bahwa memasukkan penis akan lebih baik.

Apa pun itu, tetap saja terasa aneh, tetapi daripada ini, ia lebih suka sesuatu yang pasti akan membuatnya kehilangan akal sehatnya.

"Please …"

Wajahnya yang memohon memerah seolah-olah dia akan menangis kapan saja. Dia ingin menggodanya sedikit lagi, tetapi Jae-young juga sudah mencapai batasnya.

Lubang yang basah karena tindakan itu telah diulang beberapa kali, berkedut dan menerima bagian paling tebal dari kepala penis. Meskipun sudah memasuki tubuhnya berkali-kali, penis yang masuk melalui daging halus dan ke dalam tubuhnya terlalu banyak, jadi Seung-hyun mencengkeram seprai dengan erat.

Jae-young yang tidak suka dengan pemandangan itu mengernyit. Meski sudah cukup lama mereka tidak berhubungan seks, Seung-hyun tetap tidak berusaha menyentuh Jae-young seolah-olah sesuatu yang buruk akan terjadi jika ia menyentuhnya.

Ia mencengkeram seprai dengan sangat kuat hingga seprai itu menjadi berantakan. Seolah-olah yang Seung-hyun remas bukanlah seprai itu, melainkan hatinya.

Aku Menjadi Karakter Jahat dengan Umur Terbatas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang