12. The Fact

33 5 0
                                        

Hari itu di akhir pekan awal bulan Juni, Seungwan bergegas untuk berangkat latihan teater karena ada pementasan tahunan universitas sebentar lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu di akhir pekan awal bulan Juni, Seungwan bergegas untuk berangkat latihan teater karena ada pementasan tahunan universitas sebentar lagi.

Semalam Hyunjin mengumumkan perihal hasil casting pemeran utama kemarin lusa. Seungwan terpilih sebagai tokoh utama. Gadis itu merasa senang karena memang dia suka berlakon. Genre yang akan dimainkan kali ini adalah hystorical romance. Mereka sepakat untuk memilih cerita Anna Kareninna. Seungwan girang bukan main karena genre itu adalah favoritnya. Namun, sejenak ia merasa senang, dadanya bak dihantam benda keras setelah baru menyadari, bahwa pemeran utama laki-lakinya adalah ...

Count Vronsky: Lee Minho!

Itu yang tertulis disana.

Memang benar, kalau tidak ada interaksi berarti di antara mereka selama ini. Seungwan juga lebih memilih minum-minum dirumah agar tidak merepotkan Minho dan tentusaja karena tidak mau ada hal-hal gila terjadi lagi. Memang bencana kalau Seungwan sudah mabuk.

Hari ini hanya pembacaan teks. Saat Seungwan sampai di ruang latihan teater, belum ada yang datang kecuali Hyunjin. Ia menggunakan kesempatan itu untuk protes.

"Kau ini! Sudah gila ya?!"

"Wooo... tenang, tenang. Kenapa baru sampai sudah marah-marah?"

"Kau ini pura-pura tidak tahu atau apa? Bagaimana bisa kau memilih Minho sebagai tokoh utama pria sedangkan aku juga tokoh utama wanitanya?"

"Bukan aku yang memutuskan, itu Pelatih Park. Aku tidak bohong!"

Mendengar itu Seungwan melengos.

"Lagipula bukannya kalian sudah baikan, ya?"
Ahh, sudahlah Seungwan tidak tahu. Dia tidak mau mundur, sedangkan tidak mungkin juga Seungwan meminta Minho untuk mundur, itu tekanak-kanakan.

Saat pembacaan naskah, mereka berdiri melingkar sambil memegang naskah masing-masing. Bagaimana pun, Seungwan sangat menghindari bertemu tatap dengan Minho. Dan juga sepertinya pria itu sama, meskipun dia terlihat lebih santai daripada Seungwan. Minho kelihatannya tidak tertarik untuk barang melihat ke arahnya apalagi bicara dengannya. Mereka mengabaikan satu sama lain.

Namun, hal yang tidak bisa Seungwan hindari saat itu adalah atensinya yang selalu jatuh pada bibir pria itu. Seungwan berkali-kali menyadarkan dirinya agar tetap waras. Dia rasa memang benar dirinya sudah gila. Beruntungnya, latihan berlangsung lancar dan cepat hari ini.

"Lusa kita akan berlatih dengan Pelatih Park. Kita bertemu di jam yang sama, baiklah kerja bagus untuk hari ini."

Setelah Hyunjin membubarkan mereka, Seungwan langsung keluar dari ruang latihan. Seungwan akhirnya bisa bernapas lega setelah keluar dari situasi itu.

Saat Seungwan melangkah keluar pintu dan betapa kagetnya ia mendapati Minho berdiri di sana. Bagus, kini Seungwan malah bertemu muka dengan orang yang paling dia hindari. Tepat di depannya dengan kedua tangan di saku celana. Pria itu memakai hoodie merah muda dengan kmeja putih didalamnya. Tidak Seungwan sangka warna merah muda terlihat manis untuknya. Dilihat dari gesturnya, Minho memang sedang menunggunya.

Tears In Heaven (Bromance & Romance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang