Bab 2: Buku yang Hilang

17 13 0
                                    

Elara melangkah memasuki perpustakaan tua dengan rasa yang campur aduk—antara rasa penasaran dan kekhawatiran. Pagi itu, udara segar menyapa wajahnya ketika dia memasuki gedung yang penuh dengan rak-rak buku tinggi dan suasana tenang. Ruangan tersebut, yang dikenal sebagai salah satu tempat penelitian terbaik di kota, menyimpan banyak misteri dan pengetahuan yang tak terhitung.

Saat ia mulai bekerja, Elara memutuskan untuk mengatur kembali rak-rak buku yang sedikit berantakan setelah penemuan buku tua kemarin. Tangan Elara meraba-raba buku-buku yang berdebu di rak, dan matanya tertuju pada sebuah buku yang terlihat lebih tua dari yang lainnya. Buku itu tampaknya tidak terorganisir dengan baik dan hampir terjatuh ketika Elara menggeser rak.

Dengan hati-hati, Elara mengangkat buku tersebut dan mengamati sampulnya yang lusuh. Judulnya hampir tidak terbaca, tetapi dia bisa melihat sedikit tulisan yang berbunyi: "Sejarah Kuno: Kaliyah dan Zaman Kerajaan". Hatinya berdebar-debar, seolah ada sesuatu yang penting menunggu untuk ditemukan di dalamnya.

Elara memutuskan untuk membawa buku tersebut ke meja kerjanya. Ketika dia membuka halaman pertama, ia merasa seolah memasuki dunia lain. Halaman-halaman buku itu penuh dengan gambar dan catatan tentang Kaliyah, tokoh dari mimpinya. Setiap gambar tampak hidup, seakan-akan menceritakan kisah yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Ini benar-benar luar biasa," gumam Elara sambil membolak-balik halaman. Ada gambar-gambar yang menggambarkan kehidupan istana, ritual spiritual, dan simbol-simbol yang tampak familiar. Setiap detail terasa seperti potongan teka-teki yang harus dia pecahkan.

Tiba-tiba, suara pintu perpustakaan terbuka dengan keras, mengalihkan perhatian Elara. Seorang pria muda, tampak tergesa-gesa, masuk ke ruangan. Ia tampak cemas dan langsung menuju meja resepsionis.

"Apakah ada yang salah, Marcus?" tanya Elara ketika pria itu mendekatinya.

Marcus, seorang pustakawan yang sudah lama bekerja di perpustakaan, menjelaskan bahwa ada beberapa buku yang hilang dari koleksi penting dan dia merasa ada yang mencurigakan. "Beberapa buku berharga dari rak sejarah kuno hilang, dan aku takut ada yang mencuri."

Elara merasa jantungnya berdegup kencang. Buku yang baru saja dia temukan mungkin adalah salah satu dari buku yang hilang. Rasa penasaran yang mendalam mendorongnya untuk menyelidiki lebih lanjut. "Marcus, apakah ada daftar buku yang hilang? Mungkin aku bisa membantu mencarikannya."

Marcus mengangguk dan memberikannya daftar. Elara menelaah daftar tersebut dan melihat bahwa beberapa buku yang hilang adalah buku-buku tentang sejarah kuno dan reinkarnasi. Buku-buku ini sepertinya memiliki hubungan langsung dengan apa yang sedang dia pelajari.

Elara memutuskan untuk melakukan penyelidikan sendiri. Dengan bantuan catatan yang dia temukan di buku Kaliyah dan daftar buku yang hilang, dia mulai menelusuri jejak-jejak yang mungkin mengarah pada jawaban. Dia sadar bahwa pencarian ini bukan hanya tentang menemukan buku yang hilang, tetapi mungkin juga tentang menemukan jawaban atas mimpi-mimpinya dan mengungkap kebenaran tentang Kaliyah.

Sambil berpikir, Elara menyadari bahwa ada lebih banyak hal di balik penemuan ini daripada yang dia bayangkan. Ada seseorang atau sesuatu yang berusaha menghentikannya dari mengetahui lebih banyak tentang buku-buku tersebut. Dengan tekad baru, Elara bersiap untuk melangkah lebih jauh dalam penyelidikannya, menyadari bahwa dia mungkin terlibat dalam sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar pencarian buku hilang.

Jejak JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang