1. End to Start

71 11 0
                                    

"Karena itu, aku, Adel, dari generasi delapan, mengumumkan untuk segera lulus dari JKT48

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena itu, aku, Adel, dari generasi delapan, mengumumkan untuk segera lulus dari JKT48."

Kalimat itu yang akan Adel sampaikan pada show hari ini, kalimat yang bermakna, kalimat yang perlu waktu untuk mengatakannya, dan kalimat yang berhasil membuat fans JKT48 sedih.

Lima tahun berada di JKT48 bukan waktu yang sebentar, tapi bukan juga waktu yang sangat lama. Tapi sudah banyak hal yang Adel dapatkan selama lima tahun di JKT48.

Tapi, ini sudah cukup bagi Adel. Ini saatnya Adel membuat cerita baru di tempat lain.

Hari ini, tepatnya tanggal 06 Juni 2024, Adel datang ke theater dengan perasaan sedih. Namun, ia berusaha untuk tetap ceria di depan teman-temannya.

Show pun dimulai dengan empat buah lagu yang mereka nyanyikan secara berturut-turut. Yang pertama Nagai Hikari cahaya panjang, kedua Squall no Aida ni di tengah hujan badai tiba-tiba, ketiga JK Nemurihime Gadis SMA putri tidur, dan keempat Kimi Ni Au Tabi Koi Wo Suru jatuh cinta setiap bertemu denganmu.

Selanjutnya dilanjutkan oleh perkenalan dari masing-masing member.

"Halo semuanya, selamat malam," sapa Adel.

"Malam,"

"Bagai kucing yang kalem, tapi akan selalu memikat hati?"

"AKU! AKU! AKU!"

"Hati kamu, halo semuanya perkenalkan aku Adel, terima kasih." Tuturnya.

Show pun dilanjut dengan penampilan unit song dan beberapa mc.

Sampai kini, show pun akan segera berakhir.

"Semuanya terima kasih banyak untuk show hari ini," ucap Marsha.

"Terima kasih,"

"Demikian lah pertunjukan aturan anti cinta oleh JKT48 hari ini telah selesai, nanti nonton lagi ya," tutur Fiony.

"Ya, aku mau tanya sebelumnya, apakah cinta yang ingin kami sampaikan melalui lagu-lagu tadi dapat tersampaikan dengan baik?" Tanya Fiony.

"Tersampaikan," balas mereka.

"Terima kasih banyak ya, bisa bertemu dan dapat dukungan dari kalian adalah hal yang penting bagi kami, oleh karena itu, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan perasaan tersebut menjadi sebuah energi untuk menjalani hidup untuk hari-hari ke depan. Oleh karena itu, semuanya mohon dukungannya selalu untuk JKT48." Tutur Fiony.

"Mohon dukungannya," ucap mereka, menunduk.

"Sekarang, izinkan kami mengucapkan salam sekali lagi, seno," ucap Marsha, memimpin.

"Seno," ucap mereka berbarengan.

Semuanya pun menunduk, sebagai ucapan salam. Namun, hanya Adel lah yang berdiri. Christy yang berada di sebelahnya, menahan tangan Adel dengan kuat, namun, itu tak berhasil.

Dengan senyumnya, Adel berjalan untuk berdiri di tengah. "Halo, aku boleh ngomong sebentar?" tanyanya.

"Nggak boleh!" Tolak Marsha.

"Nggak boleh, ambil mic nya!" Sambung Olla.

Adel pun terkekeh kecil. Lalu, ia pun menarik napasnya panjang. "Halo semuanya selamat malam,"

"Malam,"

"Aku mau ngomong sebentar ya, waktu aku awal masuk JKT48 umur aku 12 tahun, sampai sekarang aku bulan Juli nanti umur aku 18 tahun. Kira-kira aku udah lima tahun lebih di JKT48, menurut aku itu waktu yang cukup lama untuk aku bisa eksplor berbagai macam hal yang ada di sini. Aku sangat menikmati momen aku di sini bersama member, kalian, sama staff JKT48. Aku bersyukur punya kalian semua. Waktu aku awal masuk JKT48, aku member yang kosong, aku nggak bisa nari, aku nggak bisa ngomong depan banyak orang, aku nggak tau cara foto yang benar, aku nggak tahu kepribadian aku kayak gimana. Tapi, dari situ aku belajar, dari academy class a aku belajar gimana cara perform yang baik, cara kasih fans servis yang baik untuk kalian semua, cara aku berteman juga bersama member JKT48. Waktu aku dipromosikan ke tim T, aku takut, aku takut nggak bisa kasih yang terbaik, karena aku merasa di situ aku masih banyak kurangnya. Dan ternyata, ada kesulitan di mana kita tim T dibubarkan, terus masuk ke New Era. Di situ aku bingung, kenapa aku yang dipilih dari banyaknya member, karena di situ orang yang melihat aku juga masih sedikit, aku juga merasa diri aku tuh siapa gitu loh. Tapi, perlahan-lahan di New Era, aku mulai percaya diri, aku mulai bisa ngomong sama kalian, bisa menampilkan apa yang aku ingin tampilkan di depan kalian semua. Itu berat banget buat aku, apa lagi pas New Era, aku dapat cidera pinggang. Mungkin itu ada beberapa yang ketawa, kayak "Masa masih muda cidera pinggang?" Tapi aku juga nggak mau sakit, kalau aku bisa pilih aku nggak mau sakit, aku mau perform. Selama setengah tahun itu aku paksain, sampai aku ke dokter, bahkan sama dokter, aku udah nggak boleh pakai heels yang tinggi buat lompat-lompat. Cuma aku percaya, aku masih bisa di sini. Sampai akhirnya kemarin, aku di kasih kepercayaan sama manajemen untuk ikut projek single original JKT48 yang ke tiga, Magic Hour. Aku di situ sebenarnya, waktu di kasih tau itu aku bengong, aku nggak percaya aku di kasih kesempatan kayak gitu. Karena sekali lagi aku tuh takut, aku takut nggak bisa kasih yang terbaik. Cuma aku senang, pas MV nya rilis, kalian semua ada yang suka maupun nggak suka. Karena itu, menurut aku, perjalanan aku di sini sudah cukup. Izinkan aku untuk bikin cerita baru di tempat lain ya."

"Semangat Adel! Semangat nona Reva!" Sorak beberapa penonton.

"Karena itu, aku, Adel, dari generasi delapan, mengumumkan untuk segera lulus dari JKT48." Tutur Adel dengan senyuman di bibirnya dan air mata yang terus mengalir di pipinya. Ia pun menunduk sebagai tanda hormat.

"SEMANGAT ADEL!" Sorak mereka, disertai tepuk tangan.

"Semuanya, mohon dukungannya terus untuk JKT48, member-member lain, untuk aku juga ya. Terima kasih." Ujarnya. Lalu, memeluk Fiony yang berada di sebelahnya.

Beberapa dari mereka menangis, Marsha, Lulu dan beberapa member lainnya meneteskan air mata mendengar keputusan Adel.

"Itu dia pengumuman dari Adel, dan semoga kalian semua bisa selalu mendukung Adel di manapun kalian berada. Jangan lupa selalu dukung JKT48 dan Adel untuk ke depannya ya, mohon bantuannya." Ucap Marsha.

"Mohon bantuannya." Tutur Mereka menunduk.

"Kalau begitu, izinkan kami mengucapkan salam sekali lagi yang terakhir, seno," ucap Adel.

"Seno,"

"Semangat Adel!"

Mereka pun memeluk Adel, termasuk beberapa trainee.

"Tes! Tes! Semuanya makasih banyak ya," ucap Adel.

"Aku mau salam terakhir, terima kasih." ucap Adel, ia pun berdiri di tengah, lalu, menunduk.

"Love you guys, Maafin aku ya." Ucap Adel, meninggalkan teater.

Perasaan campur aduk yang kini dirasa oleh Adel, sedih melihat teman-temannya menangis, namun mau bagaimana lagi? Inilah keputusan yang Adel buat.

🐾🐾

Adel kini sudah berada di rumahnya, masih dengan perasaan sedihnya. Ia pun mengambil satu buku, seperti sebuah album, yang berada di laci sebelah tempat tidurnya.

🐾🐾

Huhu, gimana part satunya?
Walaupun sudah beberapa bulan lalu pengumuman itu, tapi rasa sedihnya masih membekas ya?
Semangat ya! 🤍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Album Reva FidelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang