Bab 1: Mimpi dalam Kegelapan

33 17 0
                                    

Elara duduk di meja kerjanya, cahaya lampu yang lembut menyinari tumpukan dokumen di depannya. Di luar jendela, malam mulai merayap dengan keheningan yang menenangkan. Meski di sekelilingnya terasa damai, pikiran Elara tidak pernah tenang. Ia sering terjaga di tengah malam, dikejar oleh mimpi yang tidak pernah sepenuhnya bisa ia ingat, tetapi selalu meninggalkan kesan mendalam.

Malamlah yang menjadi saksi bisu dari gangguan yang sering menghampiri tidurnya. Malam ini, mimpi itu datang lagi-sebuah panorama masa lalu yang penuh warna. Elara melihat dirinya berdiri di sebuah ruang kerajaan yang megah, dengan dinding yang dihiasi permata dan langit-langit yang tinggi. Di hadapannya, sosok seorang wanita dengan pakaian kuno dan aura penuh kekuatan. Suara dari wanita itu, meskipun samar, sepertinya berusaha menyampaikan pesan penting.

Dengan terbangun dari mimpi tersebut, Elara meraih catatan kecil di samping tempat tidurnya dan menuliskan setiap detail yang masih tersisa dalam ingatannya-deskripsi tentang ruangan, warna-warna yang tampak, dan ekspresi wanita misterius itu. Setiap kali mimpi ini datang, ia merasa ada sesuatu yang hilang, seakan ia baru saja menyentuh bagian dari sebuah teka-teki yang lebih besar.

Pagi berikutnya, Elara berusaha kembali ke rutinitas hariannya. Dia bekerja sebagai seorang peneliti di sebuah perpustakaan tua yang penuh dengan buku-buku langka dan manuskrip kuno. Saat itulah, ia mendapati dirinya secara tak sengaja menjatuhkan buku tua dari rak tinggi. Buku tersebut jatuh dengan lembut di depan Elara, membuka halaman-halaman yang penuh debu dan waktu.

Elara memandang buku itu dengan rasa penasaran. Sampulnya yang lusuh dan judulnya yang hampir tidak terbaca menarik perhatian Elara. Dia membawanya ke meja kerjanya, membuka halaman demi halaman. Apa yang dia lihat membuatnya terkejut-gambar-gambar dan catatan yang mirip dengan apa yang ia lihat dalam mimpinya. Halaman-halaman buku itu menceritakan tentang seorang wanita bernama Kaliyah, yang tampaknya memiliki kekuatan spiritual dan menjalani hidup di zaman kerajaan yang sangat berbeda dari zaman Elara.

Saat Elara terus membaca, dia merasa ada ikatan yang kuat antara dirinya dan Kaliyah. Rasa penasaran yang mendalam dan perasaan terhubung dengan masa lalu membawa Elara pada sebuah keputusan-dia harus mencari tahu lebih jauh tentang buku ini dan siapa sebenarnya Kaliyah. Ini bukan hanya tentang mimpi-mimpinya lagi, tetapi tentang mengungkap kebenaran yang tampaknya tersembunyi di balik hidupnya sendiri.

Dengan tekad baru, Elara mulai merencanakan langkah selanjutnya. Ia memutuskan untuk mencari bantuan dari sejarawan yang memiliki pengetahuan tentang masa lalu dan kemungkinan misteri reinkarnasi. Dalam benaknya, sebuah pertanyaan muncul: Apakah mimpinya hanyalah ilusi, ataukah ada sesuatu yang lebih dalam dan lebih signifikan yang menunggu untuk diungkap?

Jejak JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang