chapter 4 broh

71 11 1
                                    

"khemm"ucap seseorang yng membuat kedua insan lainya terkejut dan langsung menjauh satu sama lain dan berusaha bersikap biasa saja, walaupun dikedua wajah mereka sudah seperti buah tomat,

paman nelson pun mendekati mereka dan langsung duduk di antara merek berdua, "apa yang kalian berdua sedang lakukan, sepertinya sangat menegangkan"ucap paman nelson sedikit terkekeh geli mengingat kejadian dimana kedua orang dihadapannya ini hampir berciuman

"hah,a- apa aku hanya se-sedang mengobati luka ara,tadi aku tak sengaja menggores nya"ucap chika sedikit  gugup pada paman nelson

"iya paman kita berdua nggak ngapa ngapain kok,"ucap ara dengan penuh keyakinan agar paman nelson percaya padanya

paman nelson pun lagi lagi hanya terkekeh melihat tingkah mereka berdua,jadi tadi setelah ia mendapatkan hewan buruanya,iapun memutuskan untuk pulang dan memberikan hasil tangkapannya pada chika untuk bisa disantap di makan malam nanti, ia mengira kedua nya sudah selesai latihan,jadi ia mencari merek di sudut-sudut rumah,namun karna tak kunjung menemukan mereka,iapun memutuskan untuk mencari mereka di tempat latihan tadi,dan saat dia sampai pemandangan yg pertama kali ia lihat adalah dimana ara dan chika sedang saling mendekat untuk melakukan sesuatu, ia pun langsung bergegas untuk menghalangi chika dan ara, dan kini pemandangan yg ia lihat adalan kedua wajah mereka berdua yg seperti buah tomat

"baik baiklah,mari kita pulang,aku sudah mendapatkan daging untuk kita santap malam ini",ucap paman nelson pada keduanya

"baik paman"ucap ara
"baik ayah"ucap chika

mereka berdua pun saling pandang dan detik berikutnya mereka sama sama membuang muka masing masing,kejadian beberapa menit yang lalu masi terbayang di otak kedua nya, dan setiap mereka mengingat nya rasa geli di perut mereka seakaan akan sedang diterbangi oleh banyak kupu kupu dan membuat kedua wajah mereka bersemu merah.





*skip makan malam

"oah,kenapa kalian terlihat seperti sangat canggung..?"ucap paman nelson pada kedua orang yg berada di sisi kanan dan kirinya

malam ini mereka sedang makan malam,yg biasanya di meja makan hanya terdapat dua insan yg terikat darah,namun Sekarang menjadi tiga karna kehadiran ara

"siapa yg canggung?" tanya chika dan ara bersamaan,
mereka pun lagi lagi bertatapan dan detik berikutnya mereka saling membuang wajah,kini rasa gugup yg mereka rasakan semakin besar,

"ayolah,lupakan kejadian tadi,aku benar benar tak membahas nya,lantas mengapa kalian seperti sangat canggung?"ucap paman nelson tak habis pikir

"ayo cepat makan dan istirahat lah, berhenti memikirkan hal hal yg sudah terjadi,"ucap paman nelson lagi

kini chika dan ara pun mengikuti apa kata paman nelson,mereka pun mulai menyantap makanan di piring mereka masing masing,walau rasa gugup yg mereka alami belum berkurang namun kali ini sepertinya mereka bisa sedikit mengatasi kecanggungan itu

setelah makan malam,paman nelson pun langsung pergi meninggalkan meja makan dan langsung pergi kekamar,entahlah ia merasa ia sangat lelah karna telah berburu tadi,ia bahkan tak mengucapkan 1 patah kata pun pada chika dan ara

lain halnya dengn paman nelson,chika justru malah pergi menuju ke depan rumah,kini ia duduk disalah satu kursi kayu dan ditemani oleh secangkir kopi hangat yg akan membuat malamnya berasa saat ini

dan saat ia tengah duduk di kursi, pandangan nya tak sengaja melihat 1 buah apel yg sudah mesak menjuntai di atas pohon,buah itu seperti sengaja menampakkan dirinya,dan tidak bersembunyi diantara dedaunan

kini terlihat t chika pun  mulai mengayun ayun kan tangannya di udara dan kini juga terlihat cahaya hijau bercampur dgn keunguan juga keluar dari tangan chika,dan dengan sekali tarikan apel tersebut sudah berpindah posisi yg tadi berada di pohon kini berpindah posisi ke tangan chika

dan tanpa chika sadari sedari tadi ara melihat apa yg chika lakukan dari pintu yg ada di belakang tempat duduk chika,ata Sangat dibuat terpukau dengan apa yg chika lakukan tadi, mengambil buah yg ada di atas pohon  tanpa harus memanjat nya terlebih dhulu atau bahkan menyentuh nya

ara pun kini mulai mendekati chika dan langsung duduk di kursi yg ada di sebelah chika,chika yg dpat melihat dari ekor matanya akan kehadiran ara pun menengok,ia sebisa mungkin terlihat biasa saja,dan mencoba agar tidak terlihat canggung pada ara

"ada apa"tanya chika pada ara
"em nggak papa,tapi maaf kalo aku lancang tapi tadi aku ngintip dan liat kamu ngambil apel nya pake kekuatan gitu"ucap ara

"emm eoh itu namanya sihir,apakah kau belum pernah melihatnya "tanya chika

"belum, walaupun aku lupa ingatan tapi aku bisa merasakan hal hal yg pernah aku lakukan atau tidak"ucap ara

"owhyaaa, berarti kau adalah orang beruntung karena kau melihat sihir dari orang yg sangat pandai terhadap sihir"ucao chika dgn nada angkuhnya

"emmm benar kau benar,apakah aku juga bisa memiliki kekuatan  sihir seperti mu"ucap ara pada chika, ekspresi ara pun kini terlihat sangat menunjukkan keterpukauanya terhadap kekuatan sihir

"bisa, apakah kau mau belajar denganku,aku berjanji akan mengajarimu kekuatan sihir yg hebat.."ujar chika

"benarkah,aku mau terimakasih chika terimakasih "ucap ara dengan antusias  dan sambil memegang kedua tangan chika,ia benar benar sangat bahagia sekarang,ia bahkan sudah bisa membayangkan jika dirinya nanti memiliki kekuatan sihir, pasti akan sangat keren

detik berikutnya mereka berdua sama sama tersenyum,dan chika pun memakan apel yg sudah ia ambil tadi iya juga sebenarnya cukup canggung tapi ia tak boleh menunjukkan nya,dan sepertinya ara pun sudah melupakah kejadian tadi,jadi ia juga harus bisa melakukan hal yg sama


selanjutnya mereka berdua pun diam seribu bahasa,tidak ada yg berani mencari topik untuk menciptakan sebuah obrolan dan mencairkan suana

"hoaawp"ara yg terlihat mengantuk pun menguap,dan ia pun reflek menutup mulutnya dengan kedua tanganya "emm maaf" ucapnya

" tidak papa,apa kau sudah mengantuk, cobalah minum kopiku,kata ayahku jika kita meminum kopi itu akan bisa mengurangi rasa kantuk kita "ucap chika pada ara

"emm emg boleh..?"tanya ara pada chika ia memang saat ini sedikit mengantuk jadi ia ingin menghilangi rasa kantuknya

" tentu, mengapa tidak"ucap chika dan mendorong sedikit gelasnya pada ara, agar ara bisa meminum nya

"terimakasih"ucao ara dan mengambil gelas yg diberikan chika padanya, lalu ia pun  meminumnya
agar bisa menghilangkan rasa kantuk yg ia rasakan

chika pun tersenyum pada ara,

*skip keesokan harinya

terlihat seorang gadis tengah bermain dengan pedang nya,ia terlihat sangat berusaha agar ia bisa melakukan yg terbaik,ia bahkan rela bangun pagi terlebih dahulu untuk bisa melakukan pelatihan, walaupun ia berlatih sendiri itu tidak membuat tekadnya runtuh,bahkan disaat tangan kananya sedang di perban pun ia masi memegang kuat pedang nya,ia tak sedikit merasakan sakit di lenganya,namun ia masih tetap berusaha agar ia bisa menjadi seorang pendekar dan ksatria,

bermodalkan materi dan kata hati ia melakukan beberapa gerakan yg ia ingat dan apa yg kata hatinya ingin lakukan

"ara....!"panggil seseorang daru kejauhan

ara pun menghentikan gerakanya dan menoleh saat namanya dipanggil,iapun tersenyun dan melambai lambaikan tangannya pada seseorang yg tadi memanggilnya

"apakah kau sedang berlatih,mengapa bisa kau bangun sepagi itu,dan melakukan latihan sendirian"ucap chika,gadis yg memanggil ara tadi

"hehehe iya,aku pengen jadi hebat kayak kamu dan paman nelson,aku pengen jadi pendekar dan pemburu seperti paman nelson, pasti itu akan jadi sangat keren"ucap ara pada chiks
 
chika pun tertawa mendengar jawaban gadis yg didepanya saat ini

"owhya chika, kamu jadikan ajarin aku kekuatan sihir, kayak yg kamu lakukan saat itu"ucap ara pada chika

"tentuuu ara,aku sudah berjanji untuk mengajarimu kekuatan sihir dan bela diri,aku pasti akan membantu mu untuk jadi pendekar yg hebat seperti apa yg kamu bilang"
ucap chika pada ara


#author
dh ya segini dulu maap kalo jelek ga di cek dulu soapnya






GAZELOV(chikaraa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang